UR41 || DARAH

1.3K 80 25
                                    


HAPPY READING💙


Mita terus menerus mengesekan kaca pada tali yang mengikat tangannya ke belakang, dia masih tidak memperdulikan perkataan Keyla. 

Keyla dan kedua sehabatnya pergi begitu saja, di ruangan ini hanya tersisa dirinya dan Jihan.

Entah apa yang akan dilakukan Jihan kepadanya, tetapi yang pasti Jihan sudah mendekat membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

Ketika sudah sangat dekat Jihan mengatakan, "Maaf," kata yang sangat pelan dan nyaris tidak terdengar.

Jihan berjalan ke belakang Mita, ia awalnya terkejut ketika melihat Mita memegang kaca. Tetapi dia langsung merampas kaca itu dari Mita, bisa bisa Mita terluka. Darah di hidung Mita saja sekarang masih ada belum di bersihkan, tetapi Mita sekarang membuat dirinya tambah berbahaya. Kalau Kaca itu mengenai tangan gimana? Akan lebih banyak Mita mengeluarkan darah. Pikir Jihan.

Mita yang merasakan Kaca di tangannya dirampas oleh Jihan hanya bisa pasrah, tetapi selanjutnya Mita di buat terkejut ketika Jihan membuka tali yang mengikat tangannya.

Jihan membuka tali tersebut dengan pisau yang sejak tadi dia bawa, bukan pisau besar yang biasa buat ibu ibu masak. Tetapi hanya pisau kecil yang muat di saku celana yang dia kenakan.

Dia membuka dengan hati-hati hingga tali itu terbuka. ketika tangan Mita terbuka, dia langsung mengelap darah yang mengalir sejak tadi. Jangan tanya apa dia tidak menahan sakit? Sudah pasti dia sangat menahan sejak tadi.

Mita tersenyum kepada Jihan yang membuat Jihan gemetar seketika, kenapa dia melempar senyum sama gue? Pikir Jihan. Karna perilakunya tadi sudah sangat tidak baik.

Dan dia tambah terkejut ketika Mita langsung memeluknya, dan berbisik tepat di telinganya, "Maaf dan Terimaksih."

Kenapa Mita harus minta maaf kepadanya? Buka sejak tadi dia yang salah? Dadanya terasa sesak dengan perilaku Mita yang seakan-akan tadi tidak jadi apa-apa diantara mereka.

Jihan menitikan air mata, tetapi pelukan mereka terlepas ketika mendengar tepuk tangan yang begitu nyaring.

Prok

Prok

Prok

"Wow, guys lihat mereka, sangat akrab sekali setelah perdebatan yang mengila."

Keyla tersenyum sinis, memandang Jihan dan Mita yang memasang raut terkejut.

"CUKUP," teriakan sangat lantang Jihan menggelegar ke setiap penjuru, dia tidak peduli apa jadinya nanti.

Dia sudah sangat cukup kemakan hasutan Keyla, dia merasa bersalah dengan Mita. Dia menyesal telah melakukan hal yang seperti tadi kepada Mita, tanpa memikirkan jika Mita yang sangat sering sakit.

Keyla mengambil pistol yang berada di saku belakang celananya, dengan cepat dia mengarahkan kepada Mita.

1

2

3

Dor.

***

Kevin meraih ponselnya di atas naska dengan malas, menurutnya hanya orang kurang kerjaan yang mengangu dia di malam hari seperti ini.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang