UR26 || KENAPA ADA DIA?

1.3K 99 81
                                    

HATI HATI TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA👻

Jangan lupa tinggalkan jejak!



"Nakal boleh, Bego jangan."

-UNTUK RENALDI-

HAPPY READING💙

Unknow
Hai Dwi, masih ingat gue?

Mita memandang ponselnya bingung. "Dwi?" gumam Mita.

Ting!

Unknow
Masa cuman diread sih, apa lo gak ingat gue wi?

"Siapa sih?" Mita bermonolog, Dwi? Siapa? Ko orang ini manggil gue Dwi? pikirnya

You
Salah kirim?

Tidak butuh waktu lama, seseorang yang Mita tidak diketahui namanya itu membalas pesannya.

Ting!

Unknow
Enggak, lo Pramita Dwi Mahendra kan?

Kedua alis Mita bertautan, orang itu mengenal namanya? Sebenarnya siapa dia?

Ting!

Unknow
Lo lupa gue? Ya sedih banget dong jadi gue, yaudah gapapa besok gue ke sekolah lo ya wi. Biar lo ga lupa.

Ting!

Unknow
See u tomorrow wi!

Mita langsung mematikan ponselnya, tanpa ada niatan untuk membalas pesan orang aneh itu.

Di sisi lain, seorang laki-laki memandang ponselnya dengan tersenyum Miring.

"Lo serius dia mantan lo?" tanya salah satu temannya.

Laki-laki itu memandang temannya. "menurut lo gue bercanda gitu?"

"iya kan siapa tau ajah lo mau ngelawak,Vin."

Laki-laki yang dia panggil Vin itu pun menoleh. "kurang kerjaan banget!"

**

"WOI!!" Renaldi tersentak kaget atas ulah Arnold. Arnold yang melihat Reaksi Renaldi hanya tertawa hambar. "gue denger-denger, ada yang abis ditolak nih?" ujarnya sambil menaik turunkan alisnya; megejek.

Renaldi tidak menghiraukan ucapan kakaknya itu, dia terus memfokuskan matanya kearah ponselnya.

"Gue lagi Ngomong sama lo Aldi," ucap Arnold. Renaldi menoleh kearah Arnold, "gue tahu."

Arnold mengembuskan napasnya kasar, pasalnya adik satu-satunya ini benar-benar menguras emosi. "lo dipanggil Papah," ketusnya lalu mengayunkan kakinya meninggalkan kamar Milik Renaldi.

Renaldi beranjak dari duduknya, lalu menyimpan ponselnya diatas tempat tidur dan pergi ke ruang kerja Helmi-Papahnya Renaldi.

Memang benar Helmi di rumah. Tetapi, setiap waktu dia lebih sering di ruang kerjanya lebih tepat di lantai tiga, Rumah berlantai tiga ini diisi oleh sepasang kekasih dengan dua putra dan juga satu pembantu, juga satu supir.

Jangan heran mengapa hanya satu pembantu dan supir, awalnya Helmi menawarkan tiga sampai lima pembantu. tetapi kinaya menolaknya, katanya itu terlalu berlebihaan.

Tepatnya dilantai tiga ini terdapat, Ruang musik, ruang untuk nge-gym, perpustakaan, dan juga ruangan kerja Helmi.

Apa kalian bingung mengapa keluarga Alexander membuat perpustakaan di rumahnya? Itu karena Kinaya—mamahnya Renaldi---sangat menyukai membaca dan jangan lupa juga di rumah ini terisi oleh manusia-manusia yang IQ nya diatas rata-rata.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Where stories live. Discover now