Ini Enam

16.1K 1.1K 54
                                    

"kookie, kookie, Jimin pengen ice cream." Kata Jimin sambil menarik-narik ujung pakaian Jungkook. Tapi Jungkook tak mempedulikan, dia masih sibuk dengan game-nya.

Jimin mendengus sebal, lalu dia pindah ke Taehyung yang duduk disebelah Jungkook. Sama-sama bermain game. "Taetae, Taetae, ayo makan ice cream." Rambut Taehyung ditarik pelan-pelan, tapi Taehyung juga masih fokus untuk mengalahkan Jungkook.

Mereka bertiga saat ini berada dikamar Taehyung, asyik bermain PS yang baru dibeli Taehyung. Jimin disana, tapi cuma jadi penonton. Jimin duduk diatas kasur, sedari tadi dia hanya menyemangati Jungkook dan Taehyung yang sedang main. Tapi lama kelamaan dia juga merasa bosan.

"Ih, males! Mau tidur aja sama Hobi!" Seru Jimin kesal sambil bersendekap dada. Lalu ia berjalan keluar kamar Taehyung, karena kesal ia menutup kamar Taehyung terlalu keras hingga mengejutkan hyung lainnya yang sedang berkumpul diruang tengah.

"Jiminie, wae?" Tanya Namjoon saat melihat adiknya itu sudah mengkerutkan bibir.

"Wah, buntelan kentut lagi marah." Itu Yoongi, ingin memulai peperangan. Tapi Jimin sedang kesal untuk perang dengan Yoongi.

Jimin tak mempedulikan kedua hyung-nya itu, ia langsung berjalan masuk kekamar lalu segera mengunci dua pintu sekaligus. Pintu utama kamarnya, dan pintu yang menghubungkan kamarnya dengan Jungkook. Jaga-jaga, biar Jungkook tak bisa masuk ke kamarnya saat malam nanti. Biarkan saja malam ini dia beri pelajaran Jungkook karena sudah membuatnya kesal.

"Jiminie, wae?" Tanya Hoseok yang baru keluar dari kamar mandi. Jimin langsung lompat ke kasur, menutupi mukanya dengan bantal lalu berteriak kencang.

Hoseok hanya terkekeh gemas dengan kelakuan Jimin saat kesal. "Waeyo?"

"Itutuh, Kookie sama Taetae, Jimin dianggurin. Sebel." Adu Jimin pada Hoseok.

Senyuman manis terukir pada bibir Hoseok, sambil memperhatikan roommate-nya  melalui cermin, ia mengganti pakaian baru. Setelah mengganti pakaian ia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang miliknya, hendak bermain ponsel jika saja Jimin tidak melompat keatas tubuhnya tiba-tiba.

"Ouh! Sakit!" Pekik Hoseok saat Jimin menekan perutnya. Tapi Hoseok sama sekali tak marah, dia tersenyum setelahnya.

Jimin mencoba untuk menyamankan posisinya, saat ini perutnya sedang berhimpitan dengan perut Hoseok. Tubuh keduanya membentuk kode 'plus'.

Sambil bermain ponsel Hoseok sedikit menepuk-nepuk pantat Jimin, sementara Jimin sibuk memikirkan sesuatu sambil memainkan kakinya sendiri.

"Hyung.."

"Hmm?"

"Jimin mau ice cream." Kata Jimin dengan nada suara yang terdengar manja.

Hoseok sedikit melirik kearah Jimin, dia tak bisa melihat wajahnya yang sedang merajuk. Tetapi dari sudut pandangnya, dapat ia lihat pipi Jimin yang menggembung dari belakang. Hoseok tak tahan, dia selalu merasa gemas pada apapun jika itu menyangkut Jimin.

"Kemari, Hyung ingin mochi. Aumm.. nyam.. nyam.." Hoseok membalik tubuh Jimin, lalu dengan gemas ia menggigit pipi Jimin. Membuat suara-suara aneh dan sesekali menyedot pipi Jimin yang terasa kenyal.

"Ah hyung..." Jimin terkekeh, ia berusaha mendorong Hoseok agar menjauh. "Hyung sakit."

Terkadang karena terlalu gemas Hoseok tak sengaja benar-benar menggigit pipi Jimin hingga tertinggal bekas giginya. Atau bahkan pernah sampai berdarah.

"Hyung sakit, hiks..."

Buru-buru Hoseok mengangkat kepalanya, menatap Jimin sambil mengusap pipinya yang sudah tertinggal bekas merah. "Aigoo maaf, hyung kelepasan. Kau terlalu menggemaskan sih."

How to protect our Mochi?Where stories live. Discover now