BAGIAN 24

2.4K 328 30
                                    

SELAMAT DATANG
.
.
.
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.

Krystal menghela nafasnya ketika mendengar pembicaraan antara Kai dan Nyonya Kim, ia kini merasa bersalah pad wanita parubaya itu, Krystal merasa sudah menipunya namun Nyonya Kim masih tetap menyayanginya membuat Krystal semakin merasa bersalah.

Tadinya ia terbangun karena haus namun terhenti ketika melihat Kai dan Ibunya sedang berada di balkon,nampak serius membuatnya ingin menghampiri mereka berdua namun ia malah bersembunyi di balik dinding mendengar ucapan Nyonya Kim.

Krystal menatap punggung Nyonya Kim yang berjalan menuju kamarnya dengan sendu, gadis itu harus meminta maaf atau dia tidak akan tenang, ia lalu melihat kearah Kai yang masih diam menatap ke arah langit, ia lalu berjalan menghampiri Kai membuat Pria itu tersentak kaget melihat kehadirannya.

"aku sudah dengar semua dan kini aku merasa bersalah dengan ibumu."ucap Krystal namun Kai masih diam menatap ke langit malam,namun lalu menoleh ke Krystal yang juga menatap ke langit. "sudah malam masuklah, dingin untukmu." Krystal menoleh menatap Kai.

"Maaf jika aku mengatakan ini, setelah anak ini lahir kita akan berpisah, itu sudah pasti, sesuai kesepakatan, dan aku akan membiarkanmu merawatnya."

Kai menatap Krystal bingung. "memang kau tak apa? Itu anakmu Klee." Krystal tersenyum sendu mengelus permukaan perutnya. "jika di tanya pasti aku tidak baik-baik saja, namun ini juga anakmu dan kau yang lebih membutuhkannya sedangkan aku, aku sudah bahagia bisa merasakan dia di perutku."

Kai menatap Krystal sendu, ia lalu menarik gadis itu dalam pelukannya, ia kini yang merasa bersalah pada Krystal, gadis ini korban dari hubungannya yang rumit, entah mengapa ada rasa tidak rela jika Krystal pergi darinya.

"maafkan aku klee."

Krystal tersenyum membalas pelukan Kai, jantungnya berdebar, ia menepuk pelan punggung Kai, gadis itu menahan air matanya, ia sangat mencintai Kai namun dia juga tak bisa egois bukan.

"Kau tidak salah Kai, ayo ke dalam, dingin." Krystal melepaskan pelukan mereka, lalu masuk kedalam meninggalkan Kai yang masih menatapnya sendu.

***

Krystal tersenyum menyapa Nyonya Kim yang sedang menyiapkan sarapan, gadis itu membantu ibu mertuanya, sesekali mereka tertawa bersama ketika Krystal melontarkan lelucon.

"maafkan Krystal eomma."

Nyonya Kim terdiam mendengarnya, namun ia lalu tersenyum menyuruh Krystal mendekat lalu memeluk gadis itu. "aku tahu kalian punya alasan, aku sayang padamu Klee." Krystal tersenyum mendengarnya ia juga sangat menyayangi wanita yang sudah ia anggap ibunya ini.

"sudah panggil Kai kita sarapan bersama."

"baik." keduanya tersenyum lalu tertawa bersama.

***

Jennie berdiri di depan pintu rumah Kai, gadis itu membawa beberapa paperbag, oleh-oleh untuk Kai dan juga Krystal. "apakah mereka ada?" tanya Jennie ketika Kepala Choi membukakan pintu untuknya.

"Ah mr dan mrs Kim sedang berada di ruma mh Nyonya besar, nona." Jennie terdiam namun lalu ia menjulurkan paperbag yang dia bawa. "Ah kalau begitu minta tolong berikan ini kepada mereka." Kepala Choi mengangguk menerima paperbag itu.

"anda tidak masuk?" Jennie menggeleng. "terima kasih aku ada pekerjaan." Kepala Choi mengangguk mengerti ia lalu membungkuk hormat sebelum masuk kedalam kembali. Jennie menghela nafasnya sebentar sebelum ia pergi dari sana.

Entahlah Jennie merasa Kai semakin jauh padanya, ia ingin sekali menghampiri pria itu di rumah ibunya namun ia tidak bisa, ah dia bisa, disana ada Krystal, gadis itu lalu membelokkan mobilnya menuju kediaman besar keluarga Kim.

***

Jennie duduk dengan canggung, ia tersenyum ketika Krystal memberinya secangkir teh, gadis itu mengajaknya untuk minum teh bersama dan disinikah mereka ada Nyonya Kim, Kai, Krystal, dan dirinya di halaman samping mansion.

Meja itu hening beberapa saat, Jennie melirik ke Kai yang hanya diam menatap layar Ipadnya. "kalian sudah beberapa lama berteman?" tanya Nyonya Kim membuat Jennie menoleh kearah wanita parubaya itu.

"dari kami SMA, eomma." jawab Krystal dan Jennie mengangguk, Nyonya Kim menyeput tehnya sebelum menatap ke arah Jennie. "bagaimana pekerjaanmu?"

Jennie terdiam sebentar sebelum menjawab. "baik bu." Nyonya Kim mengangguk. "ah syukur kalau begitu." lalu Nyonya Kim mengajak Krystal ngobrol dan Jennie menyenggol kaki Kai membuat pria itu mendongak kearahnya.

"ada apa?" tanya Kai pelan, Jennie mendengus. "kau mengacuhkanku Kai." Kai menghela nafas. "maaf aku harus bekerja." ucapnya sembari memperlihatkan layar Ipadnya, Jennie hanya menghela nafas, ia lalu menoleh ke arah Krystal dan Nyonya Kim yang entah sedang membicarakan apa, tapi keduanya sesekali tertawa sembari menunjuk layar ponsel milik Nyonya Kim.

"Jen lihat ini, Kai lucu bukan?" Krystal menunjukan layar ponsel itu yang menampilkan foto kecil Kai, Kai mendongak ketika namanya di sebut dan ia terbelalak melihat fotonya. "yakk eomma!" Nyonya Kim dan Krystal langsung tertawa dan Jennie hanya tersenyum.

"lihat kau Kai, semoga anakmu nanti tak sepertimu."

Jennie mengernyit mendengarnya. "Anak?" membuat semuanya menoleh kearahnya, Nyonya Kim mengangguk. "Krystal sedang mengandung cucuku, anak Kai, kau tidak tahu?" Jennie menatap Krystal yang menunduk dan Kai hanya diam.

"Kau hamil?" tanyanya pada Krystal. "bukankah tidak aneh, mereka suami istri pasti akan hamil." sahut Nyonya Kim, Jennie menatap sebentar Krystal. "maaf dia hanya tak cerita padaku."

"kami tahu baru kemarin." kini Kai yang bersuara, Jennie menoleh kearahnya. "kenapa Krystal harus cerita padamu? Karena kau sahabatnya?" kini Nyonya Kim yang membuat Jennie menoleh dan sedikit gelagapan.

"maaf aku hanya terkejut."

"maaf aku tidak cerita." ucap Krystal merasa bersalah, gadis itu menatap Jennie yang malah membuang muka. "ah aku harus pergi, ada pekerjaan." Jennie berdiri dari duduknya.

"terima kasih Nyonya Kim untuk tehnya, sampai nanti." pamitnya lalu ia segera keluar dari sana. Ketika akan memasuki mobil Kai menahan lengannya membuat Jennie menoleh.

"kenapa kau marah? Bukankah ini tujuannya?" tanya Kai, Jennie menghela nafas ia melihat ke arah belakang Kai ada Krystal di sana. "kenapa kalian tidak memberitahuku lebih dulu."

"sudah ku bilang kami juga baru tahu." ucap Kai, Jennie menatap Kai. "Kau bisa langsung menghubungiku."

"Kau sibuk Jen dengan pemotretanmu." ucap Kai, Krystal melangkah mendekat. "sudah maafkan aku jen, memang seharusnya kami memberitahumu."

Jennie menghela nafasnya. "baiklah maafkan aku marah tidak jelas, aku harus pergi." Kai dan Krystal mengangguk. "temui aku makan siang nanti Kai, aku ingin makan bersamamu." ucap Jennie sebelum pergi, Kai hanya mengangguk.

Dijalan Jennie merenung, bukankah ini bagus, ia tak harus berlama-lama, mereka sudah sampai akan tujuannya namun entah mengapa perasaannya tak enak, entahlah di hanya berfirasat semua ini akan jauh dari rencananya dan Jennie berdoa semoga itu tidak terjadi, Kai tetap miliknya.

***

Holla...
Gimana pendapat kalian?
Maaf ya kalau jelek hehe...

Semoga bisa mengisi social distancing kalian wkwk...

Apa aja yang kalian lakukan selama di masa social distancing?

Stay safe semuanya, dan stay at home ya demi kebaikan kalian, semoga ini cepat berlalu.

Ku sayang kalian, sehat-sehat guys 😘

Jangan lupa like n komen
Kritik dan saran berlaku

See you,

THE DEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang