UR48 || PENYAKIT?

1.2K 82 23
                                    

HAPPY READING💙


"Itu suara tante Jingga kan?" Tanya Kevin yang diangguki oleh Mita.

Mereka membuka pintu, tetapi masih terkunci dar dalam. Dengan cepat Rafa dan Kevin mendobrak pintu tersebut.

Mereka mencari keberadaan Jingga, hingga tatapannya melihat ke arah bawah tangga, terdapat seseorang tergeletak begitu saja. "TANTE!" Teriak mereka serempak.

Mereka menghampiri Jingga, dengan cepat Kevin langsung mengendong Jingga ala bridel style.

Sahsa maupun Mita menatap tidak percaya, dengan gerakan cepat Kevin. Tetapi, dengan cepat mereka membuntuti Rafa yang sudah mengikuti Kevin keluar.

Sesampainya mereka di mobil, Mobil yang dikendarai Rafa mulai melaju, dengan Jingga duduk diantara Sahsa dan Mita.

Keadaan mobil sangat hening, tidak ada yang mulai percakapan, sedangkan Mita dia bingung kenapa Jingga bisa terjatuh dari tangga—sepertinya.

Tidak lama dari itu, mereka sampai di rumah sakit dekat dengan rumah Jingga, dengan cepat Kevin turun dari mobil dia langsung membuka pintu mobil yang di duduki Mita dan Sahsa.

"Sah, keluar dulu gue yang gendong tante Jingga biar cepet."

Sahsa yang diinstruksi seperti itu oleh Kevin, dengan cepat dia keluar dan hanya menyaksikan Kevin yang dengan cepat mengendong Jingga kembali.

"Itu bocah kesambet apa?" tanya Rafa, yang melihat Kevin sudah terlebih dahulu memasuki rumah sakit.

Mita melirik Rafa tajam. "Ada orang yang nolongin orang lain, dibilang kesambet! Gini ni, definisi setan yang hidup di Dunia." Mita langsung pergi, tidak lupa dia menarik Sahsa untuk meninggalkan Rafa yang masih memanggil-manggilnya.

***

"Gue males banget besok sen—" perkataan Rendi, terpotong karena memperhatikan Sendi dengan seenaknya mengambil Stik PS yang tadi dia penggang. "Eh Monyet! Gue masih main."

Sendi tidak menghiraukan, dia tetap melanjutkan permainan bola yang awalnya antara Arsen dan Rendi. Sekarang menjadi Arsen dan Sendi.

Andra yang sejak tadi diam itu merasa ada yang kurang. "Eh si Raka ke mana?"

"Latihan, besok jadi petugas upacara dia," sahut Alvian yang sejak tadi menatap leptopnya yang dia bawa ke rumah Renaldi.

Memang saat ini mereka sedang berada di rumah Renaldi, lebih tepatnya di kamar Renaldi. Sedangkan Renaldi hanya meng-scroll beranda instagram dengan malas.

Renaldi berjalan ke arah balkon kamarnya, dan duduk dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.

Seseorang menepuk punggung Membuat dia menoleh, terlihat Andra yang ternyata mengikutinya.

"Lo mau tau kenapa Mita gak besuk lo?" tanya Andra dengan nada serius.

"Kenapa?"

Andra mengikuti Renaldi duduk di kursi berada di balkon kamar Renaldi. "Sebelumnya gue mau nanya, Mita punya penyakit apa?"

Pertanyaan yang sama dengan pertanyaan mamahnya kemarin! Ada apa sebenarnya? Batin Renaldi.

Renaldi mengedikan bahunya untuk menjawab pertanyaan Andra, Andra yang mendapatkan jawaban tersebut sedikit tidak yakin. "Lo serius?"

"Ya, gue gak tau."

***

Esok harinya, Mita berjalan di koridor dengan senyum terukir dengan jelas di bibirnya.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang