EMPAT TIGA: Threesome

7.9K 309 53
                                    

WARNING!

BAHASA VULGAR, PENYAMPAIAN DETAIL, KATA KATA YANG KOTOR AVAILABLE DI CERITA INI, JANGAN DIBACA KALAU GA SUKA. BIJAKLAH DALAM MEMBACA.

Sorry kalo lama karena biasa gue nulis 5k atau sampai 6000 kata dalam 1 bab.

Jangan lupa VoMentnya.

💜💜💜💜

Veranda POV

Pemandangan ini tidak ternilai. Laut berwarna biru gelap di luar menenangkanku. Dan ketika mataku menjadi berat aku memikirkan mata hitam kelam yang tajam dan senyuman maut yang selalu menjadi pengantar tidur.

Aku mengarahkan Canon-ku ke depan wajah dan menekan rana kamera.

Klik!

Suara kamera yang ku bawa terangkum dalam warna: pink, kuning, biru, dan sesekali angin masih tetap berhembus.

Ombak-ombak dengan lembut memukul melawan pagar beton di kakiku, dan aku terlena oleh keindahan didepanku. Mentari di atas ufuk cakrawala merangkak pelan meninggalkan bumi.

Saat ini aku duduk berdua dengannya, kami berhadapan dengan langsung laut lepas, tak jauh dari kediaman Eyang Putra. Semburat jingga di langit menerjang keindahan begitu mempesona.

Klik!!

Kembali aku membidikkan kamera di tangan mengabadikan potret wajah laki-laki di sampingku.

Kali ini Keynal berbusana combo, dengan memadukan baju turtleneck dilapisi sweater senada berwarna hijau dan jaket kulit coklat, bagian bawahnya Keynal menggunakan blue jeans sepanjang mata kaki. Untuk alas kaki Keynal memilih sneakers motif army. Aku suka laki-laki yang berpenampilan rapi dan memakai outfit yang keren.

Dia cocok bekerja sebagai seorang model. Lihatlah, dia tinggi dan seksi berotot, tidak terlalu kurus dan tidak gemuk tapi ideal. Didukung dengan parasnya yang menawan. Tampan dan imut disaat yang bersamaan.

“Wajahmu cukup menjanjikan untuk dipasang pada poster dan majalah. Kamu lebih pantas menjadi model, idol, atau semacamnya...” Dia merespon dengan senyum hangat di bibirnya dan aku merasakan perutku menegang. Berharap Keynal memberiku senyum lebarnya lagi.

“Mengapa kamu tersenyum?” Aku menemukan diriku membalas senyumannya.

Keynal menatapku tajam dan intens, aku tidak bisa mengartikan arti tatapannya itu, entah kenapa aku sangat gugup sekarang. Dia juga melihatku dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Keynal mengamati rambut gelapku yang masih terikat sembarangan. Kaus merah kasual yang membungkus dadaku, memakai jeans, pinggul yang melengkung dan paha. Apa yang dia pikirkan sekarang?

Dan mata hitam pekatnya kembali menatapku. Senyumnya bertambah lebar dan membuatku kehilangan nafas.

“Boleh aku mengajukan satu permintaan,” ucapnya pelan tapi menusuk.

Kemudian aku mengangguk lembut. “Tentu, katakan padaku apa keinginanmu?”

“Aku hanya ingin satu hal Ve, kamu menjadi milikku.”

Keynal memiringkan kepalanya dan melebarkan pupil matanya lucu sekali. Otot bawah perutku mengepal terhadap tatapan seksinya dan diam-diam aku merasa tersanjung.

“Kau sudah mendapatkannya sekarang. Aku milikmu dan kamu adalah milikku.”

“Sungguh? Ve, kamu tidak bercanda kan,” Keynal membelalakkan matanya sembari menatapku penuh ragu.

Love Scenario [END-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang