chap_30

15.1K 1.7K 201
                                    

Selamat membaca para pembaca yang budiman.

Enjoy fans.

.

.

Renjun membuka kalender yang berada di atas mejanya, membuka satu persatu kemudian matanya meredup saat melihat kata DESEMBER, kira-kira masih 1 bulan lagi sebelum akhirnya 00L graduate Tidak!! Renjun tidak ingin berpisah dengan siapapun, dia tidak ingin jauh dari semua orang, dia ingin seperti ini selamanya. Sayangnya ia tidak tau apakah perusahaan akan berbaik hati atau tidak.

Sulit membayangkan jika nantinya Chenle dan Jisung dirawat orang lain, pasti Jaemin akan terluka, dan hal paling buruk nantinya ketika ia dikembalikan ke China untuk ikut promosi bersama Wayxz.

Kenapa hanya membayangkan saja sudah membuatnya sedih, tapi Renjun yakin perusahaan tidak akan membuat mereka pisah begitu saja.

Renjun menoleh kearah pintu, ngomong-ngomong Jaemin sudah sembuh, dia sudah bisa melakukan pekerjaan yang ringan, dia juga berhasil menjelaskan apa yang harus bibi kerjakan selama di Asrama, tentang kebiasaan mencuci, kebiasaan member memasak dan banyak hal lagi, tapi tidak setiap hari bibi datang, mungkin 1 minggu hanya 2 kali.

Jeno bahkan hanya menggeleng saat Jaemin menjelaskan semua hal itu, dia sadar kalau Jaemin itu seorang rapper, tapi kemampuanya itu terlalu mencolok jika digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Chenle bahkan tidak segan berkomentar 'dasar Hyung bawel' tapi mamang seperti itu kenyataanya.

Setelah berkutat dengan dunianya Renjun keluar dari kamar, menuruni anakan tangga dengan dahi berkerut, bibirnya melebar saat melihat keributan di ruang cuci.

Ada dua maknae yang sedang bereksperimen dengan mesin cuci di depanya, kadang mengetuk-ngetuk karna tidak tau cara memakainya. Berkomentar satu sama lain, lalu memencet apa saja yang ada di depan mereka, memasukan sabun sesuka hati, intinya mereka tidak tau bagaimana cara menggunakan mecin antic ini.

"apa kalian tidak kasian dengan mesin cucinya, kalian bisa membuatnya kesakitan jika terus di ketuk seperti itu" kata Renjun kemudian berjalan kearah keduanya.

"lebih baik Hyung istirahat, jangan mengganggu" Jisung yang mengomel.

Chenle mengetuk kepala Jisung "Renjun Ge penyelamat kami" Chenle memeluk Renjun sekilas lalu melepaskanya.

"baiklah sini ku ajari"

Renjun memulai sesi tutorial, menggunakan kemampuanya untuk menjelaskan semua hal itu, berharap bisa menyingkat waktu, tapi malah membuat dua maknaenya bingung setengah mati. Renjun menghela nafas lalu mengulangi ucapanya, dua maknaenya hanya megangguk angguk sok paham.

Di ambang pintu. Jeno juga ikut menyimak, mungkin baru beberapa kali juga Jeno menyentuh benda itu, dia pernah nyuci sendiri beberapa kali, selebihnya Renjun yang mencucikan. Anak itu memang banyak gunanya.

Derap langkah dari lantai atas mengalihkan perhatian Jeno dari sesi tutorial menggunakan mesin cuci yang Renjun adakan, Jaemin muncul sedang menuruni anakan tangga, penampilanya khas orang bangun tidur, masih acak-acakan.

Keduanya saling pandang beberapa saat, kemudian tersadarkan karna suara girang dua maknae.

Sejak insiden pukul-pukulan Jeno maupun Jaemin belum pernah berbincang mengenai hal itu, bahkan sejak beberapa hari lalu ketika Jeno dan Renjun kembali ke asrama, Jaemin belum mengajaknya berbincang apapun.

"diingat cara memakainya, nanti kalau Hyung sudah pergi kalian tidak perlu kerepotan lagi"

"pergi kemana?" pertanyaan polos Jisung membuat Jeno meringis, dia memilih pergi dari sana, terlalu menyakitkan juga harus mendengar kelanjutan percakapan tiga orang itu, Jeno belum siap dengan keputusan akhir, bahkan dia pun tidak ingin berpisah dengan siapapun.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 09, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Poor Boy [Renjun] HIATUS PANJANG Where stories live. Discover now