UR43 || RUMAH SAKIT

1.3K 92 17
                                    


HAPPY READING💙


Mita mengengam tangan Renaldi dengan kuat; memberi kekuatan secara tidak langsung.

Mereka sekarang sedang berada di koridor Rumah Sakit, semuanya terlihat sangat tergesa-gesa. Atas tusukan yang dilakukan oleh Alena, Renaldi langsung segera dilarikan Ke Rumah Sakit oleh teman-temannya, sebelum semuanya terjadi yang tidak ingin terjadi.

Mereka berhenti ketika Renaldi masuk ke dalam ruangan, lebih tepatnya Ruangan ICU.

Mita mematung menatap Ruangan tersebut, hingga terasa sentuhan pada bahunya yang membuatnya menoleh.

"Tenang, udah ada dokter." Rafa mengerti menjadi Mita di posisi ini, pasti itu sangat sakit dan lebih tepatnya menyalahkan dirinya sendiri.

Mita menatap Rafa dengan mata yang berkaca-kaca, dengan cepat dia langsung memeluk Rafa. Bahunya bergetar ketika di dalam pelukan Rafa, Rafa sangat tahu jika adiknya itu menangis itu pun mengelus rambutnya.

"Renaldi pasti kuat ko."

"Tapi ini salah Gue, Bang."

Rafa mengeratkan pelukannya, seakan akan tidak ingin terjadi apapun kepada adiknya.

Terlihat dari ujung koridor sepasang suami istri berjalan tergesa-gesa dengan satu lelaki yang membuat beberapa mata menatapnya terpana atas pesonanya, hingga mereka melihat Andra salah satu teman anaknya.

"Kenapa bisa kaya gini?" Suara dingin tersebut membuat Mita melepas peluknya dengan Rafa, menyipitkan pandangannya.

"Mas!" tegur seorang wanita yang berada di sampingnya.

"Om, Tante, maafin saya."

Kinaya spontan menatap Mita yang sudah terlihat berantakan, bukan hanya Kinaya yang menatap Mita melainkan semuanya termasuk Arnold dan juga Helmi.

"Jadi, kamu yang buat anak saya seperti ini?!" Helmi mentapa Mita tajam, dia menilai Mita dari atas sampai bawah, membuat Mita merasa risih.

Jujur baru kali ini Mita bertemu dengan orang tua Renaldi, apa orang tua Renaldi terutama Papahnya Renaldi bersikap seperti ini kepada semuanya? Apa hanya kepada Mita? Pikiran Mita sudah mulai bercabang, dengan cepat dia mengelengkan kepalanya pelan.

Sedangkan Helmi yang melihat Mita mengelengkan kepalanya tersenyum yang tidak bisa diartikan, "lalu jika bukan kamu, kenapa kamu meminta maaf?"

Suara yang sangat dingin membuat Mita berpikir jika Renaldi benar-benar sama dengan Papahnya, tetapi kenapa tidak bersikap demikian dengannya?

Andra yang melihat tingkah papahnya Renaldi hanya berdecih, pantas jika Renaldi selalu menentang perkataan Papahnya jika papahnya modelnya seperti ini.

Andra memang sering main ke rumah Renaldi, bertemu dengan papahnya juga sering tetapi mereka tidak pernah saling mengobrol karena mereka semua sangat meyakinkan jika sikap Renaldi dengan Papahnya sama.

"Kenapa diam?"

"Apa Kamu Bisu?"

Rafa yang mendengar perkataan itu langsung mengalihkan pandangannya kepada Helmi, "Jaga ucapan Anda, Tuan Helmi Alexander yang terhormat!"

"Anda siapa? Sangat tidak sopan sekalian anda, apakah orang tua Anda tidak mengajarkan Berperilaku sopan?"

"Mas!" Kinanya menarik lengan suaminya, tetapi dengan cepat Helmi sentak.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Where stories live. Discover now