Chap_20

15.1K 1.9K 443
                                    

Typo maafkan.

Enjoy.

.

.

Dream punya satu hari untuk berlibur, pagi-pagi sekali Jeno sudah memberi perintah pada Renjun untuk merapikan kamarnya, sementara ia dan beberapa member akan joging menikmati waktu pagi, kenapa memilih pagi karna mereka enggan bertemu sesaeng fans.

"pokoknya kita pulang, asrama harus udah rapi" timpal Jisung lalu mengikuti para Hyung yang sudah mulai keluar.

Asrama berubah sepi, tubuh mungilnya ia sandarkan pada tembok di belakang, kalaupun ramai pun dia tidak masuk kedalam lingkaran itu, walaupun penuh tawa pun ia tidak masuk di dalamnya, sakit sekali bukan?

Suara vakum cleaner mulai terdengar dari kamar Chenle. Renjun sedang menyedot debu-debu yang berada di kolong tempat tidur, kolong meja, lemari dan semua yang ada di sana ia rapikan ia bersihkan.

Turun kebawah. Renjun mulai memasukan semua seprei kotor kedalam mesin cuci, selagi mesin bekerja, ia membersihkan kamar Jisung, entah kenapa kamar anak ini yang paling kotor diantara kamar yang lain.

Bolak balik kamar dan ruang cuci sebenarnya sangat melelahkan, tidak apa apa yang penting pekerjaannya akan cepat selesai.

Renjun mengambil seprai yang sudah bersih lalu menjemurnya, menata serapi mungkin supaya tempatnya muat untuk menampung 4 kain berukuran sedang itu.

Butuh beberapa saat sampai akhirnya ia memasuki kamar Haechan, menata barang-barang yang terjatuh dengan rapi.

Sekilas Ia tersenyum saat menemukan bingkai foto di atas meja, menampilkan 7 anak remaja yang tersenyum kearah kamera, itu era cwing gum, ada rasa lega setidaknya Haechan tidak menutup wajahnya dengan stiker atau benda lain.

Dan yang terakhir kamar Jeno, vakum cleaner itu kembali terdengar, Renjun sedang menyedot debu di kolong tempat tidurnya, selesai dengan itu Renjun kembali berkutat dengan seprai alias memasan seprai bersih.

Remaja ini terlihat sangat menikmati kegiatannya, mengelap computer Jeno dengan tisu dan membuang sampah yang ada disudut kamar. Terlihat kamar Jeno lebih bersih dari pada sebelumnya.

Renjun berjongkok memungut vakum cleaner namun ia malah tertarik dengan laci kecil yang terpasang di bawah ranjang, tangan lentiknya mulai membuka laci itu.

Renjun terdiam beberapa saat, ia terduduk di depan laci tadi sembari mengamati apa yang ada didepannya.

Tangannya gemetar mengambil selembar benda tipis di tumpukan paling atas, ia tertegun ketika membaca tulisan yang ada di sana.

Renjun Hbd.

Mulut Renjun terbuka sedikit, air mukanya berubah heran di sertai debaran keras di dalam sana, ada kerisauan dan ada ketidak percayaan yang menghampiri, dia ingin tanya pada Jeno apa maksud dari semua ini.

Ia beralih dengan kotak kotak lain, mengambilnya kemudian membaca nametag kecil di atasnya.

Semuanya tertulis 'RN, untuk RN, untuk Hyung' apa maksudnya ini.

Renjun tidak ingin berspekulasi jika semua kotak dengan tulisan nama Renjun itu untuknya, dia tidak berharap jika Jeno menyimpan banyak hadiah ini untuknya, tapi tolong. Renjun ingin mendengar satu alasan, apapun itu walaupun menyakitkan, tapi setidaknya dia tau maksud Jeno menyimpan hal semacam ini itu apa.

Tangan Renjun masih gemetar, di raihnya salah satu kotak yang paling atas berusaha membukanya.

**

Langkah kaki terdengar semakin mendekat, hantaman bunyi sol dan lantai begitu menggema, tangan kekar itu mulai menekan kombinasi angka untuk membuka pintu.

Poor Boy [Renjun] HIATUS PANJANG حيث تعيش القصص. اكتشف الآن