BAGIAN 37

2.1K 350 63
                                    

SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.

Krystal semakin menjauh dari Kai, gadis itu selalu melakukan semua sendiri bahkan ia melakukan pemeriksaan kandungannya seorang diri tanpa Kai, kandungannya pun tak terasa sudah memasuki empat bulan yang artinya ia sudah melewati trisemester awal, gadis itu sudah tak lagi mengalami mual atau segala macamnya, kandungannya sudah kuat sekarang.

Dan sekarang gadis itu tengah berada di halaman belakang untuk berkebun, gadis itu tampak menyeka peluhnya sembari menanam bunga Krisan. "Klee." ia mendongak menyipit melihat siapa yang datang, Jennie berdiri sembari tersenyum di sana.

"Ah tunggu sebentar." ia segera menyelesaikan menanamnya dan segera melepas sarung tangan yang ia kenakan lalu berjalan menghampiri Jennie. "Ada apa? Kai sedang ada di kantornya."

"aku tidak sedang mencari Kai, aku ingin bertemu denganmu." Krystal mengangguk lalu mendudukan dirinya di kursi taman begitupun Jennie.

"Dia sudah besar." ucap Jennie melihat kearah perut Krystal yang kian membuncit walau belum seberapa besar, Krystal mengangguk tersenyum mengelus perutnya. "Ya, dan dia sangat sehat."

"Syukurlah."

Keduanya terdiam bergelut dengan pikirannya masing-masing. "Klee." Krystal menoleh kearah Jennie. "Ya?"
Jennie diam menatap lurus ke arah taman. "Sepertinya perasaan Kai berubah padaku."

Krystal menggeleng. "tidak mungkin."

"Dia mengatakan dia menyukaimu."

"tidak, dia hanya menyukai anaknya kau tidak perlu khawatir."

"dia tahu kau ital."

Krystal membeku, bibirnya kelu, matanya menatap Jennie tak percaya, Jennie menoleh ke Krystal lalu mengangguk. "Dia tahu kau teman masa kecilnya."

"itu sudah lama tidak akan berpengaruh."

"kau cinta pertamanya Klee."

"cinta pertama tidak harus jadi cinta terakhir."

"awalnya dia mengira aku adalah Ital ketika di melihat aku memiliki gelang yang sama denganmu, padahal waktu itu aku meminjamnya dari eonni Jessica karena gelang itu sangat cantik, waktu itu kau baru menerima gelang itu." Krystal hanya diam mendengarkan Jennie.

"Kai tiba-tiba datang entah dari mana karena saat itu kami sedang ada di restoran tempat kerja eonni jessica, dia masuk langsung memelukku erat dan mengucapkan kata 'syukurlah aku menemukanmu Ital' awalnya aku terkejut dan ingin marah karena orang asing memelukku dengan seenaknya, namun ketika aku menatap matanya aku jatuh cinta saat itu juga."

"akhirnya aku berpura-pura menjadi Ital walaupun aku tidak pernah mengatakannya padahal aku tahu Ital itu kau, maka dari itu-"

"kau tidak pernah mempertemukan aku dengan Kai hingga kau terdesak."

Jennie mengangguk membenarkannya. "hmm aku terdesak saat itu dan tidak berpikir jernih, aku tahu ingatan masa kecilmu terganggu aku tidak takut akan dirimu namun aku takut Kai menyadari dan mengingatnya."

"aku tidak bisa kehilangan dia, maaf jika aku melakukan hal jahat padamu tapi aku mohon padamu Klee jangan pernah ambil Kai dariku, dia satu-satunya yang ku punya."

Krystal diam membisu, tidak tahu harus menjawab apa. Jennie menoleh memandang Krystal yang terdiam di sana melihat kakinya. "Jangan bilang kau."

Krystal mengangguk, dia tidak bisa menghindar lagi. "Benar, aku sudah menyukainya dan mencintainya."

"APA MAKSUDMU?!"

Krystal menoleh menatap Jennie yang menatapnya tajam. "Aku harus jujur bukan? Maafkan aku tapi aku memang sudah jatuh cinta pada Kim Kai, kekasihmu." Jennie menatap Krystal tak percaya. "Kau?!" desisnya tajam.

"Maafkan aku Jen, aku tidak ingin melepaskan Kai."

"Kau?!"

***

Kai melirik Krystal yang diam memakan makanannya, gadis itu hanya diam tanpa bersuara, memang akhir-akhir ini Krystal seperti menghindarinya setelah kejadian mereka berdebat, Krystal seakan-akan menghindar darinya.

"Kau kenapa?"

Krystal mendongak menatap Kai sembari mengernyit. "memang aku kenapa?" Kai menggelengkan kepalanya. "Kau aneh."

"Aneh?"

"Kau menjauh dariku Klee."

"lalu aku harus dekat denganmu yang memiliki kekasih dan kekasihmu itu sahabatku sendiri, lucu sekali bukan?" Kai menatap Krystal diam yang kembali melanjutkan makannya.

"Kau mencintaiku Krystal."

Krystal terdiam memegang sumpitnya, tubuhnya menegang mendengarnya. "Dalam tidurmu kau mengatakan kau mencintaiku."

"Kapan?"

"di malam sebelum kita berdebat terakhir kali."

"Ah ketika kau tidur di tempat Jennie?" Kai terdiam. "Kau tahu?" Krystal menganggukkan kepalanya. "Jennie mengatakan kau sangat mabuk dan akan tidur di sana."

"maafkan aku."

"untuk? Tidur dengan kekasihmu? Ingat Kai aku bukan siapa-siapamu."

"Kau istriku."

"Kontrak."

Kai menatap Krystal tajam dan dalam, Krystal hanya menatap diam menahan rasa sesak di dadanya. "Tidak bisakah kontrak itu di batalkan?"

"tanya saja pada dirimu Kai, apakah itu bisa? Kau harus jelas sebagai laki-laki bukan? Kau tidak bisa memiliki keduanya."

"Aku akan mengakhirinya."

"pada siapa? Aku atau Jennie?"

"aku sudah memutuskannya."

Krystal menghela nafasnya. "ini tidak tentang keputusan Kai, ini tentang hati, kau lebih mencintai siapa dan hatimu memilih dimana itulah pertanyaannya."

Suasana pun menjadi hening karena kedua orang itu hanya diam bergelut dengan pikirannya masing-masing. Hingga jawaban Kai membuat Krystal mendongak terkejut.

"Kau, aku memilihmu."

***
Lohaa...
Hiya hiya di gantung lagi 🤣
Dikit ya? Yaudahlah ya wkwk...
Harap bersabar lagi puasa
Jangan ada yang esmosi

Maaf ya lama nggak Up karna aku lagi uas hehe...

Krystal bukan gadis lemah guyss dan pasrah seperti di part sebelumnya, no dia bukan gadis lemah, nyai ma wanita strong wkwk..

Semoga kalian suka

Jangan lupa like n komen
Kritik dan saran di persilahkan

See you,
Stay Safe and Stay Healthy

THE DEALWhere stories live. Discover now