Chap_7

13.4K 2.1K 138
                                    

Enjoy

.

Biasanya ada Jaemin yang akan membentak ketika para anggota mulai menjaili Renjun, biasanya ada Jaemin yang akan mengomel kalau sudah berurusan dengan Renjun, tapi sudah beberapa hari ini remaja manis itu pergi meninggalkan asrama, ada syuting veriety show di pulau Jeju.

Hal itu sangat dimanfaatkan member lain.

Situasi tidak terkendali, Renjun bak upik abu di asrama sendiri.

Mungkin Jaemin baru kembali besok dan sebelum dia kembali bukankah lebih baik melakukan hal yang lebih menyenangkan?

Pagi-pagi buta Renjun sudah di dapur menyiapkan sarapan untuk member, tak lupa ia membuat satu untuknya sendiri.

Hal yang selalu dilakukan Renjun yaitu masak sendiri, makan sendiri dan setelah itu membersihkan sendiri. Remaja tertua ini berusaha mengurangi tingkat pertengkaran di asrama.

Setelah kenyang, Renjun langsung memungut pakaian dari jemuran, menyetrika satu persatu, seperti bukan idol tapi pembantu rumah tangga yang bekerja di asrama idol.

"Renjuna! Dimana selai coklat milik ku" teriak Jisung.

Renjun buru-buru menuju ruang makan, menyiapkan beberapa selai mungkin saja ada yang ingin lagi.

"Aku ingin nambah telur" pinta Haechan.

Renjun mengangguk lalu menyiapkan teflon, 1 menit berikutnya telur mata sapi itu sudah mendarat di piring Haechan.

"tambah susu" Chenle menyodorkan gelasnya yang kosong.

Remaja ini langsung menuju lemari pendingin, menuangkan susu permintaan Chenle kedalam gelas.

30 menit berlalu sampai sesi sarapan selesai.

Jeno yang duduk di ruang tengah seketika tersentak saat indra penciumanya mengendus bau aneh yang entah asalnya dari mana, ia bangkit dari sofa mencari sumber bau, rupanya anak-anak yang lain juga mencium aroma yang sama.

Jisung, Chenle dan Jeno menyusuri sudut asrama, mencari aroma yang mirip sesuatu gosong, asap tipis yang muncul dari ruang setrika menjadi tanda jika aroma gosong itu asalnya dari sana.

Tiga anak ini melebarkan matanya, cukup panic melihat ruang setrika penuh asap, api mengepul dari meja, di tengah kepanikan Jeno menyambar tabung merah di dekatnya.

Byurrrr

Jeno reflek menyemprot meja setrika dengan alat penyemprot kebakaran, Chenle buru-buru mematikan aliran listrik yang mengarah ke tempat itu. Ruang setrika setengah gosong sekarang.

"RENJUN APA YANG KAMU LAKUKAN HA!" teriak Jeno.

"kamu mau membuat asrama kita kebakaran?" lanjut Jisung tak kalah nyaring.

Renjun berlari menuju sumber keributan, ia baru ingat kalau sedang menyetrika, ia lupa melepas colokan karna panggilan Jisung tadi.

"wa baju mahal ku" teriak Chenle tiba-tiba "bajuku jadi seperti ini apa yang kamu lakukan ha, kamu sengaja melakukan ini kan, baju ini sangat mahal kamu bahkan tidak akan mampu membelinya" ucap Chenle sembari menunjukan betapa mengenaskan pakaian mahalnya.

"kamu benar-benar ya" Jeno kembali menyalakan alat pemadam kemudian menyemprotkan isisnya pada tubuh Renjun, yang lain hanya mendesah kesal, lagi-lagi Renjun membuat kesalahan.

Puas melihat Renjun basah akhirnya Jeno menghentikan kegiatanya tanpa meminta maaf, ia pergi dari tempat kejadian perkara.

"kamu terlihat seperti tikus" kata Jisung.

Poor Boy [Renjun] HIATUS PANJANG Where stories live. Discover now