37

5.4K 435 7
                                    


"Muka kamu kenap Dit? Dari tadi terus aja di tekuk. Kamu lagi ada masalah?" Tanya Naufal kepada Aditya yang sedari tadi cemberut saat makan malam sedang berlangsung.

Aditya menggeleng. "Enggak Yah, cuma lagi Badmood aja."

"Ini lagi makan, kamu kalo kaya gitu keliatan kayak enggak ngehargain masakan Bunda kamu." Celetuk Oma Lani yang sedari diam.

Aditya tidak merasa sakit hati, ia hanya menghela nafas dan meminta maaf. "Maaf Oma."

"Fal, jangan ajak ngomong anak kamu. Ini lagi makan. Kalian ngobrol ada waktunya."

"Iya Bu."

Makan malam ini hanya keheningan yang menemani keluarga Naufal, biasanya jika tidak ada Oma Lani suasana makan akan terasa hangat, namun semenjak kedatangan Oma Lani kehangatan itu seolah menghilang menjadi kecanggungan dan sedikit tegang.

Selama lima belas menit keheningan menyelimuti suasana makan malam keluarga Naufal, kini Naufal akan menuju kamar anak kembarnya.

"Mas ke kamar si kembar dulu ya.."

Cantika mengangguk. "Mas, bisa tolong bawain makanan buat Nata?"

Naufal tersenyum lalu membawa sebuah nampan yang berisi semangkuk bubur, semangkuk kecil sup dan juga segelas air mineral.

"Gak ada buah?"

Cantika menggeleng. "Aku belum beli Mas, tolong bilangin ke Nata ya. Makan malam dia cuma kaya gitu aja."

Naufal tersenyum lalu mengangguk. Lalu ia melangkahkan kakinya ke arah kamar kedua anaknya.

"Nata, Ayah bawain makan malam kamu."

Adinata yang sebelumnya tengah berkutat dengan sebuah buku novel langsung menolehkan kepalanya ketika mendengar suara Ayahnya. Adinata langsung menyimpan novel nya dan tersenyum ke arah Ayahnya.

"Makasih Yah.."

"Mau Ayah suapin?"

"Enggak usah Yah, aku masih bisa makan sendiri."

Naufal tersenyum. "Ayah suapin aja ya?"

Adinata akhirnya mengangguk. "Iya deh, kalo Ayah maksa Nata buat Ayah suapin."

Naufal tersenyum, setelah menyimpan nampan di atas nakas dan mengambil semangkuk bubur di tangannya. "Gak apa-apa kan makannya cuma sama ini?"

"Enggak apa-apa Yah."

"Bunda kamu minta maaf katanya enggak ada buat kamu malam ini, persedian buahnya habis terus Bunda kamu belum belanja."

Adinata mengangguk. "Iya Yah, gak apa-apa."

Naufal menyuapi anaknya. Saat suapan ke lima Adinata menggeleng. "Udah Yah, aku kenyang."

"Kamu baru empat suap sayang, satu lagi ya?"

Adinata menggeleng. "Enggak Yah, perut aku gak enak."

Naufal yang mengerti kondisi anaknya, akhirnya mengangguk. "Yaudah, minum dulu. Udah itu tinggal minum obat terus istirahat."

Adinata menerima segelas air mineral, dan beberapa butir obat yang harus dikonsumsinya.

"Ayah tidur disini ya?"

"Kenapa? Kamu kangen Ayah?"

Adinata mengangguk. "Iya, aku kangen."

Naufal tersenyum. "Yaudah, Ayah tidur disini sama kamu."

Naufal berbaring disamping anaknya.

"Adit mana Yah? Ini udah jam sembilan, kok dia belum masuk kamar?"

ADINATA ✔Where stories live. Discover now