BAGIAN 32

2.2K 320 45
                                    

SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.

Ini sudah memasuki tiga bulan kehamilan Krystal semenjak kejadian itu ia tidak di perbolehkan aktivitas sama sekali karena kandungannya sangat lemah waktu itu, namun di sisi lain dia senang karena Kai selalu ada di sampingnya.

Krystal kini mendengus bosan, gadis itu tengah berada di perpustakaan rumahnya, ia hanya menatap dinding kaca yang menyajikan pemandangan danau buatan yang di tumbuhi bunga sakura yang sedang mekar. Krystal baru tahu jika itu bunga sakura.

Gadis itu melirik ke arah jam, dia sedang menunggu Kai yang belum datang, mereka akan memeriksa kandungan ketika pintu bercat putih itu terbuka. "Jennie?"

Jennie masuk sembari tersenyum, dia memang sering datang untuk menemani Krystal jika Kai bekerja lembur, Krystal membalas senyuman sahabatnya itu. "Kau sedang apa Klee?" tanya Jennie sembari melihat kesekeliling.

"menunggu Kai, kami akan periksa kandungan." sahut Krystal sembari mengusap perutnya yang sudah sedikit membuncit itu. "Ah sudah waktunya, mau ku antar saja, sepertinya Kai sangat sibuk." Krystal menggeleng pelan. "aku takut dia datang, kita tunggu saja."

Jennie duduk di hadapan Krystal, Krystal menatap sahabatnya itu yang entahlah akhir-akhir ini berubah. "Jen." Jennie menoleh menatap Krystal dan Krystal merasa tatapan itu memandangnya datar.

"Aku tidak tahu jika Kai memiliki pemandangan seindah ini di mansionnya." Ujar Jennie yang kini menoleh ke dinding kaca itu. "Kau tidak apa-apa Jen?" tanya Krystal khawatir, Jennie menggeleng pelan.

"Entahlah Klee aku hanya rindu Kai, semenjak kau masuk rumah sakit, Kita jarang bersama, apa sesakit itu jadi ibu hamil?"

Krystal terdiam. "ini memang salahku menyeretmu di masalah ku ini, aku tidak punya pilihan lain, tapi Klee kau mungkin lupa Kai milikku." Krystal menunduk menatap kedua tangannya yang saling menggenggam, hatinya sakit.

"pernikahan kalian hanya kontrak, kesepakatannya masih aku pegang-"

"aku selalu ingat itu Jen."potong Krystal, Jennie tersenyum mengangguk. "Maafkan aku Klee aku mengatakan ini, entahlah aku hanya berfirasat kau lupa akan posisimu, maafkan aku."

Krystal kini mendongak sembari tersenyum. "aku tahu posisiku Jen, Kai tetap milikmu, tenanglah." Jennie mengangguk. "boleh aku tanya satu hal padamu Klee?"

"silakan."

"Kau punya perasaan lebih pada Kai?"

Krystal terdiam, mulutnya tertutup rapat, ia tak tahu harus menjawab apa. "Kau punya?" tanya Jennie lagi, Krystal menatap sahabatnya itu, lalu menggeleng pelan.

"tidak, aku tidak punya."

Jennie menghela nafasnya lega, ia tersenyum lalu bangkit menghampiri Krystal dan memeluk sahabatnya itu. "Kau tahu Klee jika di pinjamkan barang kau harus mengembalikannya nanti bukan?"

Krystal mengangguk. "aku tahu."

"baiklah, aku harus pergi, kau tunggu saja Kai, dia mungkin di jalan, maafkan aku sudah membahas ini, jaga kesehatanmu klee." pamit Jennie, Krystal hanya tersenyum mengangguk.

"Maafkan aku klee, aku tidak mau kehilangan Kai."gumam Jennie pelan sebelum pergi dari sana.

Kemarin, ketika Kai datang ke apartemennya, pria itu hanya diam lalu memeluk Jennie, Jennie yang bingung ada apa dengan Kai hanya diam membalas pelukan Kai. "Kau bukan dia kan?" bisik Kai yang membuat tubuh Jennie langsung menegang dan langsung melepaskan pelukannya

"Kau bukan dia Jen."

"apa maksudmu Kai?" Jennie menatap Kai bingung. "Kau bukan teman masa kecilku." Jennie menelan ludahnya pelan. "Ital?" Kai mengangguk.

"Aku tidak pernah bilang kalau aku dia Kai, kau lupa?" Kai mengangguk. "lalu kenapa Kau punya gelang itu?" Jennie terdiam. "dari mana Kau dapat? Apa itu punya Krystal?"

"jadi dia Ital?" Kai menganggukkan kepalanya. "dan aku jatuh cinta padanya."

Tamparan keras mendarat di pipi Kai, Jennie menatapnya marah, dia tidak percaya Kai akan mengatakan itu, apa firasatnya selama ini benar. "Maafkan aku Jen, aku kesini sebenarnya mau mengakhiri hubungan kita." sekali lagi tamparan mendarat di pipi Kai.

"Aku yang membuat kalian menikah, TERUS INI BALASANNYA?!! KAU MAU MELANGGAR JANJIMU KAI!!!"

"Maafkan aku jen, tapi aku sadar aku harus memilih satu diantara kalian."

"DAN KAU MEMILIH KRYSTAL HANYA KARENA DI MENGANDUNG ANAKMU?! TIDAK BISA KIM KAI!!!" Jennie sudah menangis namun tetap menatap tajam Kai yang hanya menunduk. "Kau tahu kau harus memegang janjimu Kai, aku mencintaimu, ku mohon Kai, ku mohon." Jennie bersimpuh memohon sembari menangis terseduh di sana, Kai yang melihat itu hatinya terasa sakit. Sesungguhnya ia tidak tega melihat Jennie seperti ini, dia masih sayang gadis ini.

"maafkan aku Jen." Kai ikut bersimpu memeluk Jennie. "Aku mohon Kai jangan tinggalkan aku, aku mohon." Kai mengangguk mendengar permohonan itu, entahlah dia masih lemah, dia memang tidak bisa melepas keduanya.

"aku sayang padamu Kai."

"Aku tahu."

Setelah itu keduanya duduk di sofa dengan Jennie yang bersandar nyaman pada Kai. "kita sudah lama tidak begini." Kai hanya mengangguk memeluk Jennie, keduanya diam dengan Jennie yang menggenggam erat tangan Kai.

Ponsel Kai berbunyi, Jennie meliriknya. "Kai bisakah kau tidak pedulikan itu? Aku hanya mau bersamamu saat ini." Kai yang akan mengangkat panggilan itu hanya menghela nafas dan mengangguk, ia meletakan ponselnya di meja.

Namun dering itu tak juga berhenti, perasaan Kai mulai tidak enak, ia melepaskan pelukannya pada Jennie lalu memutuskan untuk mengangkatnya. "APA?!"

"Saya ke sana."

Kai langsung beranjak mengambil jasnya. "aku harus pergi, Krystal masuk rumah sakit." Jennie menahan tangannya. "tidak bisakah kau di sini saja? Biarkan asistenmu yang menjaganya, Krystal akan baik-baik saja."

Kai menatap tangan Jennie lalu melepaskannya. "Maafkan aku jen, dia dan anakku lebih penting dari apapun." Lalu Kai berjalan cepat meninggalkan Jennie yang terdiam di sana.

Semenjak itu intensitas pertemuan Jennie dan Kai berkurang, Jennie harus ke kantor Kai agar mereka bertemu, tak jarang Kai tidak berada di sana membuat Jennie kian cemas, ia takut benar-benar kehilangan pria itu, dia tidak mau.

Jennie harus mempertahankan apa yang menjadi miliknya, harus.

***
Holla..
Maaf ya lama banget..
Minggu kemarin nggak up, maaf banget...

Dikit ya?
Doain aja bisa double up hehe...
Tp nggak janji

Semoga kalian suka

Gimana makin greget? Atau makin nggak jelas? Hehe..

Krystal masih aman kok hehe..
Tenang si nyai nggak akan aku bikin sakit banget, agak nyesek aja kok

Terima kasih buat yang udah suka,nunggu dengan sabar, dan kasih semangat buat aku, luv u buat kalian.

Mungkin telat, tapi aku mau ngucapin SELAMAT BERPUASA BUAT KALIAN YANG MENJALANKAN, SEMANGAT!

Jangan lupa like n komen
Kritik dan saran di persilakan

See you,
Stay health and stay safe all

THE DEALWhere stories live. Discover now