16. KYAAAAA!!!!

964 44 0
                                    

Mereka berenam telah sampai di pantai.

"Gue bakalan satu kamar sama dua tuyul gua Agnes,Vira" ucap Shafira

"Terus gue sama siapa?"

"Tuh, sobat lu ada kan?" Shafira menunjuk ke arah Aldo dan Vino.

"Bye, selamat menikmati liburan kalian" ucap Agnes. Mereka bertiga meninggalkan ketiga laki laki bangsad itu.

"Maksud kamu apa baby?" Teriak Devano

"Intinya Shafira ga mau di ganggu sama lu bngsd" ucap Vira

"Lah? Kenapa?" Devano bingung gais:(

"Dia males liat muka lu :v" ucap Agnes

"Terserah gue lah, gue cuma pengen main sama mereka, ga boleh?" Shafira menatap Devano.

"Oke oke, gue ngerti :(("

Shafira dkk meninggalkan tiga couo sadboy itu.

"Tenang Dev, masih ada gue" ucap Aldo sambil memegang pundak kanan Devano.

"Tenang, ga ada ceue, couo pun jadi" ucapp Vino sambil memegang pundak kiri Devano.

"Dih apaan sih ga guna kalian bngsd -,-"

Devano menipis tangan kedua temannya itu, lalu berjalan ke hotel yang di pesannya.
.

.

.

Pukul 22.00

"Dev laper nih"

"Dev, nyari ceue kuy"

"Bacot babi! Gue lagi kangen sama bini gue:("

"Bucin anying:(" -Aldo

"Ayolah mas bro,  banyak ceue semoq di sini"

"Gue aus juga, pengen minum:("

"Kalian ini emang setan ya? Yaudah ayo" Devano beranjak dari duduknya. Kalau urusan ceue baru cepet:(.

"Asiq, skuyy gas🌚"

Bar

"Widih, mantep tu ceue"

"Wadaw, yang itu juga body gitar spayol"

"Anying yang itu cantik"

"Woy itu punya gue anying"

"Berisik setan! Gue lagi panas!"

"Panas kenapa maz? Nih minum dulu biar dingin" Aldo menuangkan  anggur merah untuk Devano.

"Itu liat bini gue, ngapain ada di sini malem malem gini?, apalagi banyak cowo ganteng lagi di sini. Gimana kalau dia malah milih yang lain? Gue jadi duda gimana?:(("

"Udah lah Dev, biarin aja dulu, kasian mereka. Pas Shafira udah nikah waktu kumpul  mereka jadi berkurang"

Devano terus mengawasi istinya dari kejauhan. Sedangkan dua temannya asik minum-minum dengan para wanita.
.

.

.

Devano melihat Shafira, Agnes, Vira sudah terlihat mabuk. Devano juga melihat ada seorang laki laki berwajah bajingan mendekati Shafira.

"Oy bngsd jangan minum dulu napa, bantuin  Vira sama Agnes tuh" tunjuk Devano ke arah Meja tempat Shafira dan dua kawannya.

"Wah kurang ajar tuh laki!"

"Ga bisa di biarin nih"

.

"Neng ga papa? Sini abang anter pulang" Laki laki itu merangkul pundak Shafira.

"Woy! Jangan pegang pegang temen gue!" Ucap Agnes dengan setengah sadar, kemudian Agnes pingsan, Vira telah tidak sadarkan diri 15 menit yang lalu.

"Apaan sih! Sana sana jangan ganggu" Shafira menepis tangan yang merangkulnya.

"Ayo ga papa, abang iklas ehehe" laki laki itu menarik tangan Shafira.

"Ih lo apa apaan sih lepas!!" Shafira mencoba memberontak tetapi, sia sia saja. Dirinya sudah terlalu mabuk, untuk membuka mata saja sulit.

"Woy babi! Lepasin bini gue! Seenak jidat lo ya pegang pegang istri orang!!"Devano menarik tubuh pria itu. Aldo dan Vino menghampiri Agnes dan Vira yang tidak sadarkan diri.

"Wowowowo selow mas bro... ga usa nge elpiji gitu"

"Wajarlah kalau gua nge gas, dia ini istri gue!"

"Cantik bener bini abang, boleh bagi bagi sama ane dong?"

"Pala bapa kau di bagi bagi!! Pergi sana!"

"Dih pelit, padahal niat gue kan baik cuma pengen ngebantuin menghangatkan istri abang :3"

"Bacot kau babi, nih duit beli jalang aja sana. Jangan sama bini gue" Devano merogoh uang di dompetnya.

"Oke bang makasih, semoga rezeki abang berlipat ganda. Kalau gitu ane pergi dulu"

Laki laki itu pergi.

"Enak bener tuh si babi lu kasih duit" ucap Aldo

"Terus ni ceue di kemanain?" Tanya Vino

"Kalian anterin ke hotelnya, inget jangan di apa apain. Ngerti?"

"Oke siapp bosku, kita pamit dulu" Vino dan Aldo membopong Agnes dan Vira menuju hotelnya.

"Shafira... lo ga papa?" Devano menghampiri Shafira yang tertidur di atas meja.

Devano segera memangku(¿) Shafira ala bridalstyle, menuju hotel terdekat.

Hotel

Devano membaringkan tubuh Shafira ke atas kasur. Lalu Devano merebahkan dirinya di sampingnya lalu menutup matanya.

Pukul 23.00

Devano terbangun karena Shafira yang sesari tadi mengguling gulingkan tubuhnya ke kanan dan kekiri. Devano menatap ke arah Shafira, tubuhnya sangat berkeringat. Tidak lama setelah itu Shafira duduk, Shafira mulai membuka kancing kancing bajunya, tanpa membuka matanya.

"Astaga, ini yang di namakan rezeki anak soleh, emang manteb doa si abang yanng tadi" monolog Devano.

Devano menelan salivanya kasar. Pasalnya saat ini Shafira hanya mengenakan tanktop hitam saja. Shafira mendekat ke arah Devano lalu berbisik.

"Devano tubuhku panas..."

"Kau tidak apa apa?"

"A...aku ingin..."

"Ingin apa?" Devano bingung lagi:(

"Muntah"

Hoek* Shafira sukses muntah di baju Devano. Setelah muntah Shafira kembali tertidur.

"Huh... untung sayang 🌚" Devano menghela nafas kasar. Devano membuka bajunya terkena anu ( takut kalian jyjyk jadi aku sensor :v ) Shafira.

Saat ini Devano setengah telanjang, Devano kembali tertidur.
.

.

.

Pagi hari
Pukul 06.00

"Kyaaaaaa!!!!!!"

- To be continued -

PULCHRA (  TAHAP REVISI ) [ END ] ✓Where stories live. Discover now