Bagian #28

476 31 3
                                    

Mobil pun di parkirkan di parkiran yang berada di lantai bawah gedung ini.

Mereka semua membuka pintu mobil lalu keluar dengan pintu mobilnya masing-masing.

Jujur, gue belum siap nyeritain semuanya batin Anya.

"Ayok!" Ajak nenek mereka.

Mereka pun berjalan ke dalam gedung rumah sakit dan masuk ke dalam lift untuk menemui Adam.

"Kamar nomor berapa Adam?" Tanya nenek Anya.

"Nomor 202" Ujar Anya.

Andi pun menekan tombol lift ke angka 2.

"Siapin mental" Ujar Aliya.

"Udah gue siapin, soalnya susah banget ngomong sama orang sableng" Ujar Anya ngawur.

"Gak boleh kitu Anya" Ujar nenek Anya melihat Anya yang berada di belakangnya galak, Anya hanya bisa memperlihatkan serangkaian gigi putihnya.

Mereka sudah kelur dari lift dan dengan cepatnya mereka menemukan  kamar inap Adam.

"Ayok masuk!" Ajak Aliya.

"Aku nunggu di luar aja deh, nanti kalau kalian udah selesai jenguk Adam baru aku masuk" Ujar Anya.

"Yaudah kita masuk nih, jangan cemburu ya kalau Adam suka sama gue" Ujar Aliya tertawa receh membuat Andi melihat Aliya tajam.

"Ngapain liatin aku kayak gitu?" Tanya Aliya kepada Andi sadar bahwa Andi melihatnya.

"Oh jadi mau selingkuh sama brondong?" Tanya Andi pura-pura marah.

"Iya, kenapa?!" Tanya Aliya emosi dan dia masuk ke dalam kamar inap Adam bersama nenek yang berada di sampingnya.

"Lah harusnya kan gue yang marah?" Tanya Andi bingung melihat sikap Aliya yang emosional.

"Wajar mas ndi lagi PMS" Ujar Anya tertawa melihat Andi yang seperti ini.

"Dasar cewek, yaudah kalau gitu Abang ipar Lo yang ganteng ini masuk ya" Ujar Andi dengan percaya dirinya.

"Pede banget" Ujar Anya dan dia pun duduk di kursi depan kamar inap Adam.

Andi pun masuk ke dalam kamar inap Adam.

Anya hanya bisa duduk menunggu keluarganya itu selesai dengan urusan nya barulah Anya akan menuntaskan semuanya.

Trrttt..trttt...trttt...

Suara handphone Anya yang berbunyi menandakan ada panggilan telepon masuk, Anya pun mengambil handphone yang berada di saku celananya dan menjawab panggilan tersebut.

"Halo?" Ujar Anya.

"Lo gak ngampus kenapa?" Tanya Dani yang berada di balik panggilan.

"Tanya ke Husna!" Ujar Anya.

"Oke nanti gue tanyain, gue mau ngasih tau hal penting sama Lo, bisa kita ketemu?" Ajak Dani.

"Gak bisa, gue lagi pergi sama keluarga" Ujar Anya.

"Yaudah kalau gitu gue aja yang nyamperin lu gimana?" Tanya Dani bersikeras untuk bertemu dengan Anya.

"Gak bisa Dan, gue lagi di Jakarta, lagi nengokin Adam" Jawab Anya akhirnya jujur.

"Emang si Adam kenapa?" Tanya Dani.

"Oh iya, gue bilang sama Lo, kalau si Adam ketusuk gara-gara gue" Ujar Anya menjelaskan dan dia merasa bersalah.

"Gara-gara lo? Lo gak salah, mungkin itu salah dia sendiri, jangan terlalu nyalahin diri sendiri Nya" Ujar Dani.

"Gue gak nyalahin diri sendiri Dan, ini emang murni kesalahan gue yang bego" Ujar Anya.

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now