The Chipmunks

7.8K 679 49
                                    

"Huaaaaa....."

Dengan kantung mata yang nampak menghitam, Hoseok menghela napasnya pasrah sambil memijat pelipisnya. Dia baru saja bangun dari mimpinya yang mengerikan, namun ia malah dipertemukan dengan sesuatu yang lebih mengerikan ketika ia bangun. Jika dalam mimpinya ia bertemu dengan satu hantu yang menakut-takutinya, sekarang ia malah dipertemukan dengan tiga sekaligus.

Terbayang bagaimana jika chipmunks menangis keras tepat satu meter di depan wajahmu?

Ya, begitulah kondisi Hoseok jika harus digambarkan dengan sesuatu hal yang mendekati kenyataan. Suara nyaring, dan teriakan keras membuat Hoseok semakin pusing dan menyesal karena telah terbangun dari tidurnya.

"Hey! Berhenti menangis, dan katakan apa mau kalian?" Bentak Hoseok sambil menggebrakan tangannya pada meja makan. Para chipmunks terdiam sejenak, mereka sendiri terkejut dengan sikap Hoseok yang tiba-tiba berteriak padanya.

Sejenak terasa hening, para chipmunks nampak mematung karena terkejut. Lalu detik berikutnya mereka kembali berteriak. "Huaaaa....."

Oh sial! Hoseok kembali memijat pelipisnya, kali ini lebih kuat. Setelah menarik napasnya panjang, Hoseok menatap satu diantara mereka dengan tatapannya yang datar. Satu-satunya yang tidak menangis kencang, ya walaupun Hoseok bisa melihat wajahnya yang basah dan kedua matanya yang bengkak. Setidaknya anak itu bisa ia ajak bicara.

"Jimin, kau yang paling tua diantara kalian, bukan?" Tanya Hoseok lirih dengan tatapan lurus pada Jimin yang duduk ditengah. Jimin mengangguk sambil menyedot ingusnya agar tidak turun sampai kemulut. "Kenapa kau ikut menangis, hm?"

Bibir Jimin bergetar, ia mencoba sekuat tenaga untuk menahan tangisnya. Karena ia sudah berjanji untuk menjaga adik-adiknya dan menjadi anak yang baik dan dewasa. Orang dewasa tidak menangis, jadi Jimin pikir ia telah melanggar satu janjinya.

"Ceritakan padaku, apa yang terjadi." Ujar Hoseok.

"K-kami.. dimarahi oleh Yoongi hyung." Jawab Jimin dengan suaranya yang bergetar. Suaranya terdengar pelan karena dua adiknya masih menangis kencang.

"Apa yang dia lakukan padamu?"

"Yoongi hyung mau memotong tytyd kami."

Hoseok hampir tersedak dengan ludahnya sendiri. Buru-buru ia mencari topik bahasan lain. "L-lalu, kenapa kalian bisa membuat Yoongi Hyung marah?"

Jimin diam sejenak sambil menggigit bibir bawahnya. Setelah menarik napas ia mulai menceritakan kejadian secara runtut kepada Hoseok dengan suara yang bergetar dan masih sesenggukan.

Setelah Jimin selesai bercerita Hoseok membuang napasnya sekali lagi. "Sudah, kalian jangan menangis. Itu juga kesalahan kalian, kan?"

"Tapi kan tidak sengaja.." kata Taehyung yang diikuti anggukan oleh Jungkook.

Para chipmunks tiba-tiba menatap Hoseok dengan tatapan lebar dan menyedihkan. Bibir mereka melengkung kebawah, Hoseok tak bisa menahannya. Semenjengkelkan apapun para chipmunks, tapi hanya Hoseok yang mudah luluh apabila sudah diberikan tatapan seperti itu.

Hoseok menghembuskan napasnya kasar. "Baiklah, kalian mau apa?"

"Chicken!" Seru ketiganya serentak dengan senyum yang lebar.



#####


Hoseok duduk di atas sofa sembari menyangga dagu dengan sebelah tangannya. Pandangannya saat ini tak lepas dari para chipmunks yang saat ini sedang melantai sambil makan dengan lahap.

Dua tangan Taehyung sudah penuh dengan ayam goreng, jika salah satunya habis dia akan mengambil ayam yang baru. Lalu Jungkook, wajahnya sudah belepotan dengan saus. Mulutnya juga sudah penuh dengan makanan hingga membuat pipinya terlihat membengkak. Yang aneh Jimin, dia hanya diam saja setelah memakan satu potong ayam goreng. Jimin terlihat tidak menikmati makan siangnya dan lebih memilih melihat dua saudaranya itu menghabiskan makanan seperti orang kelaparan.

How to protect our Mochi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang