Chap_26

13.8K 1.8K 273
                                    

Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga, maaf typo >_<

.

.

Haechan sengaja menaruh tasnya kasar memang sengaja membuat keributan, tidak ada orang lain di sana selain dia dan Mark. Hyung yang lain sudah keluar lebih dulu untuk merekam sesuatu. Ngomong-ngomong Sudah 2 minggu sejak Renjun pergi dari Asrama, Jeno kembali ke rumah dan Haechan yang lebih banyak menghabiskan aktivitas bersama 127.

Remaja kelahiran 00 ini menatap pantulan wajah pada kaca lebar di depan, merapikan riasan yang sedikit berantakan. Merapikan sedikit tatanan rambut dan lipstick di bibir.

"bagaimana? menyenangkan bukan, di abaikan" cowok ini membuka suara, cowok yang duduk di sofa meletakan ponsel lalu bersandar.

Mark terkekeh "aku bukan anak kecil Haechan, aku tidak terpengaruh sedikit pun"

"benarkah, kita lihat akan seberapa lama" Haechan masih setia membenarkan rambutnya.

Remaja berumur 21 tahun ini bangkit dari duduknya " apa bedanya kamu dan aku hem" tatapan tajam Mark terlihat " ku tanya apa bedanya kita berdua, jangan membuat seolah-olah aku yang paling hina"

Haechan ikut menoleh, memasang wajah datar "Perlu aku sebutkan apa yang sudah kamu lakukan?" Haechan menunjukkan wajah mengejek "tidak apa biar semua orang tau, oh semua orang sudah tau"

"kalian yang menyakiti Renjun, kalian yang membuatnya pergi, lalu kenapa harus aku yang di salahkan, aku bahkan tidak pernah menyentuh seujung rambut pun, seharusnya kalian berkaca pada diri kalian sendiri, siapa yang salah dan yang pantas disalahkan"

"ingat Mark! Ini tidak akan terjadi kalau kamu tidak memulai"

"oh men~" cowok itu melangkah menghampiri Haechan "coba ingat siapa yang pertama kali membuat kesimpulan itu, siapa yang menyebut nama Renjun berulang kali, siapa yang pertama kali memperbesar dan memperkeruh semuanya, kamu ingat dia siapa?" smirk itu terlihat sangat menjengkelkan, wajah Mark maupun Haechan memerah dalam porsi masing-masing.

"lalu"

Tawa Mark terdengar "aku hanya membuat Jaemin jatuh, hanya itu saja, karna Jaemin poin utama, sekarang aku tanya" Mark menatap lurus dongsaengnya dengan wajah dingin "bukankah orang yang pertama kali menghasut Jeno dan mengatakan kepada semua orang kalau Renjun yang telah melakukan kejahatan pada Jaemin itu--

--- kamu?"

**

Taeil terdiam diambang pintu, sedikit heran merasakan kesunyian ini, makanan milik Haechan belum tersentuh sejak tadi, dan sejak tadi pula Haechan tidak terlihat, Taeil hanya penasaran apa yang sebenarnya terjadi, semuanya memang kacau sejak 127 melihat secara langsung perkelahian antara Jeno, Jaemin dan Renjun, kejadiannya memang terlalu cepat, secepat kilat dan sekarang semua tampak porak poranda.

Perusahaan dengan berbagai cara berusaha mencari keberadaan Renjun, belum ada petunjuk tentang Renjun sejak cowok itu dipastikan pergi dari asrama, selain itu Taeil dengar Jeno juga dipulangkan, semuanya akan semakin rumit.

aktivitas perusahaan beberapa ada yang dibatalkan, beberapa tetap berlanjut, namun pihak perusahaan resmi mengumumkan jika kasus ini menjadi kasus rahasia perusahaan dan akan memastikan orang luar termasuk para penggembar tidak tau akan hal ini.

"Chan?" Taeil mengetuk pintu kamar adiknya pelan, hanya ada sautan tipis dari dalam mungkin Haechan butuh menenangkan diri. Namun saat Taeil hendak berbalik pintu di belakangnya tiba-tiba terbuka, refleks Taeil menoleh.

Ada Haechan berdiri di depannya dengan wajah tak bersemangat "mau cerita?" tanya Taeil.

Keduanya berdiri di balkon asrama, sejak perusahaan mengumumkan pencarian Renjun, perusahaan juga memberi peringatan kepada member untuk tetap di asrama.

Poor Boy [Renjun] HIATUS PANJANG Where stories live. Discover now