BAGIAN 13

3.2K 325 58
                                    

Thank you guys buat semua semangatnya luv you 😘

Jangan lupa like,komen,n subkreb🤣
Hahahha... Kriuk ya
Ok aku tahu

Udah

Selamat Membaca!
.
.
.
.

"Selamat Ulang Tahun Klee!" seru Irene dan Jisoo , Krystal tersentum senang menatap layar laptopnya yang tengah menampakan bagaimana kedua sahabatnya itu memakai topi pesta dan membawa cupcake kecil dengan lilin yang sudah di tiup tadi, ketiganya kini tengah melakukan facetime.

"Gomawo." ucap Krystal dengan haru, keduanya mengangguk. "Klee, bawakan aku ponakan, arraso?" celetuk Jisoo membuat pipi Krystal bersemu merah, namun dengan cepat gadis menggeleng. " kenapa Klee? Jangan bilang kalian belum apa-apa?!" Seru Jisoo dengan hebohnya membuat Irene yang duduk di sebelah gadis itu menutup telingah.

Krystal menggeleng dengan polosnya untuk menjawab pertanyaan sahabatnya itu membuat Irene dan Jisoo membelalakan matanya, lalu saling memandang. "Klee, kalian sudah tiga hari disana dan tidak terjadi apa-apa?are you kidding me! Apa Kai tidak normal?!" cerocos Jisoo tanpa henti, Krystal melebarkan matanya mendengar ucapan sahabatnya itu.

" Ya! Kim Jisoo!" hardik Krystal dengan wajah malu, Irene yang melihat wajah konyol Krystal hanya tertawa. "tapi aku setuju dengan Jisoo Klee, Apa Kai...?" Irene terdiam begitu juga Jisoo yang membelalak terkejut lalu dengan cepat mematikan  facetime mereka, membuat Krystal membelalak sebal.

"Ya! Dasar gila, mematikan sembara-" belum selesai ia menggerutu suara berat di belakangnya membuat tubuhnya seketika kaku

"Apa dia bilang aku tidak normal?!" Ucap Kai dengan kedua tangan di masukan di kedua saku celana dan alisnya terangkat tak terima.

"Eh se-sejak kapan kau ada disitu?" tanya Krystal gugup mencoba mengalihkan pembicaraan dan lagi ia masih gugup akibat kejadian terakhir dengan Kai kemarin.

"Sejak kedua temanmu itu meminta keponakan dan mengataiku tidak normal." jawab Kai berjalan semakin mendekat ke arah Krystal. Krystal hanya menelan ludahnya, dalam hati ia mengutuk dua sahabatnya itu.

"Apa aku harus tunjukan bahwa aku 'normal'?" ucap Kai yang membuat Krystal semakin diam dengan wajah merona. "bukankah kita bulan madu untuk itu?" Kai mendekatkan wajahnya ke Krystal yang gugup, satu tangannya terulur membelai pipi Krystal lalu menyingkirkan anak rambut yang menutupi muka Krystal akibat angin yang berhembus kencang, Jangan lupa kalau mereka masih di tengah laut.

"K-Kai." ucap Krystal gugup, namun Kai malah tertawa, menertawakan wajah gugup Krystal yang memerah akibat tindakannya, Krystal yang sadar telah di kerjai oleh pria di hadapannya itu mendengus sebal, berdiri lalu menginjak kaki Kai dengan penuh emosi membuat si empunya mengadu kesakitan.

"rasain tuh." ejek Krystal lalu berjalan meninggalkan Kai sambil memeluk laptopnya, ia ingin kembali ke kamarnya.

"Klee." panggil Kai membuat Krystal berhenti lalu menoleh ke belakang. "Ne?"

"ganti baju, kita bakal menepi sebentar, mau lihat komodo?" ucapan Kai itu membuat Krystal berlari girang menuju kamar untuk segera berganti pakaian, sementara kapal melaju ke daratan di mana para komodo tinggal.

***

Kai dan Krystal berjalan beriringan di temanni seorang pemandu dan penerjemah mereka, Krystal tak hentinya menata kagum binatang purba yang masih tersisa di muka bumi ini, selama ini ia hanya melihat binatang itu lewat buku, televisi, dan google.

Gadis itu sibuk memotret satwa langkah itu dengan kamera yang tadi di berikan Kai sebagai hadiah ulang tahunnya, gadis itu sangat senang walau tadi Kai harus melalui drama penolakan Krystal padahal ia tahu gadis itu sangat senang.

"Kai, senyum." ucap Krystal yang mengarahkan kameranya ke arah Kai. Kai hanya mengulas senyum tipis, lalu Krystal menarik Kai ke sebelahnya. "Bisa memotret kami." ucap Krystal dengan suara cadel lucunya ketika mengucapkan bahasa Indonesia.

Sang pemandu mengangguk, kemudian memotret keduanya bersama komodo yang tak jauh dari mereka, Krystal tersenyum senang melihat hasil fotonya. " Terima Kasih." ucapnya kembali menggunakan bahasa Indonesia yang ia pelajari sedikit dari para kru kapal dan penerjemahnya.

Setelah lelah mengelilingi pulau komodo, mereka berdua kembali ke kapal, Krystal merasakan senang walau ia lelah. Gadis itu kini sedang duduk sambil melihat foto-foto yang ia ambil.

Ia sangat senang hari ini, setelah dari pulau komodo, Kai mengajaknya ke sebuah bukit, mereka berjalan bersama, angin yang sejuk membuat Krystal senang belum lagi pemandangan yang di sajikan ketika mereka mancapai puncak bukit, hamparan laut dengan air biru yang cantik dan di kelilingi perbukitan menjernihkan matanya.

Koleksi foto yang ia dapat pun sudah banyak, mulai dari fotonya sendiri, foto pemandangan, foto Kai, dan foto mereka berdua. Krystal tersenyum melihat hasil fotonya.

Keduanya kini duduk sambil menikmati sunset yang di sajikan alam semesta, Kai menyampirkan Kain yang ia bawa ke bahu Krystal, lama keduanya diam menikmati pemandangan yang ada.

"Gomawo Kai." ucap Krystal sambil tersenyum masih menatap matahari tenggelam di hadapannya. Kai hanya mengangguk, jujur hari ini ia sangat menikmati kebersamaannya bersama istrinya itu. "Jennie pasti senang kalau kau ajak kesini." ucap Krystal yang entah mengapa membuat hatinya nyeri dan Kai terdiam, ya dia melupakan jika dia punya Jennie.

"Ya." ucap Kai singkat, entah mengapa Kai sedikit tak suka ketika Krystal menyebut nama Jennie. Keduanya kembali diam dengan suasana canggung, namun Kai lebih dulu bangkit. "sudah gelap kita kembali." ucap Kai, Krystal mengangguk sambil berdiri dari duduknya.

Mereka masih dalam keadaan canggung, hingga sampai ke kapal mereka. Keduanya berjalan ke kamar mereka masing-masing yang bersebelahan namun ketika Krystal akan membuka pintu kamarnya, Kai lebih dulu menarik Krystal lalu mencium gadis itu.

Krystal yang terkejut hanya bisa membelalakan matanya, namun ketika bibir Kai bergerak lembut gadis itu menutup mata dan membalas ciuman Kai, namun ciuman lembut itu berubah menjadi ciuman panas.

Keduanya menarik diri sebentar karena membutuhkan oksigen, wajah Krystal sudah merah. "Kai." lirihnya sementara Kai langsung menarik Krystal ke kamarnya.

Mereka melewati malam yang panjang berdua, Krystal kini telah menyerahkan dirinya pada Kai. Gadis itu sudah menjadi wanita seutuhnya, namun tanpa Krystal sadari hatinya pun ikut ia berikan pada pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

***
Holla apa kabar?
Ada yang kangen cerita ini?
Kalau ada typo atau apa harap maklum ya, nggak aku cek lagi soalnya.

Maaf sudah nunggu seabad🙏

Semoga kalian tetap suka sama cerita ini sampai akhir.
Maaf kalau slow update ya.

Jangan lupa like n komen
Kritik dan sarannya juga

See you,


THE DEALOnde histórias criam vida. Descubra agora