19

4.6K 435 5
                                    


"Gimana keadaan Nata, Sha?" Tanya Cantika ketika perempuan paruh baya itu tiba di depan ruang ICU, dimana Nata berada.

Shanin menggeleng dan memeluk ibunya sangat erat. "Maafin Shanin, tadi Nata sempet batuk darah terus dia bilang nafasnya sesak..hiks..hiks.. Bunda.."

"Batuk darah?"

Shanin mengangguk. "Apa setelah selesai kemoterapi?"

Shanin menggeleng. "Waktu dia lagi kemo Yah, aku takut."

Naufal menghela nafasnya berat. "Nata pasti kuat, kamu tau kan dia anak yang kuat. Dia pasti bisa bertahan."

Shanin mengangguk, namun hatinya berkata lain. Ia merasa tidak yakin jika sang adik akan dapat bertahan mengingat keadaannya yang sempat menurun tadi.

Sedangkan Aditya hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah setelah hampir dua minggu tidak masuk, dengan alasan ia harus berlibur bersama keluarganya agar teman-temannya tidak mencurigainya dan juga saudaranya. Namun hal itu harus ia telan dalam-dalam karena Arkan dan Rahman tidak percaya jika keluarganya baru saja berlibur.

"Lu bohong kan? Gue sama Rahman dateng ke acara keluarga yang di Puncak. Tapi kenapa kita berdua ga liat lu sama Nata?" Tanya Arkan penuh selidik.

Aditya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gue sama keluarga yang lain harus pergi ke tempat yang lain, jadi kita ga ketemu lah."

"Emang apa acara lu?"

"Nganterin Kak Shanin pergi ke Bandung, dia bilang ada yang pengen dibeli sama dia disana. Jadi kita disana cuma semalem, emang kalian berdua datengnya kapan?"

"Sehari setelah Lu pulang."

Aditya mengangguk. "Oh gitu, gue kira kalian berdua ga dateng."

"Lu beneran gak bohong kan?"

"Seriusan ih, gue gak bohong. Kalian gak percaya sama gue?"

"Enggak." Jawab mereka berdua serempak. "Denger Dit, gue sama Rahman deket sama lu dan Nata tuh aejak masih orok, dan sekarang lu mau ngebohongin kita? Enggak bisa Dit, gue udah tau semuanya. Tante Rida kasih tau gue sama Rahman."

"Kasih tau? Kasih tau apa?"

"Keadaan Nata sama kita berdua."

Aditya hanya bisa menghela nafasnya berat. "Apa yang Tante Arda bilang?"

"Nata sakit? Benerkan? Kanker Tulang?"

Aditya mengangguk.

"Keadaannya sekarang gimana? Dia baik-baik aja kan?"

Aditya mengangguk ragu. "Kemarin sih keadaannya udah membaik, dan seharusnya hari ini dia kemo. Sampai sekarang gue gak tau gimana keadaannya."

"Gue sama Rahman bakalan ikut lu ke rumah sakit, sepulang sekolah."

"Gue denger Om Yudha dateng ya?" Tanya Rahman.

"Heem, Om Yudha dateng kemarin siang."

"Nata sama siapa di sana?"

"Kak Shanin. Dia pengen kemo keduanya ditemenin sama Kakak gue yang cerewet."

"Gue gak bisa ngebayangin gimana kalo Kak Shanin nemenin Nata kemo." Kata Rahman sambil membayangkan bagaimana jika Shanin yang menemani Adinata menjalani pengobatan Kemoterapi.

Aditya terkekeh kecil. "Nangis dia pasti, Man.."

"Terus kapan Nata masuk sekolah?" Tanya Arkan.

Aditya menggeleng. "Enggak tau, kemarin sih bilangnya Nata udah boleh pulang besok. Paling juga minggu depan dia udah boleh sekolah."

"Gue kangen Nata.."

ADINATA ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant