DELAPAN BELAS: Berkemah 2

9.1K 663 30
                                    

“Welcome to Mobile Legends”

“You have slain an enemy!”

“Double Kill!”

Keynal memainkan jarinya dengan malas, asal menekan saja. Ia tak selera memainkan game MOBA nya. Sebab sekarang Keynal, lebih menginginkan Veranda.

“Ve...”

Keynal merebut iPhone 30 Juta milik Veranda,
baru kemarin Alif membelikannya untuk menganti Smartphone yang dirusak oleh Keynal.

Kekasihnya itu memang bisa memberikan segalanya. Beda dengan Keynal yang tak punya apa-apa alias miskin. Ya begitu kira-kira yang dipikirkan Veranda.

Alif adalah anak seorang konglomerat yang berdarah bangsawan di Malaysia. Serta pendiri CANO Corp sebuah grup bisnis yang bergerak di bidang resort, kasino, judi, Club malam, hingga ritel.

Salah satunya yang terkenal dari bisnisnya adalah Cano Highlands Resort, destinasi wisata di Malaysia. Veranda sangat beruntung memiliki Alif secara materi tidak akan kekurangan satu apa pun.

Keluarga Alif merupakan 5 orang terkaya di Malaysia, dengan harta kekayaan berlimpah kekayaan tersebut tidak akan habis hingga 7 turunan.

Namun ada satu misteri yang disembunyikan Alif, dari semua orang termasuk Veranda. Yakni Alif merahasiakan nama belakangnya pada dunia.

Lain kisah, jika Veranda harus hidup dengan Keynal. Jangankan membelikan Veranda barang branded. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja, Keynal harus Gali Lobang Tutup Lobang, pinjam uang bayar hutang.

Keynal hanya manusia biasa. Ia tidak sekuat superhero, juga tidak kaya seperti putra para sultan. Dia tampan tapi masih manusiawi, tidak seperti sosok pangeran yang ada di cerita-cerita dongeng, fiksi maupun tokoh anime.

Kulit cerah, matanya sehitam biji almond, leher jenjangnya serta bibir tipis merah keunguan itu tersenyum ke arah Veranda. Keynal tak menyangka jika pertemuan pertamanya dengan Veranda adalah hal yang tak terduga sebelumnya.

Keynal pikir mereka akan bertemu di sekolah dengan Keynal yang bertindak sebagai pahlawan. Tubuh tabrakan, buku berjatuhan, jemari bersentuhan, mata bertatapan dan tralaaaaa... layaknya adegan romance di sebuah drama, sungguh pemikiran yang klise bukan?

Namun siapa sangka jika pertemuan mereka justru tragis. Veranda membencinya untuk yang pertama kalinya. Ketampanannya yang Keynal miliki, tidak beda jauh dari kebanyakan cowok Indonesia.

Layaknya pemuda-pemuda sunda pada umumnya kasep. Tidak ada yang bisa dibanggakan dari sosok Keynal, selain otak jeniusnya.

Jam sepuluh malam Keynal melangkah keluar tenda sambil memakai kaos biru navi nya. Ia berjalan mengumpulkan kayu bakar dan ranting-ranting lalu merogoh saku celananya mengambil sehelai tissue dan menyalakannya menggunakan korek elektrik.

🍓🍓🍓🍓

Keynal PoV

Api sudah menyala, aku menggunakan minyak untuk mempercepat nyala apinya. Tidak terasa hari semakin larut, Veranda keluar tenda dan memilih duduk di sampingku.

“Cantik,” batinku, saat pancaran gerhana bulan menyinari kulit putih susu gadis di sampingku.

“Mau dengar aku bernyanyi?” Ucapku seraya mengambil gitar klasik milikku.

“Emang kamu bisa nyanyi?”

Veranda menatapku tak percaya. Aku tersenyum mendengarnya. Aku mengubah posisi dudukku, menghadap ke arahhnya.

Sejak kecil aku bercita-cita menjadi seorang idol, sempat punya keinginan debut sebagai aktor.”
Kukatakan dengan jujur Veranda semakin membelalakan matanya.

Love Scenario [END-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang