BAGIAN 44

2.5K 295 24
                                    

SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
.
.

"Ada di mana Kai sekarang?" Tanya Jennie ketika tiba di resort milik Kai, gadis itu baru saja tiba dari Seoul. "mr.Kim sedang tidak ada di tempat." jawab asisten Kai yang membuat Jennie mengernyitkan dahinya, jangan bilang selama 4 hari Kai disini hanya untuk menemui Krystal seperti foto yang dia terima kemarin.

"dimana dia?"

"maaf nona, saya tidak bisa memberitahu anda." Ucapan sopan itu membuat Jennie meradang.

"APANYA YANG TIDAK BISA HAH?!! AKU INI CALON ISTRINYA!!" bentak Jennie yang membuat asisten itu menunduk, sedangkan manager gadis itu hanya menggelengkan kepalanya. "sudahlah Jen, dia hanya menjalankan perintah, kau masuk saja ke kamar dulu, kau pasti lelah." ucap managernya menenangkan gadis itu.

Jennie hanya mendengus lalu beranjak menuju kamarnya, sial ini sungguh mengesalkan, apakah Kai yang menyuruh seperti itu? Ini tidak bisa di biarkan, ahh dia ingin istirahat sebentar, berendam air hangat karena sarafnya sudah sangat lelah dan butuh di tenangkan.

Sarafnya sudah menegang semenjak mendapatkan foto dimana Kai dan Krystal berciuman, Jennie semakin mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih.

.

Sementara itu di waktu yang sama di tempat berbeda, terdengar suara tawa riang, tampak Kai bercanda dengan Taeoh sedangkan Krystal sedang menyiapkan bekal untuk di bawa piknik, hari ini Kai mengajak mereka piknik.

Sejak kejadian kemarin, hubungan Kai dan Krystal sedikit membaik, sebenarnya tak di pungkiri Krystal masih mencintai Kai namun ia masih mau melihat bagaimana ketegasan seorang Kim Kai agar kejadian dahulu tidak terulang.

"Oke sudah siap." seru Krystal, Kai langsung menggedong Taeoh setelah memakaikan bocah kecil itu topi yang baru saja dia belikan, topi dengan telinga beruang yang lucu. "Kajja, kita berangkat!" Seru Kai yang di ikutti pekikan senang Taeoh membuat Krystal tertawa melihat, mereka pun berangkat berpiknik.

"Eonni aku berangkat." pamitnya pada Jessica yang mengangguk tersenyum, dalam hati Jessica semoga adiknya itu bahagia selalu.

.

Mereka sampai di taman yang sebenarnya tak jauh dari rumah Krystal, Taeoh sudah berlarian dengan Kai yang mengejar bocah kecil itu, sementara Krystal menyiapkan temoat mereka duduk dan makanannya lalu memperhatikan Kai dan Taeoh yang kini bermain bola.

Melihat Taeoh tertawa gembira membuat hati Krystal menghangat, itu yang di butuhkan anaknya, kasih sayang seorang ayah, Krystal tersenyum dalam hatinya apakah kebahagiaan ini hanya akan selamanya atau hanya sementara? Semoga ini selamanya.

Setelah lelah bermain, kedua orang yang serupa namun beda versi itu menghampiri Krystal yang langsung mengulurkan minuman, mereka pun memakan bekal bersama dengan Krystal yang menyuapi Taeoh, Kai, lalu dirinya sendiri sembari bercanda riang.

"Oh inikah meetingmu Kai?!" Suara ketus itu keluar membuat Kai dan Krystal langsung menoleh dan tampak Jennie yang sudah berdiri sembari bersedekap menatap tajam kearah Krystal. "Kau mau jadi perusak hubungan? Jika kau muncul untuk itu, menghilang saja selamanya."

"JENNIE!" Bentak Kai sementara Krystal hanya memeluk Taroh sembari menutup telinga kecil Taeoh. "Kau membelanya karena dia ibu dari anakmu? Kalian sudah bercerai, kau lupa itu Klee?" Krystal hanya menggeleng. "Jauhi Kai, di calon suami, jangan jadi wanita jalang murahan."

"JEN!!!" bentak Kai lebih keras, wajah Kai mengeras ketika mendengar kata 'jalang' yang di lontarkan pada Krystal. "hubungan kita sampai disini, aku memilih Krystal, aku mencintainya, jadi sekarang hubungan kita selesai, maafkan aku."

Plakkk...
Tamparan keras mendarat di wajah Kai, Jennie menatap marah Kai mendengar ucapan pria itu tadi. "Aku tidak pernah melepaskanmu, ingat itu Kai!" ucap Jennie penuh peringatan.

"Maafkan aku Jen, dari dulu aku hanya mencintai Krystal."

"APA MAKSUDMU DARI DULU?!! APA KARENA DIA ITAL TEMAN KECILMU ITU?!!"

"Ya, karena dia Ital,cinta pertamaku, kau tahu itu, aku sudah tahu semuanya ketika melihat gelang yang di bawa Krystal." Jennie membelalakan matanya, jadi selema ini Kai tahu. "Aku tahu awalnya kau tidak berniat untuk itu, namun ketika menyadari ital adalah Krystal kau makin menjadi hingga melarangku bertemu teman-temanmu dengan mengatakan kau tidak memiliki teman, lalu kau tidak adalah pilihan lain ketika itu."

Krystal yang sedari tadi hanya mendengar tertegun dengan ucapan Kai, Krystal menatap Jennie tak percaya, bagaimana bisa sahabatnya itu bisa seperti ini?

Dulu Krystal tidak marah ketika Jennie mengambil Taemin darinya, Krystal hanya diam dan memaafkan, bahkan dirinya yang masih mau berteman dengan Jennie, sementara Jisoo dan Irene memusuhinya. Namun ini, membuat Krystal berpikir apa yang sudah dia lakukan hingga Jennie seperti ini.

"Maafkan aku Jen, aku sangat mencintai Krystal, hubungan kita harus sampai disini."

"tidak bisa!"

"Jen!"

"Aku tidak mau! Aku tidak akan mebiarkanmu pergi!"

"Jennie!!!"

"WAE?!! Kau memilihnya karena anak itu kan?!" Jennie menghampiri Krystal yang masih memeluk Taeoh, entah kerasukan apa, gadis itu menarik Taeoh dari pelukan Krystal. "sini kau bocah kecil, kau harus mati!!!" Ucap Jennie yang masih menarik Taeoh membuat bocah itu menangis. "Jenn ku mohon jangan!!" Teriak Krystal mempertahankan Taeoh di pelukannya.

Dengan sekali hentakan, Jennie terjengkang ke belakang ketika Kai dengan cepat menjauhkan Jennie dari anaknya.

Plakk..
Tamparan keras kini mendarat di pipi Jennie membuat gadis terdiam menatap Kai yang menatapnya penuh amarah. "Jangan pernah sentuh anakku!!" ucap Kai tajam penuh peringatan, Jennie bangkit lalu tersenyum sinis menatap Kai dan Krystal bergantian.

"Lihat saja nanti, aku tidak akan membiarkan kalian!"

***

"Kai-"

"Klee ku mohon terimalah diriku, aku memilihmu, maafkan aku yang dulu bodoh, aku tidak bisa hidup tanpa dan Taeoh." Ucap Kai memohon dengan bersimpuh di hadapan Krystal membuat gadis itu memejam matanya. Mereka kini sudah berada di rumah Krystal dan Taeoh sudah tidur di kamarnya.

"Tapi Jennie-"

"aku dan dia sudah berakhir, aku mohon Klee."

"Ital." Kai mengucapkannya lirih penuh permohonan, Krystal berlutut menjajarkan dengan Kai lalu tanganya mengelus pipi Kai lembut, gadis itu tersenyum lalu mengangguk.

Kai berbinar menatap Krystal tak percaya, dengan cepat ia mengeluarkan kotak beludru berwarna biru. "Cincin yang dulu aku buang, ku ganti yang baru dengan cerita yang baru." Ucap Kai sembari memakaikan cincin itu dan Krystal hanya tertawa, hatinya kini lega.

Sebenarnya dia belum puas memberi pelajaran pada Kai, ini baru 4 hari dan dia memutuskan menerima Kai setelah mendengarkan penjelasan pria itu, apalagi selama ini Chanyeol selalu melaporkan keadaan Kai yang kacau dan menjadi datar dan dingin.

Ya sudah, mungkin hanya Tuhan yang pantas memberi pelajaran yang setimpal bagi umatnya, ini mungkin sudah takdir dimana mereka kembali, Krystal berterima Kasih akan hal itu, walau perasaannya kini tidak enak.

Semenjak perkataan Jennie terakhir, perasaan Krystal tak enak, entahlah seperti akan ada yang terjadi dan semoga itu bukanlah hal yang buruk yang merenggutnya dari apapun.

***
Holaa...
Maafkan aku lama upnya 🙏 pake upnya di jam kalong lagi hehe...
Semoga kalian masih suka dan masih nunggu cerita ini.

untuk cerita SEPHORA aku hapus dari peradaban karena suatu hal jadi jgn di cari dulu.

Jangan lupa like n komen
Kritik dan saran di persilahkan

See you,
Stay safe and stay healthy all❤

THE DEALWhere stories live. Discover now