Bagian #29

524 29 3
                                    

"Lo mau gue jujur apa bohong?" Tanya Anya.

"Pertanyaan apaan ini?, Lo ngajak gue kesini mau ngomong sebuah kejujuran apa kebohongan?" Tanya Adam tidak mengerti.

"Ya jujur lah!" Ujar Anya.

"Yaudah, ngomong jujur" Ujar Adam.

"Jadi gini Dam, gue sebenernya inget betul lu siapa, gue inget semua kenangan kita dulu, gue inget semua tentang Lo, gue inget tentang Curut, pokoknya gue inget tentang Lo" Ujar Anya dan dia menundukkan kepalanya merasa sedih telah menceritakan semuanya.

"Oh ya? Lo inget gue? Yang bener?" Tanya Adam senang.

"Lo gak ngerti Dam?, Gue udah ngebohongin Lo dengan pura-pura ngelupain Lo, gue udah pura-pura amnesia Dam" Ujar Anya menangis.

Adam berusaha mencerna semua ucapan yang di keluarkan oleh Anya.

"Gue udah tau Nya" Ujar Adam.

"Tau darimana Lo?" Tanya Anya bingung.

"Selama gue di luar negeri atau pun di Jakarta, gue selalu ada untuk ngejagain lo" Ujar Adam.

"Maksud lo?" Tanya Anya tak paham.

"Gue udah nyuruh seseorang buat selalu ngikutin lo" Ujar Adam.

"Lo nyuruh orang ngikutin gue? Atas dasar apa?" Tanya Anya kesal.

"Gue takut lo kenapa-napa Nya, gue peduli sama Lo!" Ujar Adam melihat Anya.

"Gue gak suka diikutin sama orang lain, apa jangan-jangan perampok yang nusuk Lo itu temen lo?" Tanya Anya mengira-ngira.

"Gue minta maaf udah ngelakuin hal ini, tapi perampok itu gue gak kenal sama sekali" Ujar Adam menyesal.

"Oh oke kalau gitu, kita selesai" Ujar Anya.

"Selesai apa maksudnya?" Tanya Adam tak paham.

"Udahan ngobrolnya" Ujar Anya.

"Gue masih mau nanya alasan Lo lupain gue apa?" Pertanyaan Adam ini membuat bibir Anya berhenti bicara, dia sangat susah untuk menceritakan ini semua.

"Kare....na gue pengen punya kehidupan baru aja" Ujar Anya gugup setengah mati.

"Bisa kan dengan cara lain?, Kenapa harus ngelupain gue?" Tanya Adam serius.

"Gue belum punya alasan untuk hal ini, tapi gue ngerasa harus ngelupain lu, maafin sifat gue yang aneh ini" Ujar Anya dan dia tertunduk, enggan menatap Adam.

"Gue selalu maafin lo Nya, kalaupun lu ngelakuin kesalahan gue pasti maafin lo, karena apa?, Karena gue sayang sama Lo, gue cinta sama Lo Nya" Ujar Adam menatap Anya.

Ucapan Adam kali ini membuat Anya melihat kearahnya, Anya ingin mencari kebohongan di mata Adam, tapi sayang di mata Adam sekarang penuh dengan kejujuran.

"Gue gak pernah bohong tentang perasaan Nya" Ujar Adam menyadari Anya merasa tidak percaya dengan ucapannya.

"Gue gak pernah nuduh lo bohong" Ujar Anya.

"Gue tau dari tatapan mata lo, Lo nyari kebohongan kan di mata gue? Percuma gak akan ada kebohongan semua yang gue katain itu jujur" Ujar Adam menjelaskan.

"Sorry gue harus balik!" Ujar Anya dan dia pun bangkit dari duduknya.

"Lo berubah Nya, lo gamau ngehadapin masalah Lo, lo selalu ingin pergi dari masalah lo, Lo selalu berusaha ngehindar dari gue" Ujar Adam.

Ucapan Adam membuat Anya terdiam di tempat, apa yang dikatakan oleh Adam kali ini benar, Anya bukan Anya yang dulu lagi, dia berubah.

"Gue bukannya mau ngehindar dari lo, gue cuman ngerasa kalau semua ini harus disudahi, kita gak bisa sama-sama lagi kayak dulu, Lo punya Angel dan gue punya Dillah, kita harus ngejagain hati mereka Dam" Ujar Anya berbalik menatap Adam.

"Gue gak suka sama Angel Nya, gue selalu berharap Lo yang jadi tunangan gue, bahkan pertunangan ini gue gak setuju, tapi bokap yang mau acara pertunangan ini berlangsung karena waktu itu perusahaan gue lagi kekurangan uang, dan perusahaan bokapnya Angel nginjemin kita uang, asalkan gue mau tunangan sama dia, awalnya gue nolak, tapi gue kasian sama bokap gue jadi dengan berat hati gue setuju" Ujar Adam panjang lebar.

"Udahlah Dam, lo harus terima dia, dia tunangan lo sekarang, kalian udah diikat dengan tali pertunangan, jangan lo ngecewain Angel apalagi bokap lo kalau sampe lo memutuskan pertunangan ini" Ujar Anya.

"Tapi apa Lo mikir perasaan gue gimana Nya?, Gue gak punya perasaan sama sekali ke Angel, sebelum pertunangan aja perasaan suka itu gaada Nya, apalagi sekarang gue punya ikatan pertunangan ini yang sama sekali gak gue suka, gue cuman cinta sama lo doang mungkin akan selamanya kayak gini" Ujar Adam.

"Dam lo pasti bisa suka sama Angel yang kepribadiannya beda sama gue, dia itu cewek yang disukai sama banyak orang, beda sama gue, lo udah gak berhak punya perasaan lebih sama gue, kita udah masing-masing" Ujar Anya.

Perkataan Anya ini membuat Adam sakit, iya dia sakit jika harus berpisah dengan Anya yang sangat dia sukai, Adam pernah berpikir Anya masih suka padanya ternyata harapannya hancur.

"Oke gue tau Nya, kita udah masing-masing tapi bisa gak kalau lu putusin Dillah?" Tanya Adam.

"Maksud lo apa?" Tanya Anya tak paham dan dia pun duduk kembali di kursi sambil menatap Adam heran.

"Dillah bukan lelaki yang baik buat lo, dia cuman manfaatin lo doang" Ujar Adam.

"Gue gak habis pikir sama lo, maksud lo ngejelekin Dillah di depan gue apa?, Lo mau kalau gue putus sama dia dan lo ngedeketin gue lagi gitu?" Tanya Anya kesal.

"Gue gak punya pikiran kayak gitu Nya, gue cuman bilang apa yang sebenernya terjadi, gue takut lo terlalu di manfaatin sama dia" Ujar Adam.

"Okeh, gue percaya, tapi ada bukti kalau dia manfaatin gue?" Tanya Anya.

Adam diam seribu bahasa, dia bingung ingin memberi bukti apa, dia hanya tau dari orang suruhannya yang selalu mengawasi gerak-gerik dari Dillah.

"Lo diem kan Dam?, Udah deh gue mau balik, gue gak suka kalau lo ngejelekin Dillah lagi di hadapan gue tanpa bukti yang jelas" Ujar Anya.

"Walaupun gue gak punya bukti yang identik tapi gue tau semua ini dari orang suruhan yang gue suruh ngikutin Dillah" Ujar Adam.

"Oh ternyata, setelah lo mata-matain gue, Lo terus mata-matain Dillah, maksud lo apa sih Dam? Gue gak suka sama sikap lo yang gini, lo seolah-olah merasa kalau gue akan bisa bersama lo dan ternyata enggak bisa Dam, kita tidak bisa ditakdirkan bersama, Allah udah milih cara yang terbaik buat kita berdua" Ujar Anya serius.

"Tapi kalau ternyata Allah malah membuat kita sebagai jodoh gimana?" Tanya Adam.

"Gue akan selalu nerima itu semua, gue janji gaakan pernah pergi dari lo kalau kita ditakdirkan sebagai jodoh" Ujar Anya.

Anya pun benar-benar pergi dari lantai atas ini meninggalkan Adam bersama dengan angin-angin yang tiba-tiba berhembus sangat kencang tidak seperti biasanya.

Update lagii yuhuuu, guysss aku lagi syakitt nih:v, mohon doanya ya supaya bisa sembuh.

VOMMENT😘

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now