DELAPAN: D r e a m c a t c h e r

14K 884 16
                                    

Aku sering sekali terjebak dalam situasi. Dimana aku mencintai orang yang lagi mencintai Yang lain.

Kejutan nya aku taruh di bagian paling belakang. Jadi baca sampai akhir ya enjoy!.

🌷🌷🌷🌷

Sebuah lingkaran kecil berisi jala bulu kuda, atau konstruksi tali atau benang yang serupa, didekorasi dengan bulu dan manik-manik, dipercaya memberikan mimpi indah bagi pemiliknya mengantung di depan pintu kamar Veranda. Keynal membaringkan gadis itu di atas ranjang, di dalam kamar bernuansa serba biru tersebut.

“Ve... bangun Ve!” Keynal menepuk-nepuk pelan pipi chubby Veranda.

Gadis itu tak kunjung sadarkan diri. Keynal meletakkan punggung tangan kanannya di kening Veranda.

“Ya tuhan! Ve, badanmu panas sekali.”

Keynal bergegas pergi ke dapur mengambil baskom yang sudah di isi air serta handuk kecil bersih. Setelah itu ia kembali ke kamar untuk mengompres Veranda.

Srekk ! ! !

Keynal menarik kursi meja belajar Veranda. Cowok itu duduk tepat di sisi kiri Veranda. Dengan segera Keynal mengambil handuk kecil, lalu ia celupkan di wadah berisi air hangat yang ia bawa tadi.

Keynal memerasnya, dengan hati-hati meletakkan handuk kecil itu di kening Veranda. Gadis itu demam. Keynal memperhatikan Veranda. Gadis itu menggunakan sweater rajut merah cabe.

Keynal berpikir mungkin baju itu tak cukup menghangat tubuh Veranda. Padahal sebelumnya Keynal sudah mengingatkan Veranda untuk menggunakan jaket. Tapi, di tengah perjalanan tadi Veranda malah membuka jaketnya dan membuangnya. Alasannya karena gadis itu merasa gerah.

Keynal sedikit menggeser kursi kemudian pemuda tampan itu bangkit lalu berjalan menuju lemari putih di kamar Veranda dan mengambil kotak P3K. Setelah itu ia kembali duduk di kursinya.

Keynal membuka kotak P3K dan mengambil thermometer digital berwarna putih biru. Ia meletakkan kotak P3K di atas nakas samping tempat tidur.

Keynal mulai mengarahkan thermometer itu di mulut Veranda. Tak beberapa lama ia menariknya lagi lalu mengecek suhu tubuh Veranda 40,75 derajat Celcius.

Veranda demam tinggi, pantas saja sedari tadi gadis terus menggigil. Keynal meraih kotak P3K nya ia mengambil satu botol kapsul kecil obat antinyeri atau paracetamol penurun panas.

“Ve....”

Keynal mencoba kembali membangunkan Veranda. Beberapa saat kemudian Veranda akhirnya membuka mata wajahnya terlihat sangat pucat.

Keynal lebih dulu mengambil handuk kecil di kening Veranda. Meletakkannya di atas meja kemudian membantu Veranda perlahan untuk terduduk, bersandar ke kepala ranjang dengan senyum simpul.

Keynal memberikan dua butir obat dengan lemas gadis cantik itu menerima dan langsung menelan pil nya. Keynal menyodorkan segelas air gadis itu meminumnya sedikit.

“Ve, sekarang kamu istirahat ya, supaya lekas sembuh.”

Gadis itu mengangguk lemah, Keynal membantu Veranda untuk kembali berbaring. Keynal sedikit membenarkan posisi bantal di kepala Veranda, agar gadis itu bisa tidur dengan nyaman. Veranda berbaring dan kembali menutup matanya.

Keynal menarik selimut Veranda hingga dada. Setelah itu Keynal membereskan kotak P3K nya menaruhnya ke tempat semula. Keynal kembali duduk di kursinya, sembari memperhatikan gadis pujaan hatinya yang kini terbaring lemah tak berdaya di atas tempat tidur. Dengan telaten Keynal kembali mengompres Veranda.

Love Scenario [END-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang