DUA ENAM: Love and secrets

5K 615 35
                                    

 
“Sshhhh... Sial..” gumam seorang pria yg sedang menusuk wanita dibawah nya dengan pedang kebanggaan nya.

“Owh... Sshhhh... Lebih cepat..” racau wanita itu penuh kenikmatan.

Sang pria semakin dalam dan liar mengobrak abrik lorong dibawah sana.

“lyahh... Seperti itu... Oh.. Oh. Oh.. Sshhhh... Lagi... Lagi...”

“Ah... Shit!”

“Ah.. Ah.. Ah..”

Kedua tangan pria itu meremas kedua gundukan kenyal milik wanita dibawah nya sambil terus menusuk. “Sshhh...” Mata Keynal tak berkedip memperhatikan layar di depannya menampilkan adegan panas dua aktor pria dan wanita yang tengah bergumul di atas ranjang.

“Akhh....”

Keynal terkulai lemas setelah mengakhiri kegiatannya ia mengambil tissue, lalu berjalan keluar dari kamar mandi.

“Lama amat apa sih yang dia lakukan?” 

Ini sudah 30 menit lebih Veranda menunggu Keynal setelah cowok itu pamit ke kamar mandi tapi nyatanya sampai detik ini Keynal tak kunjung menyeselesai ritualnya di dalam sana.

*Clekkk

Pintu dibuka penampilan sosok Veranda yang tengah duduk di atas ranjang.

“Kamu dari tadi ngapain sih, Nal?”
Dengan gigi gemelutukan Veranda mengencangkan jaketnya, berusaha mencari kehangatan di balik balutan katun tipis itu. “Sudah setengah jam aku nunggu kamu ke kamar mandi aja se-abad!”

Udara malam ini sangat dingin terlebih mereka tinggal di daerah pegunungan, di luar petir saling bersautan membuat Veranda refleks menutup telinganya.

Ruangan minimalis dengan cahaya remang-remang yang bahkan sangat sulit sekali untuk melihat sesuatu yang ada di sekitarnya. Sebuah single bed diletakkan di pojok ruangan, nakas kecil di pinggiran kasur dan kamar mandi di sisi yang agak jauh.

Daripada sebuah kamar, ruangan ini lebih pantas disebut sebagai sel penjara begitu yang ada benak Veranda, sejak kecil gadis itu sudah terbiasa hidup dengan segala kemewahan yang orang tuanya berikan.

360 derajat berbanding terbalik Keynal hanya pemuda miskin yang lahir dan besar di desa, Keynal tak pernah merasakan hidup bergelimang harta dan memiliki keluarga yang utuh serta bahagia seperti Veranda. Jika bisa memilih Keynal lebih senang jika dirinya tak pernah terlahir di dunia ini.

Hidup Keynal sudah hancur lama sekali dan kini hidupnya semakin hancur sejak ia mengenal Veranda. Selamat! Veranda sudah berhasil membangkitkan sisi gelap dan trauma masa kecil Keynal. Karena penolakan gadis itu Keynal menjadi berambisi untuk menjajal cinta para wanita di luar sana.

“Sorry Ve, biasalah tadi aku kebelet buang hajat.” Dusta Keynal, namun Veranda tak percaya begitu saja, Keynal itu pria cabul Veranda tau itu. “Ve kamu tidur dikasur aja, biar aku lanjut tidur dibawah.”

“Hmm.” Veranda mengangguk kemudian ia naik ke tempat tidur.

“Nih.”

Veranda menyerahkan selimut dan batal milik Keynal. Keynal menerimanya, Veranda mulai tidur di ranjangnya. Posisinya menyamping membelakangi Keynal.

Cowok itu menghela nafas dengan sabar Keynal mengambil gulungan tikar di bawah kolom meja, lalu menggelarnya di lantai samping tempat tidur. Keynal meletakkan batal kemudian merebahkan tubuhnya dan mengatur posisi senyaman mungkin.

Tapi baru tiga menit berlangsung tubuhnya sudah merasa tak nyaman ia pun pindah ke sofa panjang yang ada di sudut ruangan. Mata Keynal berbinar melihat susu yang terletak diatas meja.

Love Scenario [END-COMPLETE]Where stories live. Discover now