Chap_29

13.6K 1.7K 275
                                    

Enjoy..
.
.
.

Hiruk pikuk perusahaan SM tidak pernah seramai ini, media yang akhirnya mengendus hilangnya Renjun berjejer rapi di pelataran, menunggu konfirmasi dari direktur terkait, tapi jika dilihat belum ada statemen apapun dari SM, entah para wartawan ini akan menunggu sampai kapan.

Sementara Renjun si pemeran utama masih bersiap, setelah bercengkrama panjang lebar dengan pemilik homestay dan setelah 3 minggu berkecamuk dengan segala macam beban pikiran, Renjun memutuskan untuk kembali, ia sadar jika apa yang ia lakukan selama ini tidak akan menyelesaikan masalah, yang ada ia malah membuat masalah kian runyam.

"jangan sampai ada barang yang tertinggal" ucap manager yang sudah rapi dengan semuanya.

Renjun mengangguk kemudian menatap manager sendu. Manager menghampiri Renjun kemudian mengusap kepalanya pelan "semua akan baik-baik saja, semua orang menunggu mu"

Untuk yang kedua kalinya Renjun kembali mengangguk sembari melanjutkan kegiatannya merapikan semua barang-barangnya.

Di tempat lain, manager Jeno terlihat memasuki pekarangan rumah Lee, kemunculannya di sambut mama Lee begitu ramah, sementara sang empu terlihat ragu untuk menemuinya.

Jeno menutup gorden kamarnya lalu berjalan menuju ujung kasur, berita apa yang manager bawa ke rumah, berita baik atau berita buruk, entah kenapa Jeno menjadi gugup, kedua tangannya terasa dingin, apapun berita yang manager bawa, Jeno harap itu adalah berita bagus.

"Renjun sudah ditemukan"

Mama Lee bernafas lega mendengar kabar baik ini, kedua tangannya menutup mulut menjadi tanda jika ia tidak mampu mengatakan apapun, wajahnya yang ayu perlahan memerah bersamaan dengan air mata yang membasahi pipi.

"bagaimana keadaaan Renjun, anak itu baik-baik saja?"

Yang manager sadari, wajah mama Lee berubah cerah, manager paham atas perubahan itu, Renjun pergi dari asrama sampai 3 minggu karna perseteruan dengan Jeno, mama Lee pasti ikut khawatir, dan kini Renjun sudah ditemukan, betapa leganya mama Lee.

Mama Lee masih menenangkan diri beberapa saat "membuat Jeno pulang aku pikir itu bukan hukuman yang pantas, tapi selama 1 bulan ini Jeno banyak merenung, aku yakin Jeno sudah menyadari apa kesalahannya, jadi ku mohon berilah kesempatan Jeno untuk bertemu dengan Renjun, berilah Jeno kesempatan supaya Jeno bisa memohon ampun atas apa yang sudah dia lakukan, aku yakin Jeno tidak akan pernah mengulangi kesalahannya"

"bagaimana jika Renjun tidak memaafkan apa yang sudah Jeno lakukan kepadanya"

"aku memaklumi itu, aku bahkan tidak perduli jika Renjun memukul Jeno seperti yang Jeno lakukan, aku hanya ingin anak ku bertanggung jawab dengan caranya sendiri"

Manager mengangguk paham"jadi bisakah aku bertemu Jeno"

Mama Lee mempersilahkan, membiarkan manager berjalan menuju kamar Jeno yang berada dilantai dua rumahnya.

Jeno terkesiap ketika pintu kamarnya terbuka, manager berdiri di samping pintu menyandarkan punggung pada bingkai "satu bulan kita tidak bertemu, kamu tidak merindukan ku"

"dalam mimpi mu saja hyung" jawab Jeno cuek.

Manager malah tertawa "kemas barang-barang mu, kita kembali ke asrama"

Jeno menoleh dengan ekspresi wajah kaget "kenapa?" tanyanya ragu.

Pria yang umurnya baru 33 tahun itu mesem "Renjun sudah ditemukan"

Cowok ini luruh ke lantai, tulang-tulang di kakinya seperti berubah menjadi jelly, membuat ia tak mampu menopang tubuhnya, ia benar-benar bersimpuh di lantai, dadanya berubah ringan, ringan sekali, Kalimat yang sudah lama sekali ingin Jeno dengar, kalimat yang akhirnya berhasil meruntuhkan pertahanan Jeno, air mata itu benar-benar turun membasahi wajahnya.

Poor Boy [Renjun] HIATUS PANJANG Where stories live. Discover now