Chap_6

14.1K 2.1K 416
                                    

Enjoy....

.

Pintu asrama terbuka, menampilkan wajah Jaemin yang lelah diikuti satu wajah khawatir di belakangnya. Akhirnya Renjun menerima ajakan Jaemin untuk pulang karna dia takut membuat Jisung kian khawatir, meskipun begitu Renjun tau apa yang akan terjadi setelah ini.

Menyadari pintu yang terbuka, Haechan dari ruang tengah menoleh "jadi dia yang mencari muka!" komentar pedas itu jelas sekali untuk siapa.

Yang lebih muda merotasikan matanya, cukup sulit membujuk Renjun dan sedikit terkejut saat Haechan memberikan komentar seperti itu "Apa maksud ucapan mu itu?" jawab Jaemin sinis.

Jeno merotasikan bola matanya "kamu tidak lihat Sns, semua orang membicarakan dia yang datang bersama Chanyeol Hyung"

Jaemin mendesah pelan "itu juga karna kalian kan"

Haechan berdiri dari sofa wajahnya tampak heran "Kenapa kamu menyelahkan kita".

Renjun mengacuhkan celoteh dari mulut semua orang, dia tidak ingin dengar apapun itu, sementara yang lain mulai berdebat, saling mencari kesalahan masing-masing tidak ada yang mengalah.

Tapi disini rasa khawatir itu terlihat sangat jelas, Renjun ingin menemui Jisung dan menenangkanya. Renjun akan bilang kalau dia baik-baik saja.

Tadi hatinya sempat menghangat setelah membeku nyaris semalaman, itu karna Jaemin bilang Jisung menangis dan merasa bersalah.

Dibukanya pintu bercat putih gading, tubuh cowok yang sebelumnya terlihat baik-baik saja berubah lemas, ia menarik sedikit ujung bibirnya, wajah khawatir itu berubah menjadi wajah kecewa.

Lihat! tidak ada rasa bersalah dari muka sang maknae, ternyata Jaemin membohonginya.

"Sedang apa kamu di pintu ku, keluar sana" usir si maknae menggunakan kaki.

Jaemin menoleh sembari menghela "aku tidak bermaksud membohongimu" ucap Jaemin seperti membaca pikiran Renjun, mendengar itu Renjun menoleh tersenyum hambar, "tidak apa setidaknya ada orang yang menginginkan aku segera pulang"

Haechan menyandarkan punggungnya, kedua tangan terlipat di depan dada "aku heran dengan mu Ren, kamu lihat seberapa berantakannya asrama ini tapi seharian kamu tidak pulang, malah asik dengan Hyung Exo, kamu benar-benar bukan Hyung yang baik" oceh Haechan masih di posisi.

Jantung Renjun seperti kena bogem sekarang, ada rasa kesal yang ingin ia ledakan saat itu juga, ada rasa sesak yang menghimpit dada, bukankah dia tidak pulang karna di tinggal, bukankah dia tidak pulang karna di lupakan, lalu kenapa mereka masih menyalahkanya.

Apa cara bercanda mereka se-lucu ini?

"lebih baik kamu cucikan pakaian ku, lalu di setrika juga" titah Jeno mengambil kantung pakaian.

Jaemin menoleh "Renjun butuh istirahat Jeno, kamu bisa melakukanya sendiri kan" seperti biasa hanya Jaemin yang membela Renjun

Haechan menarik sudut bibir sebelah kanan "Lihat Jaemin, kamu membuat dia senang karna dibela, berhenti sok perhatian, aku lelah melihat kepalsuan mu itu" Haechan masuk kamar tak lama dia keluar membawa kantong cucian.

"kamu bisa melakukanya untuk ku juga kan?" Haechan mengatakan itu lalu melempar kotak pakaianya dari ambang pintu membuat bajunya berhamburan.

"Satu lagi" Jeno melakukan hal yang sama.

"Ya! Dia Hyung kalian!" seru Jaemin dengan wajah marah.

Jeno duduk di sofa "tidak ada istilah Hyung tertua disini" jawabnya malas.

Poor Boy [Renjun] HIATUS PANJANG Where stories live. Discover now