BAGIAN 14

3K 308 54
                                    

Holla..
Makasih yang masih suka sama cerita ini 😊

Selamat Membaca!
.
.
.
.

Seoul,South Korea

Jennie berjalan anggun di koridor rumah sakit, tempat dimana Jessica Jung,kakak Krystal, di rawat. Gadis itu menggeser pintu dengan tulisan VVIP di depannya, ia menarik senyumnya ketika sang empunya kamar menoleh kearahnya.

"Hai eonni." sapanya berjalan mendekati Jessica, Jessica tersenyum.

"bagaimana kabarmu?" tanya Jennie yang tengah menaruh buah-buahan yang ia bawa ke meja di samping ranjang pasien. Jessica mendudukan dirinya begitupun Jennie duduk di kursi samping ranjang menatap Jessica yang sudah ia anggap kakaknya sendiri.

"Baik jennie, bagaimana denganmu?" tanya jessica kembali, Jennie hanya menganggukkan kepalanya menandakan ia baik-baik saja.

"Klee bilang kalau Jisoo dan Irene di korea sekarang, kau sudah menemui mereka?" ucap Jessica membuat Jennie terdiam, ya dia sudah tahu kalau kedua sahabatnya itu berada di korea,ah sahabat? Mungkin pantas di sebut mantan sahabat.

"pertengkaran dalam pertemanan itu sudah biasa, kalian seharusnya tidak sampai seperti ini." ucap Jessica lembut, Jennie menatapnya sambil tersenyum getir. "tapi eonni aku sudah berbuat jahat ke mereka."

Jessica tersenyum, sejujurnya jika di lihat kembali Krystal dan Jennie memiliki banyak kesamaan, tangan Jessica terulur mengusap lembut kepala Jennie. "semua manusia berbuat kesalahan, tidak ada salahnya bukan kau meminta maaf ke mereka." ucap Jessica membuat Jennie mengangguk tersenyum, dengan jessica ia merasa memiliki seorang ibu.

"Ah..aku harus minta oleh-oleh kepada Klee." seru Jessica untuk mengubah suasana. Jennie tertawa mengangguk. "benar eonni, kita harus memintanya."

"Ah..senangnya gadis kecil itu asyik berenang dan menikmati pantai yang indah." Jennie mengernyitkan dahinya mendengar gumaman Jessica.

"pantai?bukankah klee ke paris?" Jessica menggeleng. "tidak, katanya Kai mengubah tujuan mereka ke negara Indonesia karena Klee meminta untuk ke negara tropis dengan pantai yang menakjubkan itu." terang Jessica sambil berbinar. "Kau tahu, Klee cerita jika ia tak pernah menyangka Kai akan menyetujui permintaannya padahal mereka sudah berada di pesawat saat itu, bukankah Kai manis sekali?" ucap Jessica dengan wajah berbinar, tak sama dengan gadis yang kini diam termenung mendengarnya.

"Kau melamun?" ucap Jessica menyadarkan Jennie, gadis itu tersenyum menggeleng. "Ya dia sangat manis, jadi mereka kemana?"

"labuan bajo, itu yang klee katakan, dia belum menghubungimu?"

Jennie menggeleng. "tidak aku sudah sudah meneleponnya tadi tapi dia tak membahas itu, jahat sekali anak itu!"
Jessica tertawa mendengar cibiran Jennie. "Ah eonni sudah larut, aku harus pulang, istirahatlah." pamit Jennie bangkit dari duduknya.

Jessica mengangguk. "Baiklah, hati-hati di jalan." ucap Jessica memeluk Jennie, lalu melambaikan tangannya sebelum pintu tertutup.

Jennie menatap jalanan yang masih ramai padahal ini sudah hampir  tengah malam, ia menerawang keramaian itu di balik kaca mobilnya, entah mengapa ada yang mengganjal mendengar cerita Jessica tadi, hatinya terasa sesak? Dan menyesal?

***

Kai menatap gadis di sampingnya yang kini menjadi istri seutuhnya, Kai mengulas senyum tipisnya mengingat semalam, namun kemudian ia menutup mata kembali ketika sepasang mata coklat terbuka, Krystal mengernyit silau karena wajahnya yang tertepa sinar matahari, ia menggeliat namun terdiam tatkala melihat siapa yang tidur menghadapnya, wajahnya langsung merona.

"Kau merona lagi?" suara serak itu segera membuat Krystal menyembunyikan wajahnya di balik selimut yang menutupi tubuh telanjang mereka.

Kai tertawa pelan melihat tingkah malu Krystal, ia menyibak selimut yang menutupi wajah istrinya itu, mata hazel langsung menyambutnya membuat tangan besarnya terulur mengelus pipi yang kini merona.

Namun momen itu terhenti ketika ponsel Kai berdering dengan berat ia menggapai ponsel yang tergeletak di atas meja nakas. "halo." ucap Kai.
Ia langsung menegakkan tubuhnya mendengar suara kekasihnya, ya Jennie meneleponnya.

"Ah ya dia disini." ucap Kai sambil melihat Krystal yang terdiam menatapnya. Di hati Krystal langsung bergemuruh rasa bersalah, ia tahu saat ini yang berbicara dengan Kai adalah Jennie.

Krystal mendudukan tubuhnya, ia beranjak dari kasur tanpa menutupi tubuh telanjangnya toh Kai tidak akan melihat, namun sebuah tangan menahannya ia menoleh menatap Kai yang mengisyaratkan untuk duduk kembali.

"ah ya aku disini, bukankah di sana malam, tidurlah." ucap Kai sambil menarik tangan Krystal untuk tidak beranjak. Saat ini Krystal merasa seperti pasangan berselingkuh yang ketahuan.

"Aku mau mandi Kai." ucap Krystal yang kembali beranjak namun tetap di tahan oleh Kai, Krystal menatap Kai datar ia lalu melepaskan tangan Kai dan beranjak menuju kamar mandi.

Krystal memejamkan mata menikmati shower yang mengguyurnya, ia bingung apa yang ia rasakam sekarang, kini ia sudah jadi wanita seutuhnya namun perasaan bersalah ketika mendengar suara Jennie tadi membuatnya sesak.

"ya Tuhan apa yang sudah aku lakukan." tangisnya di bawah guyuran shower namun tubuhnya menegang ketika sepasang tangan memeluknya. "Kai." ucapnya terkejut.

"sstt..aku juga ingin mandi." ucap Kai namun kepalanya ia tenggelamkan di leher Krystal dan menciumi leher jenjang itu meninggalkan bekas merah di sana.

"Kai hentikan." ucap Krystal di tengah erangannya, namun tak di tanggapi oleh Kai, Pria itu tetap menelusuri leher Krystal lalu membalikkan tubuh Krystal dan langsung menyerang bibir gadis itu.

Keduanya pun larut dengan kegiatan mereka, Krystal menyerah, ia sudah tidak tahu lagi berbuat apa dan pagi itu mereka mandi dengan waktu yang lama.

***

Jennie memandang hamparan kota seoul dari apartemennya, gadis itu tampak menerawang seakan menjelajahi kota yang masih penuh dengan germelap lampu.

Matanya tidak bisa terpejam sejak ia selesai menelepon kekasihnya, sebuah suara tadi mengganggu pikirannya, ia hanya bisa menghela nafas menyakinkan hatinya bahwa semua tidak akan seperti yang ia bayangkan.

Toh mereka suami istri dan Krystal harus melahirkan seorang anak sebelum semuanya kembali seperti semula, namun entah mengapa hatinya sakit?

***
Holla...
Gimana menurut kalian?
Maaf kalau banyak typo wkwk

Semoga kalian suka dan feelnya dapet ya..
Sabar lagi ok nunggu aku update.

Terima kasih buat dukungan kalian selama ini yang jadi semangat aku buat nyelesaiin cerita ini padahal awalnya aku mau berhenti aja soalnya udah nggak ada feel buat lanjuttin bingun harus apa.

Goal tahun 2020 udh buat belum?

Jangan lupa bintang and komennya
Kritik dan sarannya juga

See you,

Selamat holiday

THE DEALWhere stories live. Discover now