UR03 || COWOK ANEH

3.5K 390 209
                                    

HAPPY READING💙

Kring...kring...kring....

Seretak semua murid SMA Mutira setelah mendengar bel pulang berbunyi, semuanya keluar dari kelas masing-masing, termasuk dengan Mita.

Mita menyusuri koridor karena hari ini sangat lelah membuat ia ingin segera pulang. Tetapi, sesampainya di gerbang sekolah tidak ada mobil yang seharusnya menjemput dia, satu pertanyaan terngiang di kepalanya 'kemana Pak Udin?'

Mita mengambil Ponselnya disakunya, lalu menelepon Pak Udin untuk menanyakan di mana keberadaannya.

"Halo Pak, Bapak di mana ya? Ko belum jemput Sata?"

"maaf Neng, Saya masih di jalan. Kemungkinan saya tidak bisa jemput Neng Mita, soalnya Ban mobilnya bocor," jawab seseorang dari sebrang yang tak lain adalah Pak Udin.

"Ohh gitu Pak, kalah gitu Pak Udin, saya boleh minta tolong Bapak buat telpon Pak Jamil? Buat jemput saya?"

"Pak Jamil lagi antar ibu ke supermarket Neng."

Jangan bertanya-tanya tentang siapa Pak Jamil, Pak Jamil adalah supir keluarganya Mita juga. Yang sejak mereka tinggal di Bandung, dan mereka ikut dengan keluarga Mita pindah ke Jakarta.

Bukan, bukan hanya supirnya saja yang ikut pindah ke Jakarta bersama keluarga Mita. Melainkan Asisten Rumah Tangganya pun ikut serta ke Jakarta bersama keluarga Mita.

Mita menghela napasnya. "Emm ... Yaudah pak, saya naik taksi ajah."

"Hati-hati ya Neng."

"Iya Pak," jawab Mita lalu menutup telpon. Tanpa Mita sadari, sendari tadi ada seorang laki laki dibelakangnya.

"Kenapa?"

Gila yah, kagetin ajah. Datang gak diundang pulang gak diantar batin mita

"Gue gak gila, dan gue gak mau dianter sama lo. Seharusnya gue yang anter lo pulang!" seru Renaldi yang membuat mata Mita melotot, bagaimana bisa dia tau ucapan Mita. pedahal dia tidak ngucapkan perkataan tersebut secara langsung, Apa dia cenayang? Ahhh——tapi kan nggak mungkin!

"Apaan si! Siapa si lo sebenernya?" tanya Mita, dengan mendongokan kepalanya, agar bisa menatap wajah Renaldi.

"Lo gak dijemputkan, ayo gua anter," ajakan Renaldi yang tak pernah terpikir oleh Mita, sedangkan yang lain hanya menatap iri kepada Mita diperilakunan berbeda oleh Renaldi orang yang super cuek kepada Cewek, jangankan Cewek ke sehabatnya sendiri sajah hanya berbicara seperlunya.

"Nggak perlu, gue bisa sendiri," tolak Mita dengan hati-hati karena tak enakan, kan sedangkan dia juga tidak kenal dengan dia jadi tak salah jika Mita menolak.

"Yakin? Ini Jakarta lo. Lo gak liat ini udah jam berapa? Mau sampai malam lo disini? Hah?" ucap Renaldi membuat Mita langsung melihat jam tanggan nya yang di bagian pergelangan tangan sebelah kiri.

"Emm ... yaudah, " jawab Mita dengan ragu.

Renaldi pun mencekal tangan milik Mita ke arah parkiran. Menuju motor ninja berwarna merah lalu Renaldi memberikan helm kepada Mita. Dan hmm—-mm kalau boleh jujur ini helm kebesaran.

"Lo nggak ada helm lagi?" tanya Mita dengan polos.

"Nggak, emang lo kira gue toko helm."

"Ayo naik, mau sampai kapan lo berdiri ajah disitu hah?"

Lalu Mita menaik motor Renaldi atas bantuannya tentu sajah, mana mungkin ia mampu menaiki motor ini sendiri sulit untuknya,dan tak lama motor Renaldi melaju membelah jalanan Jakarta.

"Rumah lo dimana?" pertanyaan Renaldi sekaligus memecahkan keheningan.

"Nanti gue tunjukin," jawabnya dari belakang Renaldi.

Setelah itu kembali hening motor yang dinaiki oleh Renaldi dan Mita dan beberapa menit berlalu dan mereka sudah ada di depan pagar rumah Mita, lalu Mita turun dari motor Renaldi dan memberi helm kepada Renaldi.

"Makasi, mau mampir?" tanya Mita dengan sangat hati-hati karena bagaimana pun Renaldi lah telah mengantar dia mana mungkin ia tak menawarkannya untuk mampir kerumahnya.

"Gue kayanya langsung pulang ajah, gue boleh pinjem Ponsel Lo?" ucap Renaldi membut Mita mengerutkan kening dan tak lama dia langsung memberikan Ponselnya kepada Renaldi, lalu Renaldi mengutak ngatik Ponselnya Mita, lalu memberikannya kembali kepada Mita.

"Nanti gue hubungin lo, lo gak perlu khawatir," ucap Renaldi membuat Mita semakin bingung, sebenarnya ia siapa?kenapa ia sangat beda dengan apa yang dikatakan oleh orang orang.

Ternyata benar, jika kita tidak bisa
Melihat atau menilai dari kata orang.
Kadang orang lain hanya tau nama kita,
Tidak dengan gimana kita sebenarnya.

"Serah, sono pulang hati-hati." Mita memutar bola matanya dengan malas karena sikap Renaldi yang menyebalkan.

"Hahaha, iyaiya." lalu Renaldi langsung pergi dan meninggalkan Mita.

"Aneh!" Gumam Mita dan lalu memasuki rumahnya.

Tanpa mereka sadari, dari tadi ada seseorang yang Memperhatikan mereka.

THANK YOU FOR READING💙

DON'T FORGET VOMENT+FOLLOW

SEE U NEXT CHAPTER💙


Ig : veraasy

UNTUK RENALDI [SELESAI]Where stories live. Discover now