35

4.9K 428 11
                                    


Sudah lebih dari seminggu Adinata di rawat di rumah sakit, dan kini keluarga Pranaja kembali ke rumah mereka. Di rumah Naufal, sekarang akan ada Oma Lani berama dengan Sella di kediamannya.

Hari ini Adinata sudah diperbolehkan pulang, ia bahagia. Sangat bahagia, namun ia merasa sedikit takut untuk kembali kerumah Ayahnya, dia sedikit belum siap untuk mendengar semua perkataan Oma dan Tantenya.

"Kamu enggak seneng buat pulang lagi ke rumah?" Tanya Naufal kepada anaknya yanh sedari tadi hanya diam.

Adinata tersenyum. "Seneng lah Yah, cuma aku khawatir aja."

"Khawatir karena apa? Oma sama Tante Sella?"

Adinata mengangguk.

"Jangan khawatir, ada Ayah, Bunda, Opa, Adit sama Kak Shanin. Kamu tenang aja."

"Makasih Yah.."

Sesampainya di kediaman Naufal, Aditya segera mendorong kursi roda saudara kembarnya, setelah sebelumnya di bantu oleh Ayahnya untuk duduk di atas kursi roda.

Sesampainua di dalam rumah, keluarga Naufal dapat melihat cukup banyak orang di rumah. Seperti Tante Arda, Om Yudha, Arkan dan juga Rahman.

"Welcome home.." Kata Arkan dan Rahman sambil membawa beberapa buah balon di tangan mereka.

Adinata tersenyum. "Thanks Kan, Man.."

Arkan tersenyum. "Gue seneng lu bisa balik lagi ke rumah."

Adinata tersenyum, menanggapi perkataan sahabat sekaligus saudaranya itu.

"Kalian gak seneng liat gue balik ke rumah gue?"

"Enggak, biasa aja tuh."

Aditya merenggut kesal. "Lu berdua."

"Apa? Emang kita berdua, emang lu pikir kita bertiga?"

Adinata terkekeh.

Namun tawa itu harus terhenti ketika melihat seseorang yang sangat di takuti oleh Adinata.

"Oma.."

Bukannya menjawab panggilan cucunya, Oma Lani tersenyum, namun bukan senyum tulus yang diberikan Oma Lani kepada Adinata dan juga Aditya, melainkan senyum sinis.

"Kamu yakin bakalan ngurus anak penyakitan itu?" Tanya Oma Lani kepada Naufal yang berdiri tidak jauh dari anaknya.

Naufal tersenyum. "Tentu aja, aku sangat yakin Bu."

"Mas, apa Mas enggak pikir-pikir dulu atau gimana gitu? Liat aja, sekarang anak Mas yang dulu dibangga-banggain malah duduk di kursi roda kayak gitu."

"Terus? Masalah buat kamu apa kalo Nata sekarang cuma duduk di kursi roda aja?"

Sella mendengus. "Emang enggak ada urusannya sih sama aku, cuma Mas enggal takut kalo misalnya Mas jatuh miskin karena anak itu?"

"Mas rela kalo harus miskin, asalkan Nata sembuh."

"Ayah.." Adinata terharu ketika mendengar perkataan Ayahnya.

"Setelah Ibu pikir-pikir lagi, Ibu sudah memutuskan akan tinggal disini dengan keluargamu."

Semua orang yang disana terkejut, kecuali Sella. Ia mengangguk setuju.

"Aku juga bakalan tinggal disini sama Ibu."

Opa Lani yang sedari diam akhirnya angkat bicara. "Bu, lebih baik kita pulang aja, biarin Naufal bahagia sama keluarganya."

"Loh Pak? Bapak kenapa? Harusnya Bapak senenglah bakalan tinggal sama anaknya."

ADINATA ✔Where stories live. Discover now