BAGIAN 22

2.4K 319 44
                                    

Selamat datang..

Selamat membaca...
.
.
.
.
.

Jennie meneguk minumannya dengan frustasi, gadis itu habis tak percaya apa yang di dengarnya dari mulut Taemin, pembicaraan mereka seolah berputar-putar di kepalanya, ia kembali meneguk minumannya lagi.

"Sialan kau Taemin!" geramnya keras, melempar gelas kecil minumnya. "akhh..." teriaknya penuh emosi.

Gadis itu lalu meraih ponselnya, tak lama nada sambung pun bunyi. "halo kau sudah tidur?" tanyanya, ia meraih botol berisi vodka dan meneguknya. "ah di sana sudah malam bukan?maafkan aku meneleponmu malam-malam."

"ani, aku hanya rindu padamu."

"aku mencintaimu Kai, kau tahu itu kan?"

"baik, tidurlah, dah."

Gadis itu meletakan ponselnya dengan sedikit melempar, ia kembali meneguk vodkanya, padahal nanti ia masih ada jadwal pemotretan tapi penampilannya sudah seperti monster.

Setelah meneguk habis minumannya, gadis itu beranjak menuju kamar mandi, sepertinya ia harus berendam air hangat agar pikirannya dan hatinya sedikit tenang.

***

Pagi ini Krystal merasa badannya semakin lemas, ia sudah dari kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya, kini gadis itu meringkuk di kasur, ia bahkan tak kuat sekedar untuk bangun dan membuatkan sarapan.

"mrs.Kim apakah anda sakit?" tanya Kepala Choi yang menghampirinya setelah tak melihat Krystal di dapur, Krystal mengangguk lemah, wjaah gadis itu sudah pucat membuat Kepala Choi khawatir.

"Apa saya perlu panggil dokter?"

Krystal menggelengkan kepala lalu tersenyum kecil. "Tak perlu bu, cukup buatkan aku teh mint?" Kepala Choi tersenyum. "Segera mrs.Kim."

"Apa Kai sudah bangun?"

Kepala Choi menggeleng lalu pamit undur diri untuk membuatkan tehnya, Krystal hanya menatap pintu yang perlahan tertutup, ia meringis kala merasakan mual kembali.

Kai menatap pintu bercat putih itu dengan ragu, ia tadi mendengar jika Krystal sedang sakit membuatnya langsung berakhir di pintu ini, ia menatap ragu membukanya atau tidak mengingat kemarin mereka baru saja berdebat.

"Maaf mr.Kim." ucap Kepala Choi membuat Kai menoleh, ia memandang ke arah cangkir yang mengepul itu. "ini buat Krystal?"

"iya mr.Kim." Kai langsung tersenyum miring dan mengambil nampang yang di bawa Kepala Choi itu. "Biar aku yang memberikannya." Kepala Choi tersenyum mengangguk lalu pergi meninggalkan Kai yang menghela nafasnya sebelum membuka pintu itu.

"Krys?" panggilnya ketika mendapati ranjang itu kosong, Pria itu menaruh nampannya ke atas meja ketika mendengar suara orang muntah dari kamar mandi. Kai langsung berlari menghampiri asal suara itu, pria itu beruntung karena pintunya tak terkunci.

"Kau tak apa?" tanyanya khawatir ia langsung memijat tengkuk Krystal, gadis itu menghela nafasnya, tubuhnya lemas sudah. "Klee kau tak apa?" tanya Kai melihat badang Krystal yang sangat lemas.

Krystal mengangguk ia tak mampu menjawab, gadis itu masih terengah-engah, keringat dingin bercucuran di dahinya. Kai yang melihat itu langsung menggendong Krystak kekuar dari sana.

Ia meletakan tubuh gadis itu perlahan di atas kasur, Krystal tersenyum manis padanya. "Gomawo." ucapnya dengsn suara kemah. Kai mengangguk lalu meraih cangkir yang ia bawa tadi. "minumlah, ini dari Kepala Choi." Krystal mengangguk lalu meminumnya perlahan, ini berhasil mualnya sedikit berkurang.

THE DEALWhere stories live. Discover now