Chap_13

13.3K 1.9K 168
                                    

Enjoy

.

.

Mark terlihat memasuki gedung SM, tak lama Jaemin muncul mengenakan hoodie dan masker menyembunyikan sedikit ketampanan yang dimiliki, namun mata indahnya terekspose lebih banyak, para penggemar berspekulasi jika akan ada kolaborasi antara mereka berdua rupanya bukan itu alasan mereka datang ke perusahaan.

Tidak ada tempat lain yang aman selain gedung SM, keduanya menuju roof top setelah berbelanja berbagai cemilan di sum café, duduk di salah satu kursi saling berhadap-hadapan.

"Dimana Taeyong Hyung?" Tanya Jaemin sembari meletakan tas ranselnya. Tidak heran jika dia menanyakan keberadaan Taeyong, semalam Taeyong meminta bertemu di gedung SM

K atanya ada yang ingin dibicarakan, tapi anehnya malah Mark yang muncul.

"Taeyong Hyung ada acara, sangat mendadak dan tidak bisa ditunda, jadi aku yang datang kebetulan ada urusan juga di sini" jelas Mark dengan aksen Inggris.

"Kenapa tidak di cancel Hyung, aku juga ingin istirahat" wajah Jaemin terlihat muram.

Mark menonjok lengan dongsaengnya pelan "kamu tidak suka bertemu dengan ku, wah woahhhh, aku sangat kecewa"

Jaemin terkekeh pelan sembari mengusap lenganya "aku hanya bercanda"

"Wajah mu mengatakan seperti itu" protes remaja yang lebih tua itu.

Jaemin menunjukan wajah sok imut "wajahku khilaf barusan"

"Kesal sekali rasanya" yang lebih tua memasukan kentang goreng kedalam mulut menampilkan ekspresi wajah kesal.

Jaemin hanya terkekeh "kira-kira apa yang ingin Taeyong Hyung katakan?"

Mark mengedikan bahunya "mana ku tau, tapi kurasa dia mulai curiga dengan Dream"

Jaemin menyesap kopinya santai, jika Taeyong Hyung sudah curiga ya mau bagaimana lagi.

"aku juga heran, kalian baik-baik saja 'kan tanpa aku?" tanya Mark dengan wajah sedikit serius namun tangannya tampak sibuk membuka bungkus makanan.

Jaemin tertawa renyah "bagaimana bisa aku menjawab itu kalau Hyung sendiri sudah tau apa yang terjadi"

Mark mengangguk "nah kan. kurasa Taeyong Hyung benar-benar sudah curiga, jadi berhati-hati lah. kalian terlalu berlebihan dengan Renjun" Mark mengingatkan.

Yang diperingati hanya terkekeh "aku tidak pernah melakukan hal macam-macam, lagi pula dari mana Taeyong Hyung tau hal ini, dari mana dia bisa curiga, 127 dan Dream jarang bertemu, dan Hyung pikir Renjun punya nyali untuk mengadu, dia bahkan hanya diam saat Jeno menyakiti, aku sampai lelah" jawab Jaemin santai

"untuk saat ini berhati-hatilah, Winnie Hyung juga pernah menyinggung soal lebam di wajah Renjun, stylish yang memberitahu dia jadi sudah lah, apa susahnya sih berdamai, akan lebih bahaya kalau penggemar dan staff perusahaan tau, kasian mental Renjun dia bisa kena depresi Jaemin" lagi-lagi Mark mengingatkan

Jaemin menunjukan kedua jempolnya "sejauh ini baik-baik saja Hyung, biarkan dulu yang lain bersenang-senang, aku kasih bocoran kalau Dream itu seperti aktor papan atas, kita seperti keluarga jika di depan kamera nyatanya tidak sama sekali"

"Karena itu berhenti, kasian dia, sekali-kali ajak dia bercerita, ajak yg lain juga supaya selesai semua masalah ini"

Jaemin menghirup nafas panjang "bagaimana aku bisa menghentikan Jeno yang punya badan kekar, Haechan punya mulutnya pedas, Jisung dia terlalu imut, si Chenle juga. Serba salah Hyung"

Poor Boy [Renjun] HIATUS PANJANG Where stories live. Discover now