Chap_16

12.8K 1.9K 91
                                    

Enjoy!!!

.

.

Renjun mengerutkan dahi ketika pintu kamarnya di gedor tidak manusiawi, ia melirik jam digital di atas nakas, masih ada 30 menit sebelum manager datang, lalu kenapa berisik sekali.

Di bukanya pintu kamar pelan, remaja berambut pink berdiri di sana, melihat kedatanganya Renjun membuka pintu kamar lebar, tapi belum sempat bertanya sweeter Gucci berwarna cream lebih dulu mendarat di wajah. Ia menoleh tidak mengerti.

"sebenarnya aku tidak suka mengungkit hal kecil seperti ini, tapi rasanya sangat kesal, pertama kamu salah menggunakan pewangi kesukaan ku, kedua kamu membuat sweeter itu mengkerut, aku tidak tau kamu sengaja atau bagaimana, yang jelas aku kesal dengan itu"

Jaemin berbalik berjalan menuju kamar, menyisakan Renjun di depan pintu menghirup dalam-dalam aroma sweeter di tanganya, benar! Biasanya Jaemin tidak pernah mempermasalahkan hal seperti ini.

Manager datang membawa sarapan untuk Dream, sengaja datang lebih awal supaya bisa sarapan bersama sebelum berangkat ke lokasi.

Anak-anak terlihat antusias, mereka bahkan tidak perduli ada Renjun duduk diantara mereka semua.

"tunggu!" seruan ini langsung mendapat perhatian, Jaemin baru saja muncul tapi berhasil membuat atensi semua orang teralihkan. "bukankah biasanya aku duduk disitu?" tanya Jaemin.

Renjun tersentak sejenak, begitu pula anggota lain, tidak biasanya juga Jaemin mempermasalahkan dimana dia harus duduk.

"minggir" kata Jaemin lagi, terpaksa Renjun bangkit dari kursinya pindah ke sisi yang lain, Jaemin langsung menempati kursi itu.

Chenle akhirnya membuka suara "sejak kapan kursi ini jadi kursi favorit?"

Jaemin melirik sekilas "tidak ada alasan, sama halnya dengan mu yang sangat menyukai hot pot"

Percakapan konyol dan keanehan Jaemin terus berlangsung, dia hanya mau duduk di samping supir, kemudian berjalan sangat cepat, tidak biasanya juga dia mendumel karna Jisung.

Haechan yang awalnya biasa saja ikut heran, Jaemin banyak maunya kali ini.

Ruang kostum Dream lumayan sibuk, sebentar lagi mereka akan tampil. Renjun sudah selesai memakai alat perform sedangkan yang lain masih bersusah payah memasang sendiri.

"Jeno ya" panggil Jaemin sembari menyerahkan alat miliknya, Jeno memicingkan matanya

"aku belum selesai" tolak Jeno pelan.

Bibir itu mengerucut beberapa senti.

"sini ku bantu?" tawar Renjun.

Jaemin melirik sekilas "aku bisa melakukanya sendiri" jawabnya sinis, seperti ucapanya, sekarang dia sedang memasang peralatanya sendiri.

Haechan menghampiri Jaemin, membantunya secara paksa "ada apa dengan mu ha?" bisiknya.

Yang ditanya berdecih "rahasia"

Sepanjang penampilan di atas panggung, Renjun mulai merasa ada yang aneh dari Jaemin, bersikap seperti keluarga jika on kamera itu hal wajib dan harus dilakukan oleh semua member, tapi kali ini Jaemin terang-terangan menunjukan ketidak sukanya.

Di ending lagu tiger or viever dia mengabaikan Renjun, biasanya mereka melakukan sedikit kegiatan aneh, kemudian di lagu miracle, Jaemin terang-terangan melepas peganganya pada Renjun.

Dan Jaemin selalu memalingkan wajah ketika mereka bertatap.

"ada apa dengan mu Jaemin?" tanya manager heran dengan kelakuan Jaemin seperti itu.

Poor Boy [Renjun] HIATUS PANJANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang