Atlantic (the last civilaztion) bagian 17

1.2K 134 8
                                    

"Kau berasal dari negara mana nak? jujur saja ... aku belum pernah melihat orang seperti mu seumur hidupku."
Melihat fisik Shin yang sangat aneh, membuat Matsu sangat penasaran dengan asal-muasal tempat Shin berasal.

"Ammmm ... emmmm ...." Shin menggumam sembari memegangi dagunya. "Entaahlah ... ibuku tidak pernah menceritakannya."

"Memangnya apa yang mereka teliti di atas sana?"
Tanya Matsu yang seolah mewawancarai Shin.

"Hmm entahlah ... tapi yang pasti, di lab Professor Hardy terdapat banyak sekali benda- benda aneh. Benda-benda tersebut sengaja beliau kumpulkan dari berbagai macam negara yang pernah beliau kunjungi. Bahkan di sana terdapat benda-benda raksasa seperti satelit pemancar, sebuah teleskop dan sebuah monitor yang sangat besar ukurannya."

"Begitu rupanya ... kalau begitu aku tidak mau orang-orang yang menjaga laboraturium itu sampai datang kesini, kami tidak mau terlibat masalah apapun karena tahanan kecil mereka telah kabur kemari!"
Balas Matsu dengan sinis.

"Aku bukan ini tahanaaaan ..! Aku hanya ingin tahu dunia luar, hanya itu." Bantak Shin, lalu wajahnya terlihat murung.

"Sebaiknya kau segera pulang ke tempat asalmu nak, desa kami bukanlah sebuah wahana bermain untuk orang-orang seperti mu."

"Aku tidak mau pulang
... huuuuh..."
Shin hanya memalingkan wajahnya dengan ekspresi kesal.

"Biarkan dia di sini ayah, seperti nya dia anak yang baik."
Friska mencoba membujuk ayahnya agar Shin di perbolehkan bermain di desa mereka.

"Haaaaah, kamu mau jadi temanku?"
Ucap Shin sambil menunjukan ekspresi penuh harap kepada Friska.

"Iya, aku mau jadi teman mu. Perkenalkan, namaku Friska, salam kenal."

"Namaku Shin Vrechter, panggil saja Shin. Aku juga punya saudara kembar bernama Shan dan adik perempuan bernama Maqquel."

"Jangan sampai kau membawa masalah di sini."
Ujar Matsu dengan tatapan tajamnya menatap mata Shin.

"Paman ini jahat sekali siiiih, aku kan hanya ingin bermain di sini ... huueek"
Ejek Shin pada Matsu.

"Ayo Shin, kita berkeliling sebentar. Akan ku perkenalkan kau ke semua orang yang berada di desa kecil kami ini."
Ucap Friska yang menggandeng tangan Shin, lalu mengajaknya berkeliling desa.

Mendengar penjelasan Shin, membuat Matsu merasa bahwa terdapat sesuatu yang di sembunyikan di lab tersebut sehingga lab tersebut di jaga dengan sangat ketat oleh para penjaga.

Sementara itu, Friska mengajak Shin berkeliling desa untuk bertemu dengan orang-orang yang berada di desa kecilnya tersebut.

Setelah Friska mengenalkan Shin ke semua orang, semua warga desa pun berkerumun menyambut kedatangan Shin.

Semua warga hanya merasa heran karena melihat penampilan fisik Shin yang terlihat aneh. Namun, warga juga merasa Shin benar-benar terlihat tampan dan lucu sehingga membuat warga disana merasa gemas saat memandangi wajah Shin Vrechter kala itu.

 Namun, warga juga merasa Shin benar-benar terlihat tampan dan lucu sehingga membuat warga disana merasa gemas saat memandangi wajah Shin Vrechter kala itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matsu yang memperhatikan mereka dari kejauhan hanya takut jika suatu saat Shin akan membawa masalah di desannya. Itu karena, Shin merupakan objek penelitian yang kabur dari lab Professor Hardy yang menurutnya sangatlah misterius dan mencurigakan.

Alasan Matsu benar-benar beralasan. mengingat, ketatnya penjagaan di pos jaga di bawah kaki gunung tersebut.

Pos tersebut selalu dijaga oleh para penjaga yang selalu bersiaga membawa senjata laras panjang agar tidak ada seorang pun yang mencoba mendekati zona tersebut.

Sementara Shin yang tidak memperdulikan apapun terlihat sangat menikmati hari nya selama berada di desa tersebut.

Shin terlihat bersenang-senang bersama teman-teman barunya dan melakukan berbagai macam aktivitas selama berada di sana. Walau begitu, tetap saja banyak warga yang masih merasa heran dengan penampilan fisik Shin yang tidak biasa. Para warga desa bahkan menarik-narik telinga Shin yang runcing dan memegang-megangi rambutnya yang halus berwarna putih bercahaya.

Shin sangat senang bisa bermain di desa tersebut selama seharian penuh bersama anak-anak seusianya.

Mereka berenang di sebuah air terjun yang berada dekat dengan danau yang bersumber dari atas pegunungan. Shin bahkan diajak memancing bersama-sama, mengembala hewan ternak, dan memakan makanan baru yang belum pernah cicipi sebelumnya. Terlebih lagi, para ibu di sana sangat suka melihat Shin dan mereka menyuapi makanan yang sengaja mereka hidangkan khusus untuk Shin.

Disaat hari menjelang sore, Shin pun mulai berpamitan untuk segera pulang kerumahnya. Warga desa sangat senang dengan kedatangan Shin dan berharap agar Shin sering-sering bermain di desa kecil mereka lagi.

Semua warga desa menaggap bahwa Shin benar-benar anak yang baik dan lucu, oleh sebab itu warga di sana sangat menyukai Shin Vrechter.

Saat setelah sampai di rumah, Shin pun mengendap-endap masuk ke dalam rumah melewati pagar pembatas rumahnya yang sangat tinggi tersebut. Namun ... Seketika Shin ter-kaget saat dipergoki Ibunya yang sudah berdiri di depan pintu dengan ekspresi menahan amarah.

*********

Next bagian 18

ATLANTIC - The Last Civilaztion 🔱 [Season 1]Where stories live. Discover now