#Bagian 43

436 26 4
                                    

Mereka berdua sedang berada di kantin kampus merdeka.

Liam pun duduk di salah satu kursi yang kosong.

"Lah kok duduk Yam?" Tanya Anya.

"Gue laper Anya" Ujar Liam memelas.

"Oh iya lo belum makan ya, tunggu disini, gue beliin makanan buat lo!" Ujar Anya dan dia pergi memesan nasi goreng.

Liam tersenyum, dia bahagia karena telah membuat Anya sadar siapa seorang Fadillah Ardiansyah itu.

Tiba-tiba seorang perempuan duduk di depan Liam sambil tersenyum menatapnya.

"Hai!" Sapa perempuan itu, Liam hanya menjawab dengan senyuman.

"Duhh senyumannya manis banget a, aa ngampus disini?" Tanya perempuan itu dan Liam menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin mengobrol dengan seseorang yang tidak dia kenal.

"Ihhh kok dijawabnya pake gelengan, ngomong atuhhh a pengen denger suara aa!" Ujar Perempuan itu merengek, Liam risih melihat kelakuan perempuan itu.

Anya datang dan dia menyimpan dua nasi goreng serta dua es teh manis diatas meja membuat kedua orang tersebut menatap kearahnya.

"Anyaaaa, yaampun gue kangennn" Ujar Husna dan dia memeluk Anya.

Anya pun melepaskan pelukannya dan menatap Husna galak.

"Heh! Lo ngapain ngegodain sahabat gue?" Tanya Anya kesal.

"Loh ini sahabat lo, oh pasti ini si Liam ya?" Tanya Husna.

"Ahh lo mah liat cowok cakep aja langsung disikat" Ujar Anya dan dia duduk di tempat yang tadi sempat diduduki Husna.

"Hehehe, gini nih ya Anya, gue cuman mau ngajak kenalan aja sama si aa yang ganteng ini" Ujar Husna sambil melihat Liam genit, dia pun duduk di samping Anya.

"Udah jangan di dengerin Yam, makan tuh nasgor Lo!" Ujar Anya dan dia pun memakan nasi gorengnya.

"Nya lo beli nasgor cuman dua? Gue gak dibeliin?" Tanya Husna sedih.

"Ogah ah, lo punya duit juga!" Ujar Anya.

"Pelit lo!" Ujar Husna.

"Biarin!" Ujar Anya sambil memakan nasi gorengnya.

"Eh iya Nya, lo sekarang ngampus? Perasaan gaada kelas deh" Ujar Husna heran.

"Gue ada urusan di kampus, lo juga ngapain ke kampus kita kan sejurusan dan pasti gaada kelas" Ujar Anya.

"Gue ada urusan sama dosen terbaikk pisan disini" Ujar Husna.

"Kerjaan lo bikin masalah terus heran" Ujar Anya dan dia meminum minumannya.

"Diajarin Lo kan, udah ah gue mau ketemuan" Ujar Husna dan dia bangkit dari duduknya.

"Oh iya, dadah aa ganteng, eneng Husna mau pergi dulu" Ujar Husna dan dia pergi dari hadapan Anya dan Liam.

"Hahaha, lo digodain cabe-cabean pasar" Ujar Anya tertawa.

"Anjir itu tadi temen lo?" Tanya Liam tak percaya.

"Iya, gesrek kan dia?" Tanya Anya yang masih tertawa.

"Banget, pantesan dia mau temenan sama lo, sifatnya sama-sama gesrek" Ujar Liam tertawa.

"Eh kalau ngomong sembarangan lo!" Ujar Anya tak terima.

"Fakta itu Anya!" Ujar Liam dan dia memakan makanannya.

Handphone Anya yang berada di saku celananya berbunyi pentanda ada panggilan masuk, Anya pun mengambilnya dan menjawab telepon itu.

"Halo!" Jawab Anya.

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now