Prolog

10.6K 401 39
                                    

Sebuah private jet baru saja mendarat di bandara Halim Perdana Kusuma. Sepuluh pria berjas hitam berdiri menunggu tak jauh dari tangga pesawat. Tak lama kemudian, pintu pesawat terbuka. Sepasang Timberland boots yang pertama kali menapak keluar dari private jet itu. Semua pria yang menunggu mengangguk sopan pada sang pemilik sepatu.

Sepatu tersebut milik seorang pria muda berambut hitam dengan semburat kecoklatan. Kaos v-neck putih dan jeans hitam membuat penampilannya tampak santai. Sebuah kacamata hitam bertengger di hidungnya yang mancung. Pria itu adalah Kris Narendra Martin, atau biasa dikenal sebagai Kris Martin. The heir and future successor dari Martin Corp.

Martin Corp. adalah salah satu grup perusahaan yang sangat sukses di Indonesia. Cabang perusahaannya sudah ada di setiap negara ASEAN. Bahkan kesohoran Martin Corp. sudah sampai seluruh Asia. Unit bisnisnya meliputi bidang konstruksi dan property.

Salah satu dari pria berjas hitam dengan nametag Indra – Chief Assistant di dadanya, berjalan menghampiri pria muda tadi.

"Welcome back, Kris," Sapa Pak Indra. "Bagaimana perjalanannya?"

"So far so good. Tapi akan sangat bagus jika saya tidak harus terbang dengan dua troublemaker di dalamnya, Pak Indra," Jawab Kris sambil melepas kacamata hitamnya. Terdengar sedikit aksen asing dari setiap kalimatnya. Efek sudah terlalu lama meninggalkan tanah air Indonesia.

Indra, sang kepala asisten, hanya merespon dengan tersenyum karena tak lama kemudian terdengar suara percekcokan dari dalam pesawat.

"Fatty," Seorang pria berambut coklat -- Kris versi lebih muda -- mencibir orang yang ada di belakangnya seraya keluar dari dalam pesawat.

"Hey, you fool! How dare you call me fatty?" Seorang perempuan muda yang juga berambut coklat dengan bahasa inggrisnya yang fasih mengikuti dari belakang.

"Only stating the truth! Lo gendut," Pria muda itu berkata sambil mencubit pipi si perempuan muda sambil tertawa.

"Gue ga gendut! Pesawat ini aja yang space nya kecil. Lagian gue juga bawa tas, makanya tadi nyangkut," Perempuan tersebut menunjuk backpack MCM nya dan menepis tangan pria tadi.

"Abang... Mark ngatain gue mulu!" Perempuan muda itu berkata dengan ekspresi cemberut saat ia sudah di sisi Kris.

"Cieeee ngadu nih yeee," Pria muda yang dipanggil Mark mencibir sambil mengacak-acak rambut perempuan itu.

Pria dan perempuan muda tersebut adalah adik dari Kris Martin. Marko Rajendra Martin, atau biasa dikenal sebagai Mark Martin, adalah adik laki-laki yang hanya lebih muda satu tahun dari Kris. Mark mirip sekali dengan kakaknya itu, bagai pinang dibelah dua sampai kadang dikira kembar. Keduanya sama-sama punya aura 'dingin' dan sama-sama bisa membuat hati wanita berdebar. Perbedaan mereka berdua hanya pada tinggi badan. Mark sedikit lebih pendek dari sang kakak.

Sedangkan yang satunya adalah Wendy Aluna Martin, atau biasa dikenal sebagai Wendy Martin, perempuan satu – satunya dan termuda di 'Martin Bloodline'. Wendy dua tahun lebih muda dari Mark dan tiga tahun lebih muda dari Kris. Mempunyai dua kakak laki-laki yang cool membuat Wendy juga mempunyai aura 'dingin' dan sedikit tomboi. Tapi sebenarnya Wendy sangat mengharapkan kehadiran saudara perempuan untuk sekedar curhat, shopping atau melakukan girl's stuff lainnya bersama-sama.

The Martin Trio, Trio Martin, Martin bersaudara, begitulah kakak beradik itu sering disebut. Baik oleh orang – orang yang mengenal mereka maupun yang tidak kenal. Banyak orang yang ingin berteman dengan ketiganya. Alasannya karena jika mempunyai koneksi dengan siapa saja di keluarga Martin, pasti menguntungkan.

GEORGINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang