Bagian #37

428 23 2
                                    

"Kepo ah!" Ujar Anya.

"Jawab gue! Itu siapa?" Tanya Liam yang sedikit tersulut emosi.

"Lo kenapa sih Yam? Cemburu sama gue?" Tanya balik Anya heran.

"Eng--gak" Ujar Liam gugup tapi Anya tidak mempedulikan hal itu dan dia mengangguk.

"Jadi dia siapa?" Tanya Liam sekali lagi.

"Seseorang yang bisa bikin hidup gue lebih berwarna" Jawab Anya sambil membayangkan wajah Dillah yang tersenyum ke arahnya.

Dia gak sebaik yang Lo pikir batin Dani.

"Oh ternyata ada yang bisa bikin hidup lo lebih berwarna dari gue" Ujar Liam sambil terkekeh, jujur saat ini dia sakit hati.

Anya, perempuan ini yang membuat Liam jatuh cinta selama beberapa tahun lamanya, dan dia juga cinta pertama Liam, banyak perempuan yang berusaha mendekati Liam tapi Liam selalu menjauh darinya, rasa sukanya kepada Anya ini sangat dalam.

Saat Liam mendengar kenyataan bahwa ada seseorang yang membuat hidup Anya lebih berwarna itu membuatnya hancur, apa dengan Liam saja hidupnya tidak bisa berwarna? Kenapa harus melibatkan orang lain?.

"Tiketnya tukerin sana, gue mau permen, minuman, sama apapun yang bisa dimakan!" Ujar Anya mengalihkan pikiran Liam.

"Sini gue yang tuker" Ujar Liam dan dia pun mengambil tiket di tangan Anya.

Liam pun pergi ke tempat pertukaran tiket.

"Nya, lo masih percaya sama gue kan?" Tanya Dani tiba-tiba membuat Anya heran.

"Ya gue selalu percaya lah sama lo!, Kenapa emang?" Tanya Anya menatap Dani.

"Ini tentang Dillah nya" Ujar Dani, mendengar kata Dillah membuat Anya penasaran, ada apa dengannya?.

"Kenapa sama kak Dillah?" Tanya Anya heboh.

"Gue gak ngerti harus ceritain semuanya darimana nya tapi yang perlu lo tau si Dillah gak pernah bener-bener cinta sama lo, dia brengsek nya" Ujar Dani.

"Lo apa-apaan sih Dan? Lo ngantain cowok gue kayak gitu, Lo gak terima gue pacaran sama dia hah?" Tanya Anya dan dia berdiri menatap Dani marah.

"Tuh kan katanya lo percaya sama gue nya, waktu gue bilang kayak gini lo gak percaya kan sama gue, lo udah dibutain sama yang namanya cinta, lo gak bisa liat mana orang yang tulus sama yang modus, lo belum ngerti rasa cinta itu sesungguhnya" Jawab Dani dan dia pergi meninggalkan Anya yang menunduk.

Apa benar apa yang dibicarakan Dani? Apa Anya sudah dibutakan oleh cintanya kepada Dillah sampai dia tidak bisa membedakan mana yang namanya tulus dan modus? Ahhh Anya bingung.

Anya ingat Adam mengatakan hal yang sama, dia bilang Dillah lelaki yang tidak baik, apa benar ini semua? Anya tidak percaya dengan semua ini.

Liam membawa beberapa makanan dan minuman yang sudah dia tadi tukarkan.

Liam duduk di samping Anya yang melamun.

"Nya kenapa Lo?" Tanya Liam heran.

Anya pun sadar dari lamunannya dan menatap Liam lalu mengambil makanan yang dibawa Liam dan memakannya.

"Dani mana?" Tanya Liam.

"Pergi" Ujar Anya dan Liam pun mengangguk.

Liam pun membuka dua minuman dan menyimpannya diatas kursi yang memberikan jarak diantara Anya serta Liam.

Handphone Anya berbunyi menandakan ada pesan masuk, Anya pun mengambil handphonenya dan membuka isi pesan tersebut.

Dani:
Nya gue balik ke Bandung, bilangin ke Liam

Anya:
Lo marah sama gue Dan?

Dani:
Enggak, nyokap gue nyuruh gue pulang

Anya:
Okelah

Anya pun memasukan kembali handphonenya ke dalam saku celananya.

"Yam, si Dani balik ke Bandung" Ujar Anya dan Liam mengangguk paham.

"Emm, Yam, Lo mau bantuin gue ga?" Tanya Anya sedikit ragu.

"Bantuin apa?" Tanya Liam bingung dan dia menatap Anya.

"Gue pengen nyelidikin seseorang" Ujar Anya.

"Siapa?" Tanya Liam.

"Pacar gue" Ujar Anya.

Pacar? Oh Tuhan, sepertinya Liam hancur saat mendengar sebuah sebutan itu keluar dari mulut Anya, ternyata Anya memang sudah melupakan Liam.

"Kenapa emang pacar lo? Selingkuh? Apa jangan-jangan dia udah punya istri?" Tanya Liam yang sudah mengontrol kekewaannya terhadap Anya.

"Ya enggak lah, gila Lo!, Dani bilang Dillah itu lelaki brengsek, gue cuman mau ngebuktiin apa benar Dillah emang lelaki yang di bilang Dani, jujur gue selalu percaya sama dia, gak pernah gue berpikir dia selingkuhin gue, gue selalu berpikir yang baik-baik tentang dia" Ujar Anya panjang lebar.

Mendengar apa yang dibicarakan Anya membuat Liam berpikir apakah benar yang dibicarakan Dani bahwa orang yang disebut 'pacar' oleh Anya itu lelaki yang brengesek? Hal tersebut membuat Liam penasaran.

"Oke gue bantuin" Ujar Liam bersemangat.

"Kita mulai sekarang!" Ujar Anya tak kalah bersemangat.

"Hah? Sekarang? Gila Lo!, Sekarang udah sore Anya, lo harus pulang ke rumah Lo" Ujar Liam.

"Iya yah, kalau gitu kita mulai besok, lo besok ada jadwal kuliah gak?" Tanya Anya pada Liam dan Liam menggeleng sambil memakan ciki yang sudah dibukanya.

"Kalau gitu lo ikut gue ke Bandung dan tinggal di rumah gue" Ujar Anya yang membuat Liam tersedak snacknya.

Anya panik melihat Liam yang tersedak Snack dia pun memberikan minuman dan langsung di teguk oleh Liam sampai air itu tersisa setengah botol.

"Lo kok keselek sih, keselek jakun ya?" Tanya Anya dengan tawanya yang meledak, memang Anya itu spesies perempuan receh.

"Gila lo! Lo kira jakun gue permen sampe gue bisa keselek jakun, gue kaget denger apa yang lo omongin tadi" Ujar Liam.

"Hahaha" Tawa Anya pecah karena ucapan Liam.

"Udah ketawanya anjir" Ujar Liam dan Anya pun menyudahi tawanya.

"Lo nanti di Bandung tinggal di rumah gue aja, lagian biar lo bisa nemenin kakak ipar gue yang gapunya temen di rumah" Ujar Anya yang sudah mereda tawanya.

"Kak Aliya udah nikah?" Tanya Liam terkejut.

"Kaget kan lo? Gue aja pertamanya kaget, apalagi waktu dulu dia sempet dikabarin meninggal eh taunya dia idup, dan dia balik ke rumah dalam keadaan perut isi, merasa kek drama idup gue" Ujar Anya merasa sedih.

"Oh iya? Cocok ya buat drama sinetron ini ma" Ujar Liam terkekeh.

Selamat malam Minggu buat para jomblowan, jomblowati, dan yang buat pacaran.

Update setiap Minggu

VOMMENT❣️

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now