Atlantic (the last civilaztion) bagian 25

975 109 2
                                    

"Apa anda yakin professor? Bagaimana mungkin bangsa Atlantis bisa sampai melewati bagian utara samudra hindia setelah benua mereka terkena bencana alam yang dahsyat? terlebih lagi, bagaimana mungkin masih ada bangsa Atlantis yang mampu selamat pasca tenggelamnya benua mereka?"
Arif merasa ragu dengan penjelasan Professor Hardy yang menurutnya terlalu terburu-buru dalam menyimpulkan sesuatu.

"Anda pernah bilang bahwa bangunan di sana sudah berlumut dan dikelilingi akar-akar pohon di bagian dinding-dindingnya bukan? Setidaknya proses seperti itu membutuhkan waktu sampai 100 tahun lebih. Dan anda juga pernah memberi tahu bahwa ada sebuah kota dengan bangunan modern bukan? untuk membangun sebuah kota modern seperti itu, butuh waktu yang juga cukup lama Tuan."
Professor Hardy mencoba menjelaskannya secara rinci berdasarkan pengakuan Arif selama ia berada di pulau misterius tersebut.

"Jadi, apa kesimpulan anda Professor?"
Tanya Arif lagi.

"Semua data dan informasi yang saya dapatkan, semuanya mengarah kepada peradaban kuno bangsa Atlantis. Mulai dari bentuk arsitektur bangunan yang tuan Arif ceritakan, ornamen-ornamen, kebiasaan bangsa Atlantis berinteraksi dengan hewan, kemampuan bangsa Atlantis mencari barang berharga, kecerdasaan di atas rata-rata, dan masih banyak lagi. Semuanya sangat masuk akal sekarang, proses terbentuknya sebuah pulau setidaknya membutuhkan waktu ribuan tahun lamanya. Jadi tidak mungkin pulau itu baru terbentuk, sedangkan bangunanya berkisar hanya berumur ratusan tahun selama di tinggalkan. Teori saya mengatakan bahwa bangsa Atlantis yang selamat dari bencana alam di benua asli mereka, yaitu benua Atlantis, membuat sebuah peradaban baru di pulau misterius itu."
Professor Hardy merasa bahwa bangunan yang masih kokoh dan masih terlihat jelas beberapa ornamen-ornamen bangunannya tersebut menunjukan bahwa peradaban tersebut belum terlalu lama terbengkalai.

"Jadi seperti itu ... saat saya berada di sana, saya juga melihat banyak sekali tiroid bekas radiasi nuklir. itu berarti...."
Arif memiliki keraguan di dalam dirinya, akan tetapi Tiroid yang pernah ia lihat setidaknya menjadi sebuah bukti yang nyata.

"Tepat ... mereka semua binasa akibat radiasi nuklir. Jika bangunan itu berumur 11.150 tahun, maka bangunan tersebut tidak hanya di kelilingi akar pohon, akan tetapi bangunan itu seutuhnya tidak akan terlihat lagi seperti sebuah kota atau bangunan. Semuanya akan menyatu dengan alam."
Sahut Professor Hardy.

"Astaga, sepertinya anda benar Proffesor. Semuanya mulai masuk akal sekarang, dan yang selamat dari radiasi nuklir itu hanya Numala dan ibunya yang bernama Hemine. Radiasi itu bisa saja berasal dari perang dunia pertama dan mengarah ke pulau tempat Numala tinggal."
Arif sangat terkejut karena apabila Numala benar-benar keturunan bangsa Atlantis, maka semua mitos tentang Atlantis kini telah terpecahkan kan.

"Nuklir tersebut seolah sengaja diledakan di dekat pulau tempat dimana nyonya Numala tinggal. Bisa saja terdapat dua bangsa yang sedang berperang di dekat pulau itu, atau malah justru ada sebuah bangsa yang ingin menyerang pulau Atlantis itu."
Professor Hardy menambah sedikit spekulasinya.

"Sebenarnya ibuku pernah berbicara tentang sebuah wabah yang membuat jutaan dari penduduk kami mati, ibu ku pernah menyebut itu sebagai kutukan dari Dewa. Itu berarti ... mereka tidak mengetahui tentang radiasi itu, dan tidak ada yang menyerang bangsa kami pada saat itu."
Numala memberi tahu Professor Hardy tentang apa yang pernah di beri tahu oleh ibunya saat ibunya masih hidup.

"Begitu rupanya, berarti benar bahwa radiasi itu datang akibat dari perang dunia ke pertama."
sambil memegang dagu, Professor hardy terlihat sedang berfikir.

"Numala, itu berarti! kamu bangsa Atlantis yang terakhir di dunia ini!."
Ucap Arif sembari memegang kedua bahu Numala.

"Last Civilaztion (peradaban terakhir) dari Bangsa Atlantis."
sambung Professor Hardy.

"Aku bukan yang terakhir lagi, karena Shin dan Maqq juga merupakan keturunan bangsa Atlantis."
sahut Numala yang merasa bahwa anak-anaknya juga merupakan keturunan bangsa Atlantis, sama seperti dirinya.

"Ini akan jadi masalah besar jika orang lain tahu siapa anak-anak kita. Aku tidak mau sampai orang lain mengetahui bahwa kamu adalah keturunan dari bangsa yang telah punah, bahkan aku takut orang-orang akan memanfaatkanmu suatu saat nanti Numala." Arif memegang pipi Numala dengan lembut, seolah Arif takut kehilangan Anak dan Istrinya.

"Selama kalian tinggal di sini, kalian akan aman Tuan. namun, ada hal penting untuk anda ingat nyonya Numala .... Jangan sampai anda terlalu mencolok saat menggunakan kekuatan anda mulai sekarang."
Dengan tetapan tajamnya, Professor Hardy mencoba mengingatkan Numala tentang kekuatan alamnya.

"Yang seharusnya di khawatirkan bukan aku, tapi Shin dan Maqq. Mereka selalu menggunakan kekuatan alam mereka tanpa memikirkan situasi."

"Sebaiknya kita beri pengarahan pada anak-anak agar mereka tidak terlalu sering menggunakan kekuatan alam yang mereka miliki."
Ekspresi Arif mulai berubah setelah mengetahui bahwa Numala adalah seorang bangsa Atlantis, dan mulai meng-hawatirkan anak-anaknya.

"Aku akan memperingatkan anak-anak mulai sekarang, mereka tidak boleh lagi menggunakan kekuatan alam mereka selama nya, dan aku ingin pengawasan di rumah ini harus lebih di per-ketat karena aku tidak mau mereka sampai turun ke gunung menemui siapapun."
"Dengan perasaan khawatir, Numala menyarankan Professor Hardy untuk memperketat keamanan di labnya tersebut.

"Untuk sementara waktu, mungkin itu satu-satunya jalan yang terbaik sayang."
Arif pun memegang tangan Numala, lalu memeluknya dengan hangat.

*******

Next bagian 26

ATLANTIC - The Last Civilaztion 🔱 [Season 1]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum