Chap_10

13.3K 1.9K 130
                                    

Jaemin menahan Renjun pergi dengan menendang meja kecil di sebelahnya, dan setelah itu seperti tidak pernah terjadi apapun.

.

.

Winnie menatap Renjun penuh perhatian, keduanya berada di rooftop perusahaan, duduk di karpet tipis yang disiapkan oleh staff sesuai permintaan, tak lupa berbagai cemilan dari Sum café.

"aku akan berangkat ke Cina besok, ada sesuatu yang harus aku selesaikan"

Ucapan itu membuat Renjun terdiam, wajahnya menunduk dalam, rupanya ia sedang menahan isakan yang bisa keluar kapan saja.

"bukankah masih ada Hyung yang lain, mereka siap menjaga mu, ada Chenle juga kan?" Winnie masih mencoba membujuk Renjun supaya anak manis ini mau membiarkanya pergi.

Renjun menggeleng, saat ini hanya Winnie yang dia punya. Dan sangat berat tentu saja membiarkan Hyungnya pergi begitu saja.

"aku akan merekomendasikan mu masuk grup ini setelah kamu lulus, ku dengar kamu akan segera lulus"

"tidak bisa Hyung, aku tidak bisa terus terusan bersama mereka, apalagi jauh dari gege"

Winnie merubah mimic wajahnya menjadi lebih serius, di pegangnya erat lengan Renjun "apa rumor itu benar, itu nggak benar kan Ren, adik-adikmu tidak akan pernah melukaimu"

Renjun terdiam, seperti ada yang mencelos dari tubuhnya, berhasil membuat satu isakan keluar setelah pertanyaan itu ditangkap indra pendengarannya, demi apapun Renjun tidak ingin orang lain tau jika selama ini ia diperlakukan tidak adil, tapi ia juga tidak bisa menyembunyikanya terus, dadanya sangat sakit memikul beban ini sendirian.

Winnie menghela nafas panjang melihat Renjun yang tiba-tiba menangis "bagaimana mereka tega melakukan itu padamu ha, dan selama itu kamu hanya diam menerima perlakuan mereka"

Renjun menggeleng "mereka tidak melukaiku Ge"

"jangan bohong padaku Ren, luka lebam yang staylish katakan itu karna ulah mereka kan?" Renjun diam "katakan Renjun!"

Terpaksa Renjun mengangguk "sakit sekali Hyung, benar-benar sakit, aku tidak bisa memberontak karna aku tidak sanggup, tapi Hyung" Renjun mengusap wajahnya "ada Jaemin yang selalu membelaku"

Yang lebih tua menarik Renjun kedalam pelukanya, ia menyesal baru tau ini sekarang, ia menyesal telah gagal menjaga Renjun seperti yang selalu ia katakan kepada orang tuanya. "kenapa kamu baru bilang sekarang Ren, sekarang aku tidak bisa melindungimu lagi, aku tidak bisa menjagamu"

Renjun tersenyum tipis "aku akan berusaha menjaga diriku sendiri"

**

Bukanya pulang Renjun malah berkeliaran di sekitaran sungai Han, duduk sendirian dibawah pepohonan rindang, mencoba menyembunyikan diri dari seseorang yang mungkin mengenalinya.

Ia tidak tau dosa mana yang membuatnya diperlakukan seperti ini, dosa besar mana yang membuatnya tidak diterima ditengah-tengah para member, jika Renjun tau Renjun akan memperbaikinya sesegera mungkin.

Hanya helaan nafas menjadi jawaban atas semua pertanyaanya.

Nyaris satu jam Renjun duduk seperti itu sembari mendengarkan music, akhirnya ia meninggalkan kegiatanya ketika suara perut mengintrupsi, untung sekali Winnie membungkuskan beberapa cemilan untuknya.

Kalian pasti tidak akan pernah membayangkan bahwa Renjun makan sendirian di taman, duduk bersila sembari menyeka ujung mata, dan bagi Renjun ia juga tidak pernah berharap semua ini akan terjadi.

Poor Boy [Renjun] HIATUS PANJANG Where stories live. Discover now