Ini tiga

19.4K 1.3K 151
                                    

Weh ada yang vote + komen toh? 😅😅😅
Padahal ini cerita yang suri bikin pas gabut





#######











Selama seharian ini, dorm tersisa oleh tiga member saja. Nampaknya sisa member yang lain telah menghabiskan waktu libur mereka dengan maksimal, hingga sampai sore tak ada yang melewati pintu atau sekedar menekan intercom. Jika kalian pikir dorm akan terasa sepi dan membosankan, jawabannya..

TIDAK !

"Kalian tau, kalau ketampananku ini sulit sekali dipercayai. Banyak yang bilang aku ini pangeran dari disney, menurut kalian kenapa?"

Seokjin sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan, tangan kirinya ia gunakan untuk mengusap dagunya dengan gerakan lambat. Menunjukan pesona seorang worldwide handsome kepada dua anaknya yang saat ini memiliki reaksi berbeda. Jeon Jungkook memutar matanya jengah, sementara Jimin dengan kepolosannya memandang Seokjin dengan segala ketertarikan.

"Ah jangan lakukan itu." Kata Jungkook malas tanpa sudi memandang wajah hyung tertuanya.

"Kenapa? Karena hyung worldwide handsome?" Terka Jimin terlampau penasaran.

Seokjin menggeleng, ia menatap mata Jimin dengan lekat lalu semakin mencondongkan tubuhnya. "Karena aku ini, imaJINation. Buahahaha..."

Seokjin terpingkal-pingkal hingga wajahnya memerah dan matanya berair, ia bahkan memukul-mukul pahanya sendiri karena dad jokes yang ia utarakan  walaupun itu terdengar tak lucu. Jimin, dia itu polos. Maka dari itu Seokjin selalu suka jika memberikan dad jokes kepada Jimin. Karena...

"Hyung itu sama sekali tidak lucu." Kata Jungkook.

"BUAHAHAHA... imaJINation? BUAHAHA..."

Jungkook menoleh terkejut saat mendengar suar tawa dari hyung tercintanya. Saat ini, baik Jin maupun Jimin keduanya terpingkal-pingkal sambil memukul lengan masing-masing.

"Hyung, kau tertawa?"

Seokjin memukul mukul dadanya lalu menarik napas dalam untuk meredakan tawanya. "Sudah-sudah, aku mau mandi dulu."

Tanpa sepengetahuan Jimin yang masih tertawa, Jin sudah beranjak pergi ke kamarnya. Sementara Jungkook menatapnya dengan aneh sambil menggelengkan kepalanya.

Jimin nampak lelah tertawa, ia bahkan sedikit memijat pipinya yang terasa kaku dan menyeka air matanya yang keluar.

"Sudah, nanti pipi hyung semakin tembam." Kata Jungkook yang dibalas pukulan pada lengannya oleh Jimin. Tawa Jimin lantas hilang, raut wajahnya seketika berubah tiap kali Jungkook mengejeknya.

Kalian tau, kan? Ah sepertinya semua sudah tau kalau Jungkook sangat senang mengganggu Jimin. Dulu Jungkook tak begini, dia itu dulu lemah dan polos. Dia sangat pemalu dan penakut hingga semua member harus membimbingnya dan menjaganya.

Ah sepertinya Jimin salah mendidik Jungkook, harusnya dari awal dia sudah mengerasi Jungkook dan sering-sering memarahinya jika tau kalau saat ini Jungkook akan menindasnya.

Itu pikir Jimin. Tetapi yang sebenarnya tidak.

Kembali ke masa lampau, saat Jungkook masih berusia belasan tahun. Saat tubuhnya masih kurus dan pipinya juga agak tembam. Saat masa dimana BTS baru memasuki era debut mereka tentunya.

"Jimin-ssi, jika kau diberi waktu liburan, kemana dan dengan siapa kau ingin pergi?" Tanya salah seorang penyiar radio pada waktu itu.

Jimin meremat sebuah bolpoin sambil menggembungkan pipinya. Ia sedang berusaha menahan rasa nervous-nya karena ia belum begitu akrab dengan dunia entertainer. Maklum, dia masih terbilang rookies pada saat itu.

How to protect our Mochi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang