Biang Kerok

6.2K 650 79
                                    

Yuhuuuu~ Suri balik 😁😁😁
Berapa lama suri ngilang? 🤔
Gimana kabar kalean? Masih dirumah aja? Sehat-sehat kan?

Okay lanjut cerita yee, btw maap kalo jelek udah lama gak buat FF 😊😊



######

"Jadi, kalian bersikap nakal pada hyung yang lainnya?" Tanya Namjoon dengan tenang namun sorot matanya terlihat begitu tegas.

Namjoon duduk sambil melipat kakinya di atas sofa. Dengan kaus dongker longgar berlengan pendek membuat lengan dempalnya terlihat jelas ketika ia dalam posisi bersendikap. Matanya menatap satu persatu adik laki-lakinya yang duduk melantai sambil menunduk, memasang ekspresi wajah yang memelas. Mereka pikir, Namjoon akan berbaik hati atau apa?

Setelah membuang napasnya karena tak mendapat jawaban apapun dari tiga biang kerok itu, Namjoon lantas kembali berbicara dengan suaranya yang berat. "Sudah malam, kalian cepat tidur!"

Ketiga biang kerok itu serentak mengangkat kepalanya, menatap Namjoon dengan ekspresi yang berbeda. Taehyung menatap dengan polos dan tenang, Jimin terlihat hampir menangis dengan kedua matanya yang memerah, sementara itu Jungkook menatapnya dengan bola mata yang bulat penuh dengan mulut menganga.

"Cepat tidur!" Sentak Namjoon yang membuat Jimin tersentak kaget dan hampir menangis. Sebelum itu Taehyung buru-buru mendekap pundak Jimin dan membawanya berjalan menuju kamar sebelum Namjoon memerintah untuk yang kedua kalinya.

Dalam hatinya Namjoon menyalahkan dirinya karena sudah membuat adik laki-lakinya ketakutan, ia tak bermaksud memarahi mereka. Namun hyung nya yang lain telah berpesan untuk bersikap lebih tegas pada mereka karena sudah kelewatan. Jika bukan karena itu, mungkin Namjoon sudah mengambil ponsel dan memesan beberapa pizza untuk dimakan bersama sambil menonton tv. Ah.. tangannya terasa gatal ingin memeluk Jimin yang mungkin saat ini sudah menangis di dalam kamar.

"Jangan pikirkan." Gumamnya. Pikiran Namjoon yang melankolis tiba-tiba terpecah ketika ia masih mendapati salah satu adiknya masih duduk didepannya. Sebelah alis Namjoon terangkat, tenggorokannya terasa kering dan ia menjadi bingung sendiri.

Jeon Jungkook masih duduk disana, menatap Namjoon dengan mata berbinar dan mulut menganga. Anak ini, aneh sekali.

"J-jungkook? C-cepat tidur!"

Jungkook sama sekali tak bergeming, tatapannya mengikuti Namjoon yang bergerak gelisah. "Kenapa?" Tanya Namjoon.

Dua kali ia berkedip untuk menyadarkan lamunannya. "Hyung sangat keren." Gumam Jungkook dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.

"Heh?"

"Aku sangat memujimu, hyung."

"Hah?"

"Hyung adalah alasanku berada disini."

"A-apa?"

"Aku ingin sekeren dirimu, hyung."

"J-jung.."

"Aku-"

"STOP!"

Jungkook menutup mulutnya rapat-rapat. Keduanya saling menatap satu sama lain, namun Namjoon belum berbicara apapun hingga membuat suasana diantara mereka menjadi hening dan canggung.

"Aku memujamu, hyung." Lirih Jungkook.

Namjoon tersedak tiba-tiba, udara korea akhir-akhir ini begitu buruk hingga membuatnya lebih gampang batuk.

"Namjoon hyung adalah yang terbaik."

"Pergi ke kamarmu sebelum Taehyung memeluk Jimin dalam tidurnya." Kata Namjoon dengan cepat dan seketika kedua mata Jungkook membola lebar.

How to protect our Mochi?Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt