UR32 || PENYESALAN

1.3K 88 20
                                    


HAPPY READING💙

Mita menerjapkan matanya beberapa kali, untuk kesekian kalinya dia terbangun ketika sudah berada di rumah sakit.

Dia memperhatikan sekitar, tak lama dari itu pintu terbuka dan menampakkan sosok lelaki berjalan kearah nya.

"Key," Mita menatap Kevin ketika berjalan menghampirinya, Kevin duduk di kursi samping brankar Mita.

Kevin menatap lekat Mita, "masih ada yang sakit?" Mita mengelengkan kepalanya lemah.

"Lo yang bawa gue kesini?"

"Bukan."

"Terus siapa?"

"Renaldi."

Mita melihat sekelilingnya, Renaldi kemana? Dia sejak tadi tidak melihat Renaldi, bahkan dia tadi sendirian.

Kevin yang paham dengan gerak gerik Mita yang sedang mencari Renaldi pun mengatakan, "dia lagi ke sekolah dulu, nanti dia kesini lagi."

Mita mengaut mengerti. Dan untuk orang tua Mita, Kevin sudah menghubungi Tante Mila dan Om Rifal mereka sedang perjalanan Ke Jakarta.

Disisi lain, Alvina menghampiri Renaldi. Dia sangat paham kondisi sahabatnya kali ini, Renaldi berada disini tetapi pemikirannya bersama dengan Mita.

Hari ini ada Ulangan harian, bukan Renaldi tidak ingin meninggalkan ulangan demi Mita, tetapi Renaldi tidak ingin nilai dia kecil dan semakin dipandang sebelah mata oleh Helmi—papahnya.

Cukup dimasalah pertemanan Renaldi selalu di banding-bandingkan dengan Arnold, urusan pelajaran dia tidak ingin. Apalagi dipaksa terus menerus untuk bertunangan dengan perempuan yang tidak dia kenal, bukan, bukan tidak kenal. Tapi hanya—-ahhh sudah lah, nanti juga kalian akan tahu.

"Selesain ini dulu, baru nanti lo susul tuh Mita." Alvian memukul bahu Renaldi pelan, lalu berjalan masuk kedalam lab.

***

"Bunda!"

Mila yang baru saja masuk ruang inap Mita disambut oleh teriakan Mita, dengan cepat dia menghampiri putrinya itu. "Masih sakit?" Mita mengelengkan kepalanya pelan, dengan senyum tercetak cantik di permukaan wajahnya.

"Bunda bukannya tadi pagi kata bi Lela, ke Surabaya ya?"

"Bunda langsung pulang, tapi Ayah gak bisa. Ayah pulang nanti malam," Mila berujar.

"Kamu sendirian ajah?"

"Gak bun, tadi ada Kevin. Tapi sekarang dia lagi ke kantin dulu."

Renaldi mengayunkan tungkainya dengan cepat di koridor Rumah Sakit, setelah melakukan Ulangan Harian dia langsung pergi ke rumah sakit, jangan tanya bagaimana Renaldi bisa lolos, yang jelas karena dia mengancam Satpam sekolahannya.

Renaldi merasa semakin aneh dengan keadaan Mita, semakin kesini Mita sangat sering keluar masuk Rumah sakit.

Apa Mita memiliki sakit yang parah? Atau hanya perasaannya saja?

Setelah sampai di depan ruang inap Mita, sebelum Renaldi memutar Knop pintunya seseorang menepuk bahunya membuat dia melirik untuk melihat siapa, "jagain Mita, gue pulang duluan. Salam buat tante Mila, dia udah datang soalnya," ucap orang tersebut lalu pergi.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang