DUA DELAPAN: Reverse

3.9K 494 31
                                    

Embun pagi memberi rasa sejuk di hati. Gadis berparas bidadari dengan iris coklat jernih yang bisa membuat siapa saja tenggelam di dalamnya, bulu mata yang lebat dan lentik, juga kedua alis tipis yang terbingkai sempurna, hidung mancung dan pipi yang merona serta bibir peach yang selalu menampilkan senyuman manis seperti madu itulah Veranda.

Pagi ini Veranda sudah tapi dengan setelan putih abu-abunya. Rambut hitam panjangnya selalu dibiarkan tergerai. Puncak kepalanya diberi sentuhan bando berornamen pita berwarna biru laut. Manis.

Ia keluar kamar dan mendapati Keynal tengah menunggu di depan pintu kamarnya seperti hari-hari sebelum Keynal bertugas mengantar Veranda ke sekolah.

“Yuk, kita berangkat sekarang.” Veranda menarik tangan Keynal tapi remaja cowok itu mencegat langkahnya, “tunggu Ve!”

“Kenapa?” Veranda menatap Keynal penuh keheranan.

“Aku laper!”

Kali ini Keynal terkekeh pelan sambil memegangi perutnya. Veranda tertawa geli saat melihat tingkah Keynal yang menunduk malu dengan semburat merah yang keluar di wajahnya.

“Tapi aku enggak bisa masak. Bi Tuti (ibu tiri Keynal) juga pasti belum masak untuk sarapan.”

“Kamu pasti bisa bikin Mie Instan, kan?” Keynal menaikkan satu alisnya dan memandang Veranda.

“Bisa, kalau cuma sekedar Mie Instan kamu mau coba masakan aku?” balas Veranda sambil mengeja bahan-bahan memasak mie instan di dalam pikirannya.

“Kalau gitu masakin aku, tunggu apa lagi!”

Keynal mengambil pergelangan tangan Veranda dan menarik gadis itu untuk berjalan ke arah anak tangga dan tubuh Veranda mengikuti dan membiarkan Keynal membawanya.

“Kamu beneran mau aku masakin?” tanya Veranda yang masih setia mengekori Keynal menuruni satu persatu anak tangga.

“Sure. Why not?” cowok ini menjawab tanpa menoleh ke arah Veranda.

Dan disinilah Veranda dan Keynal tengah berdiri. Tas mereka letakkan di atas meja makan. Di dapur yang berukuran cukup luas dengan kitchen set yang lengkap dan tersusun rapi. Tembok dapur villa ini bahkan tanpa noda, benar-benar telaten dibersihkan.

Keduanya tengah menyiapkan bahan-bahan membuat mie instan. “Mau kari atau soto?”

Veranda membuka lemari kecil kemudian mengeluarkan dua bungkus mie instan dengan warna yang berbeda, kuning untuk mie kari dan hijau untuk mie soto lalu menunjukkannya pada Keynal.

Tanpa bersuara cowok bermata legam itu memilih bungkus berwarna hijau yang ada di tangan kiri Veranda, rasa soto. Gadis itu kemudian meletakkan mie rasa kari dan mengambil satu bungkus lagi rasa soto untuk dirinya.

Keynal menyandarkan tubuhnya di meja kitchen island putih, sementara Veranda mulai menampung air dari dispenser dengan panci berukuran sedana.

“Kamu harus bisa masak kalo mau jadi istriku.” Veranda menoleh melirik Keynal dengan senyum ilfeelnya. “Jan gere siapa juga yang mau menikah dengan kamu.” Keynal mengunyingkan senyumnya saat dengan sengaja Veranda menyikut perutnya.

“Ve, kucari tahu tentangmu, 19 agustus tanggal lahirmu. Kau tau kupelajari rasi bintang agar bisa menebak pribadimu. Sailor moon tokoh kartun favoritmu dan biru warna kegemaranmu. Kutelusuri di titik mana kita 'kan bertemu.”

Veranda tertegun mendengar kalimat yang barusan terlontar dari mulut manis Keynal, bagaimana mungkin Keynal mengetahui benar semua tentang dirinya yang bahkan tak pernah ia ceritanya kepada siapa pun sambil berpikir ia melanjutkan kegiatannya.

Love Scenario [END-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang