Friend : The Student

9K 725 52
                                    

Pagi itu adalah pagi pertama setelah liburan musim dingin di Seoul. Rutinitas baru disekolah sebagai murid tahun kedua telah menyapa sejak pagi buta. Seperti hari-hari sebelumnya, kecuali hari libur, Park Jimin dan Kim Taehyung selalu mendapatkan pagi yang berisik dari teriakan Kim Seokjin dari arah dapur.

"Yak! Jeon Jungkook kau harus bangun jika mau berangkat bersama Jimin dan Taehyung!" Teriaknya sambil memasukan bekal kedalam tas punggung Jimin yang sudah ia kenakan. Ketika ia hendak memberikan Taehyung bekalnya, Jimin buru-buru mencegah.

"Biar kubawa saja milik Taetae, kasihan punggungnya sakit." Ujar Jimin saat menyadari wajah lesu Taehyung yang mengeluh jika punggungnya sakit karena berlatih terlalu keras.

Tanpa banyak bicara Seokjin pun memasukan bekal yang sama kedalam tas Jimin, membuat tas punggung itu nampak lebih berat.

"Haduh! Bagaimana, sih, Jungkook?" Gumam Seokjin sambil melepas apron-nya. "Yak! Jeon Jungkook cepat mandi! Kau jangan buat dua kakakmu telat, ya!" Teriaknya sambil berjalan masuk ke kamar sang maknae.

Jimin menghampiri Taehyung dan mengusap pundak temannya itu. "Apa masih sakit? Kau berlatih terlalu keras." Ujar Jimin dengan lembut.

Taehyung menoleh sambil menghembuskan napasnya panjang. "Aku masih tidak hapal gerakannya."

"Jangan dipaksa, nanti kita berlatih pelan-pelan sepulang sekolah, ya?" Ujar Jimin memberi semangat dan mendapatkan anggukan dari Taehyung.

Keduanya saling tersenyum memberi semangat dan dukungan satu sama lain, tak menyadari jika Min Yoongi datang menghampiri. "Kalian berdua naik bis saja, jika menunggu Jungkook nanti bisa telat."

Jimin dan Taehyung kembali menatap satu sama lain seakan ragu dengan ide Yoongi. Ya, bagaimana tidak? Naik bisa katanya? Dengan kondisi ekonomi yang terlampau kurang, bahkan untuk naik bis sekalipun.

"Tapi, hyung. Uangnya mau aku belikan buku nanti." Kata Taehyung dengan nada sedih. Yoongi mengangguk paham, kemudian ia memberikan beberapa uang kertas yang sudah lusuh.

"Pakai dulu ini untuk ongkos bis." Katanya. Jimin melihat uang yang dibawa oleh Yoongi, kemudian pandangannya beralih pada wajah Yoongi yang pucat dengan kedua mata yang lelah. Sepertinya hyung-nya ini semalam begadang lagi untuk membuat lagu yang nantinya bisa dijual kepada orang seharga tiga piring jajangmyun.

Jimin menggeleng sambil mendorong kembali tantan Yoongi. "Kita jalan kaki saja, hyung."

"Dengan kondisi Taehyung yang seperti itu?" Ujarnya dengan dingin. Benar juga, Taehyung sudah sangat kelelahan hingga membuatnya demam semalam.

"Kalau begitu kami berangkat dengan Jungkook dan Seokjin hyung pakai mobil saja." Usul Jimin sekali lagi.

Yoongi menggeleng. "Hari pertama telat sangat memalukan! Tak apa kalian bodoh, asalkan jangan ditambah menjadi murid nakal. Naik bis saja, hyung ada uang. Tenang saja." Kata Yoongi sambil memberikan uangnya pada Taehyung yang memang tak banyak bicara. "Cepat berangkat!"

Dengan perasaan ragu dan tak enak, Jimin dan Taehyung akhirnya berangkat ke sekolah dengan menggunakan bis. Park Jimin dan Kim Taehyung adalah dua pemuda yang sudah menjadi sahabat sejak tiga bulan yang lalu, iya, tiga bulan. Dan mereka bukan sekedar teman atau kenalan, tapi mereka ini SAHABAT!

Walaupun waktunya masih terlalu singkat, tapi keduanya sudah mendeklarasikan diri mereka sebagai sahabat untuk satu sama lain. Selain bersekolah disekolah yang sama, keduanya juga tinggal disebuah dorm sempit dengan lima orang yang lain. Posisi keduanya selain menjadi murid SMP tahun kedua di Seoul adalah seorang trainee di salah satu agensi yang sama sekali tak terkenal.

How to protect our Mochi?Where stories live. Discover now