atlantic ( the last civilaztion) bagian 26

963 115 5
                                    

Kitab kuno Dewa Azzel

Sementara itu, Shin yang masih penasaran dengan dunia luar pun berupaya kembali menuruni gunung demi bisa bertemu dengan teman barunya yang bernama Friska

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu, Shin yang masih penasaran dengan dunia luar pun berupaya kembali menuruni gunung demi bisa bertemu dengan teman barunya yang bernama Friska.

Shin kembali keluar rumah dengan memanfaatkan situasi saat ayah dan ibunya sedang sibuk melakukan penelitian bersama Proffesor Hardy. Namun, saat Shin baru berjalan beberapa langkah, tanpa sengaja ia dipergoki oleh saudara kembarnya yang bernama Shan.

"Mau mau kemana kau bodoh?" Shan hanya menatap Shin dengan tetapan sinis.

"Bukan urusan mu Shan, minggir!"

"Padahal ibu sudah beberapa kali memarahimu, tapi tetap saja kau tidak mau dengar. Dasar anak idiot."
Ejek Shan pada Shin.

"Heei, Kau jangan sembarangan bicara! siapa yang kau panggil idiot hah?! pokoknya aku akan tetap pergi, awas saja kalau kau sampai mengadu ke ibu."
Balas Shin yang mencoba mengancam Shan.

"Aku tidak mengadu pun ibu pasti akan tetap tau. Itu karena, semua hewan dan tumbuh-tumbuhan yang berada di sini bagaikan kamera pengintai, mereka semua bersahabat dengan ibu."

"Aku tahu kalau hewan dan tumbuh-tumbuhan di sini menjengkelkan.
Tapi tak apalah, aku tetap ingin pergi. dadaaah ...."

Saat Shin mencoba kabur melewati celah kecil pagar pembatas rumahnya yang terbuat dari besi, tiba-tiba Numala datang dan menjewer telinga Shin.

"Mau kemana kau anak nakal!"
Numala yang memergoki Shin pun lantas menarik telinganya dengan keras.

"Aduuh sakit bu ... ibu kenapa tiba-tiba ada di sini?"
Tanya Shin kaget.

"Dia ingin kabur menuruni gunung"
Ucap Shan yang mengadu pada Numala.

"Diam kau Shan!!! Aduhh .... sakit buuu ... aku bukan anak kecil lagi, kenapa harus di jewer sih?"

"Kau tidak boleh kemana-mana! kalian berdua, ayo ikut ibu ke dalam rumah!"
Ajak Numala pada kedua putra kembarnya tersebut.

"Kenapa aku? Aku bahkan tidak ikut-ikutan si konyol ini bu ...."
Protes Shan yang merasa tidak ikut terlibat.

"Apa kau bilaang ..! aduuuh-aduh sakit bu."
Shin sangat marah ketika di panggil si konyol oleh saudara kembarnya, namun Numala kembali menjewer telinganya dengan keras.

"Dasar anak ingusan."
ejek Shan lagi.

"Kalian berdua masuk! ibu ingin memberi tahu sesuatu pada kalian."

Numala mengajak kedua putranya masuk ke dalam rumah untuk menjelaskan sebuah kisah tentang bangsa Atlas.

Setelah mengajak kedua putranya tersebut duduk di ruang tengah, Numala pun langsung membawa kitab peninggalan Dewa Azzel yang ia temukan di kuil matahari bersama Arif.

Setelah mengajak kedua putranya tersebut duduk di ruang tengah, Numala pun langsung membawa kitab peninggalan Dewa Azzel yang ia temukan di kuil matahari bersama Arif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woaaah ... kitab apa itu? besar sekali."
Shin sangat takjub saat melihat kitab peninggalan dewa Azzel yang di bawa oleh Numala.

"Apa ini kitab yang maksud Professor Hardy?"
Tanya Shan, lalu ia seolah merasakan energi yang sangat besar ketika pertama kali melihat kitab tersebut, namun ia tidak memberi tahu ibunya tentang energi yang bisa ia rasakan pada saat itu.

"Ibu ingin menjelaskan sesuatu tentang asal-usul tempat tinggal ibu dan dari mana kekuatan alam kita berasal."
Numala memberikan pengertian terhadap kedua putranya tentang asal usul mereka dan kekuatan alam yang mereka miliki.

"Apa penelitian Proffesor Hardy berhasil mengetahui sesuatu tentang darimana ibu berasal?"
tanya Shan penasaran

"Ya, begitulah."

"Ini maksud nya apa sih?!"
Shin yang tidak mengerti apa-apa bertanya dengan ekspresi kesal.

"Ibu akan menceritakan sebuah kisah ke 12 Dewa suci yang membawa cahaya menuju galaksi bima sakti "

"12 Dewa suci?!"
Sambil memegang kedua sisi di ujung bangku, Shan bertanya dengan antusias.

"Kekuatan cahaya?"
tanya Shin sambil mengernyitkan dahi nya.

"Ya, Dahulu kala, bumi merupakan tempat yang sangat gelap dan hanya di huni oleh para iblis dari dimensi paralel yang di sebut dengan Worm holle. Dewa Azzel sang Dewa matahari lah yang berhasil mengunci para iblis-iblis tersebut kembali ke Worm holle menggunakan kekuatan Dewa legendaris yang bernama Dewa UY Scuti. Kemudian, para Dewa dari seluruh galaksi mengumpulkan ke-100 kekuatan cahaya dari bintang-bintang menuju bumi untuk disatukan dalam 1 kekuatan pedang. Sementara itu, terdapat satu Dewa lain yang berasal dari Black holle bernama Dewa Hazzard, ia membawa sebuah kapak dan pisau rantai untuk melawan raja iblis yang bernama Astaroth. Setelah berhasil menyingkirkan kegelapan kekuatan iblis, para Dewa membawa bangsa Atlas untuk mengisi kehidupan di bumi. Semua bangsa Atlas yang berada di bumi merupakan sekumpulan manusia yang berasal dari planet lain di luar sistem tata surya bumi dan matahari. Lalu, sang Dewa pun membawa seorang Ratu bernama Evenor untuk membuat sebuah peradaban yang sekarang di kenal dengan sebutan Atlas (Atlantis)."

Worm holle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Worm holle

"KEKUATAN DEWA IBU BILANG?!"
Shan terlihat sangat antusias setelah mendengar semua cerita ibunya.

"Ahh itu cuma mitos bu, paling itu cuma sejarah mitologi."
sahut Shin dengan nada menyepelekan.

"Dengar Shin! kita adalah bangsa Atlas yang di maksud di dalam kitab ini. Atlas adalah nama lain dari Atlantis."
Sahut Numala lagi.

"Alantis?! maksud ibu Atlantis peradaban yang hilang itu?"
Shan terlihat kaget saat mendengar bahwa dirinya merupakan keturunan bangsa Atlantis yang hilang.

"Iya, dan kitalah ras terakhir dari bangsa yang hilang tersebut."
Timpal Numala.

*******

Next bagian 27

ATLANTIC - The Last Civilaztion 🔱 [Season 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang