Setelah kejadian tersebut, Arif bertekad mengajak Numala untuk tinggal jauh dari permukiman warga menuju ke sebuah hutan dan bermaksud untuk tinggal di sana sementara.
Arif dan Numala memutuskan untuk pergi di malam hari, sembari menunggu tidak adanya lagi aktivitas warga sekitar yang sedang berlalu lalang.
Mereka berjalan di tengah malam yang gelap dan dingin di hutan dengan membawa perbekalan makanan seadanya dan sebuah senjata untuk berjaga-jaga.
Selama dalam perjalanan, Arif hanya berfikir bahwa hanya inilah satu-satunya cara yang paling tepat untuk mereka jalani sementara waktu.
Hutan yang mereka tuju berbeda jauh kondisinya dengan hutan tempat Numala tinggal, di mana hutan tersebut terdapat banyaj semak belukar, rawa-rawa, dan permukaan tanahnya yang begitu keras. Dengan kondisi tersebut, Numala terpaksa harus bisa beradaptasi di tempat tinggal barunya cepat atau pun lambat.
Setelah merasa menemukan lokasi yang pas, Numala mulai membuat sebuah rumah kayu yang berasal dari pohon menggunakan bakat alamnya.
Numala bahkan membuat cerobong asap karena cuaca di hutan tersebut benar-benar sangat dingin di kala malam hari.
Berhari-hari kemudian, rumah mereka selesai di bangun. Numala tidak mungkin menggunakan kekuatan alam nya terlalu sering karena di hutan tempat tinggal nya yang sekarang tidak terdapat banyak kandungan kristal & berlian yang merupakan sumber energi utama kekuatan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTIC - The Last Civilaztion 🔱 [Season 1]
FantasyTotal kata yang di gunakan sebanyak 40.015 kata Mampu memahami bahasa hewan dan tumbuhan, mampu menemukan benda-benda berharga seperti kandungan emas dan berlian di dalam tanah, serta mampu melihat sebuah masa depan. Bagi Numala, semua itu bukan lah...