UR54 || LAGI?

821 74 17
                                    



HAPPY READING💙

"Nggak semuanya bisa diceritakan dan harus semua orang tau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nggak semuanya bisa diceritakan dan harus semua orang tau."

-Untuk Renaldi-


"Mita darah."

Mita langsung terdiam dan dengan cepat tangannya mengarah pada hidungnya yang sudah mengalir banyak darah, Renaldi yang melihat itu menatap Mita dengan khawatir.

Renaldi mengambil kain selampai yang berada di saku celana belakangnya, dengan cepat dia menyerahkan sapu tangan berwarna hitam itu kepada Mita, "Pakai ini."

Mita dengan cepat mengambil sapu tangan itu dan langsung berlari. Dia berlari mencari toilet terdekat, sedangkan Renaldi mengikutinya dari belakang.

Ketika berlari, Mita menabrak seseorang hingga terjatuh, dengan cepat Renaldi membantu Mita.

"Mita!" Nada yang terdengar tinggi bersamaan khawatir dari suara tak asing itu membuat Mita melirik orang yang telah dia tabrak.

Entah takdir yang mempertemukan atau orang ini yang mengikuti Mita dan Renaldi, betapa mengejutkan ketika Rafa orang super sibuk ke mall layaknya seperti orang gabut. "Abang!"

"Lo ngapai—-" Rafa menatap hidung Mita yang sudah mengeluarkan darah yang sangat banyak, dengan cepat dia urungkan pertanyaan-pertanyaan yang awalnya akan dia lontarkan.

Mita yang menatap Rafa bingung, tetapi selanjut dia dibuat terkejut oleh Rafa yang tiba-tiba menariknya.

Sedangkan Renaldi, hanya terdiam dan menatap Mita, dia paham semua salahnya membawa Mita pergi tanpa meminta izin terlebih dahulu.

"Bang." Rafa tak menghiraukan panggilan dari Mita, dia masih saja terus berjalan menarik Mita.

"Bang." Lagi-lagi Rafa tak menghiraukan panggilan Mita.

Hingga akhirnya Mita menghentakan tangannya, yang berhasil membuat Rafa berhenti. "Gue mau ke toilet dulu sialan!" seru Mita yang tidak habis pikir dengan Rafa.

***

Di sisi lain, Renaldi memasuki mobil tatapannya tertuju pada tas perempuan di sebelah kursi pemudi, dia baru saja ingat jika tadi Mita ke dalam mall tidak membawa tasnya.

Dia tersenyum, akhirnya bisa ada alasan ketemu Mita pikirnya.

Renaldi mulai menyalakan mesin mobilnya dan mulai melajukan mobilnya.

Tujuannya sekarang bukan kerumah melainkan tujuannya sekarang pergi ke Warnang, dia telah membuat janji kepada teman-temannya.

Sesampainya di Warnang, Renaldi langsung turun dari mobilnya terlihat lah Warnang yang sudah cukup ramai.

"Woi," panggil Rendi yang langsung membuat Renaldi menoleh dan menghampirinya.

Arsen yang melihat wajah Renaldi yang menyeletuk, "muka atau baju belum disetrika? Lecek amat," katanya yang di sahuti tawaan oleh yang lain.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Where stories live. Discover now