ENAM: B y M y S i d e

11.8K 892 26
                                    

Budayakan vote sebelum membaca dan komentar setelah selesai membaca.

Cara meluluhkan hatinya adalah dengan terus memberinya perhatian.

🌷🌷🌷🌷


Halusinasi terbaik pagi ini adalah memeluk mu.

Mimpi terbaik disiang ini adalah mencium mu.

Hingga pengharapan terbaik malam ini adalah memiliki mu.

Bisakah ini menjadi mungkin?

Mungkin, mungkin saja aku gila.

Senin pagi, Keynal mematikan mesin kendaraannya. Dengan santai, ia turun dari mobilnya lalu membukakan pintu untuk Veranda. Pemuda itu menjulurkan tangannya membantu Veranda turun dari mobil seraya memberikan senyum manisnya.

“Aku bisa sendiri!” Ketus gadis itu menepis tangan Keynal kasar sambil bangkit keluar.

Veranda memberikan senyum kecut dan berlalu. Cowok tampan itu berpikir, Veranda pasti kesal karena kejadian tadi. Jelas saja Veranda kesal. Keynal membuat Veranda terlambat datang ke sekolah.

Veranda membanting pintu keras untuk menumpahkan kejengkelannya. Decitan ban mobil itu terdengar seperti decitan amarah di telinga Keynal. Cowok itu menunduk dan merasa hatinya berdarah-darah, melihat sikap gadis itu kepada dirinya.

“Well, jadi apa akan kita lakukan disini?” Veranda menatap tembok pembatas yang tidak terlalu tinggi di hadapannya.

“Melewati tembok ini.”

“Caranya?”

“Kita memanjatnya.” Keynal menjawab santai.

“Are you serious?” ucap Veranda.

“Ayo!”

Keynal berjongkok seraya. Dia menepuk pundaknya mengisyaratkan Veranda untuk naik Keynal menundukkan kepalanya, barulah Veranda naik ke pundaknya.

Perlahan Keynal mengangkat tubuhnya. Veranda mencapai tembok dengan merentangkan tangannya. Posisinya berdiri tegak. Ve menggenggam tembok dengan baik dan mantap.

Veranda menekuk lutut dan lewati tembok. Kakinya menggeser tong sampah yang tertutup di dekat pagar, tepat di bawahnya. Dengan hati-hati ia bertumpu pada tong sampah itu kemudian mendarat dengan selamat. Kini giliran Keynal. Ia meregangkan dan mengendurkan otot-otot tubuhnya. “Saatnya beraksi.”

Keynal mundur perlahan kemudian ia melompat ke depan. Dengan mudah tangannya mengenggam bagian atas tembok. Kakinya menekan pada tembok.

Ia mendorong, lalu menarik tubuhnya ke atas. Keynal memanjat dan melewati tembok dengan mudah. Setelah berada di ujung pagar atas Keynal meloncat kebawah.

Hatinya berkata, “Sempurna.”

Dia menepuk-nepuk kedua tangan dan kedua pundaknya yang kotor. Keynal menarik pergelangan tangan Veranda. Mereka melangkah menyusuri lorong untuk menuju kelas. Tampak lengang sekali, ya jelas sepi karena semua orang berada di dalam.

🌷🌷🌷🌷

Keduanya berjalan melewati ruang lab komputer. Awalnya rencana berjalan mulus, hingga seseorang menarik kerah seragam mereka dari arah samping.

Love Scenario [END-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang