Chap_19

12.8K 1.9K 232
                                    

Enjoy

.

Asrama 127 tampak tenang, mungkin hanya Haechan yang sudah rapi dengan pakaiannya, sudah wangi tentu saja karna dia sudah mandi, sudah kenyang juga karna sudah sarapan, hari ini dia akan pergi ke perusahaan untuk berlatih sesuatu bersama Dream.

Sebelum manager datang dia menyempatkan bermain game sendirian.

"yakin mau pergi?"

Pertanyaan itu membuat Haechan menoleh sekilas kemudian kembali melanjutkan kegiatannya memainkan game di ponsel. Sedetiknya ia mendengus pelan saat orang yang tadi menanyainya duduk di sampingnya, dengan santai melirik apa yang sedang Haechan lakukan, membuatnya sedikit risih.

"pergilah, kamu merusak konsentrasi ku"

Mark terkekeh "sudah lama aku tidak melihatmu di Asrama, kamu lebih betah di Asrama Dream rupanya, apa mengganggu Renjun semenarik itu?"

Haechan refleks melepas ponselnya hingga jatuh menghantam lantai, pandanganya menatap Mark, wajahnya terlihat tidak suka dengan pertanyaan yang baru saja keluar dari mulut Hyungnya itu, sedetik-nya Haechan malah terkekeh heboh "wah, Hyung harus mencobanya sekali dua kali, itu sangat menyenangkan"

Wajah Mark berubah serius, kekehan Haechan barusan terdengar kosong, bahkan terdengar sangat aneh "benar begitu?"

Cowok satunya mengangguk "coba lah sendiri" kemudian berdiri dari tempatnya setelah memungut ponsel yang tadi terjatuh.

Haechan menghentikan langkahnya lalu berbalik sekilas "Hyung terimakasih, karna Hyung kita punya mainan yang menyenangkan" senyum mengerikan itu terlihat di sana "Renjun maksud ku"

"betapa baiknya aku" puji diri sendiri.

Masih di tempat semula. Haechan melirik Hyungnya dengan lirikan tajam, terlihat tidak suka "apa itu kamu Hyung?" tanyanya.

Pertanyaan itu membuat Mark berpikir sejenak, ada jeda disana "apa maksud mu? lebih baik kita makan ini dulu sebelum kamu pergi latihan" Mark menunjukan beberapa cemilan di atas meja.

Haechan merotasikan matanya kemudian menghela nafas "aku akan to the poin, apa Hyung yang sudah mencelakai Jaemin waktu itu?"

Mark terkekeh "hey apa yang kamu katakan?"

Haechan menoleh kearah Mark dengan wajah kesal "apa Hyung iri dengan Jaemin yang seharusnya masuk 127?" tambahnya

Mark meredupkan senyumanya "aku tidak mengerti"

Tawa Haechan terdengar nyaring, membuat Taeil keluar kamar dan menyuruhnya diam. Rasanya dia ingin memaki Hyungnya sekarang ini juga, sayangnya Taeil malah berdiri diambang pintu, mengamati dua dongsaengnya.

"kalau ada masalah selesaikan baik-baik aku tidak ingin mendengar hal aneh-aneh" ucapnya.

Si dongsaeng menghela nafas "urusan kita belum selesai" Haechan menunjuk Mark tepat di wajahnya, lalu berjalan masuk ke kamar.

Taeil menggeleng, setelahnya ikut masuk kamar, sedangkan Mark tampak heran, tapi pikiranya mulai melayang, ada kecemasan yang tiba-tiba mengusik batinya, entah itu apa yang jelas ada ketakutan juga.

Apa Haechan tau sesuatu?

**

Asrama Dream

"Renjun sepatu yang tadi kamu bersihkan dimana, astagaaa" pekik Jeno sembari mengubek-ubek tempat sepatu

"Chenle liat tas Jisung ga?" tanya Jisung dari ambang pintu, wajahnya tampak kebingungan

Chenle menoleh "Jisung, liat topi Chenle disini gak tadi?" bukanya menjawab pertanyaan Jisung, Chenle malah balik bertanya

Poor Boy [Renjun] HIATUS PANJANG Where stories live. Discover now