27. anak jahanam 2

635 37 0
                                    

Ke esokkan harinya.

Universitas
Pukul 14.00

Shafira dan kedua kawannya, sedang makan siang di kafe dekat kampus. Hari ini Cafe tidak terlalu banyak di kunjungi oleh pengunjung, mungkin karena tanggal tua🌝.

"Lo ga takut Devano nyariin lo?"

Shafira menggeleng.

"Kapan dia peduli sama gue wkwkwk"

"Lo ini kenapa mau maunya di jodohin sih?"

"Gue juga ga tau" Shafira terkekeh.

"Kenapa lo ga milih Farel aja sih? Jelas jelas dia cinta mati banget sama lu tau"

"Pernikahan ini kan keinginan papa sama mami gue-"

"Gue tanya, yang ngejalanin siapa? Yokap lo? Bokap lo? Lo ya bahagia sama pernikahan ini?" Pertanyaan Vira membuat Shafira terdiam.

"Udahlah sekarang makan dulu ya kan, Devano mah belakangan 3_3"

"Gue ke kamar mandi dulu" Shafira beranjak dari tempat duduknya.

"Gara gara lu sih jadi ngambek kan" ucap Agnes

"Lah ko jadi gue?"

.


.

.

Di tempat lain

"Gue tau lo ga akan ninggalin gue sendirian di kota besar ini" Misela menggegam tangan Devano.

Devano tersenyum.

"Gue cuma mau bantu lo"

"Ingin memesan apa?"

"Apa saja, bukannya lo udah tau segalanya tentang gue ya?"

"Oke kalau gitu kita pesan 2 steak sapi dan 1 kulub kentang"

"Hmm oke, jangan lupakan bir"

"Di tambah 2 botol bir"

"Baiklah saya sudah catat pesannya, mohon di tunggu pesanannya"

Hari ini Devano menemani Misela makan siang, tentu saja Shafira mengetahuinya.

Devano mengamvil hp yang ada di sakunya.

Devano
Nanti malam ingin aku bawakan apa?
14.30


Devano mengirim pesan pada Shafira.

.

.

.

Shafira menatap dirinya di cermin, ia segera membasuh mukanya lalu kembali menatap dirinya di cermin.

"Apakah pernikahan ini baik untukku?" Monolog Shafira.

Line*

Shafira segera membaca pesan masuk di ponselnya.

Shafira
Jangan pulang terlalu malam, itu saja.
14.35
Read

PULCHRA (  TAHAP REVISI ) [ END ] ✓Where stories live. Discover now