12

5.7K 511 9
                                    


"Kemana Shanin, Aditya sama Adinata?" Tanya salah satu adik Naufal yaitu Yudha.

Naufal tersenyum dan duduk disamping Yudha. "Mereka masih tidur, semalem Nata kambuh."

Yudha terkejut. "Beneran? Terus sekarang gimana keadaan Nata?"

"Sekarang udah mendingan, dia lagi istirahat."

Yudha tersenyum lega. "Syukur kalo kaya gitu."

Oma Lani yang baru saja tiba di meja makan hanya tersenyum sinis. "Fal, udah ibu bilang kan, dua anak kamu ga usah ikut, jadi ngerepotinkan? Kan Ibu udah kasih tau kamu, ajak Shanin aja."

Naufal dan Cantika hanya menundukan kepala mereka.

"Ibu udah, ga apa-apa bu."

"Terus aja belain mereka berdua. Satu lagi ada yang pengen Ibu kasih tau sama kalian berdua, nanti waktu kita pergi buat jalan-jalan jangan ajak mereka berdua, kalian ajak Shanin aja."

"Kita ga bisa ikut Bu, maaf."

Oma Lani hanya menghela nafas berat. "Terserah kalian."

Akhirnya keluarga Naufal melakukan sarapan bersama untuk pertama kalinya di Villa milik keluarga Pranaja.

"Mas Naufal!" Panggil salah satu adik Naufal yaitu Selly.

"Iya Sell, ada apa?"

"Mas beneran ga akan ikut? Padahal Ibu berharap bisa ngumpul semua disana."

"Maaf Sell, Mas ga bisa. Mas sama Mba Cantika harus ngejagain Nata."

"Terserah Mas aja."

Naufal menghela nafasnya berat, ia sungguh merasa kebingungan dengan keluarganya, ia tidak tahu kenapa Ibu, Bapak dan saudara-saudaranya membenci kedua puternya yaitu Aditya dan Adinata. Naufal merasa sikap keluarganya tidak adil, jika tahu seperti ini, ia akan memilih untuk tidak datang ke acara keluarganya.

"Mas, aku bangunin anak-anak dulu ya." Kata Cantika kepada Naufal yang tengah melamun.

Naufal mengangguk. "Bangunin Adit sama Shanin aja, Nata biar makan dikamar aja. Aku ga mau ngebuat keadaan Nata makin drop sama perkataan Ibu."

Cantika mengangguk tanda mengerti. "Iya Mas.."

Cantika berjalan ke arah kamarnya untuk membangunkan ketiga anaknya. Setelah membangunkan ketiga anaknya, Cantika kembali ke ruang makan untuk mengambil makanan untuk anak bungsunya.

"Dimakan ya Shanin, cucu Oma yang cantik." Kata Oma Lani kepada Shanin, sedangkan Aditya yang duduk di samping kakak perempuannya hanya menatap Oma nya tidak suka.

"Kamu mau bawa makanan itu kemana?" Tanya Oma Lani kepada Cantika yang membawa sebuah nampan yang berisi semangkuk bubur dan segelas air mineral.

"Cantika mau bawa ini ke kamar Bu, buat Nata."

Oma Lani merasa kesal. "Udah Ibu kasih tau kan ke kamu, jangan manjain anak kamu yang satu itu. Dia udah besar, suruh dia makan disini."

"Ibu Nata ga bisa ikut sarapan disini, jadi Cantika mau bawain dia makanan."

"Yaudah jangan kasih makan aja dia, itu semua gara-gara kamu yang selalu manjain dia, sekarang dia jadi nyusahin kamu kan? Udah Ibu bilang jangan keseringan manjain dia."

Aditya langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan meja makan. Naufal dan Cantika menatap kepergian anaknya dengan pandangan sendu. Cantika tidak tinggal diam, ia menyimpan nampan yang sebelumnya ia bawa dan berjalan menyusul anaknya yang berjalan menuju kamarnya.

ADINATA ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum